(Foto Doc.Metro TV Bripu Maria Kotouki/KM) |
Tanah Air Papua dan satunya di TV Nasional tampil percaya diri sampaikan informasi infomasih lalu lintas di ibu kota negara.
Nah, ini ceritanya:
Selain Perempuaan Mee tampil di Layar TV Papua yakni Agusta Bunai, Gobay Lee , Margareth Magai, Nela Petronella Badii yang s3mentara in tampil terus tampil di kaca TV TVRI Papua. Sedangkan Ada satu “Briptu Maria Kotouki Nokot” yang tampil di TV Naional, seperti tadi pagi sabtu (21/03/2015) .
Maria tampil di Metro TV melaporkan arus lalu lintas Jakarta. Saya lihat, maria begitu kuasai semua nama, mata jalan samapai lorong-lorong di tanah orang, Jakarta. Ia begitu muda, merasa lezat ketika melaporkan aruslalulintas. Mereka rupanya membuat, menunjukan sesuatu yang berbeda dari realita kehidupan di Tanah Papua.
Sejak dahulu, proses yang mungkin orang tua atau senior perempuan Mee mereka memiliki cita cita untuk tampil di TV itu, tapi mimpi itu mungkin surut. Tahun tahun sebelumnya (1950aan hinggan2010) Perempuan perempuan Mee belum pernah tampil di TV, Tak pernah temukan jalan, meretes lorong ,kegelapan yang terus menghalau.
Entahlah, bagaimana kisa kisah Perempuan Mee, dari Paniai, Dogiay, Deiyai ini menyusun kiat-kiat mereka untuk menemukan mimpi mereka. Tampil di TV makin hari nama dan marga mereka melangit. Mungkin mereka akan bercerita sekalipun sedikit.
Saya ingat ketika ada di Paniai, Deiyai dan Dogiai diwaktu lalu Orang2-orang Tua itu menonton TV. Mereka kaget, dan tidak percaya kalau itu anak-anak perempuan dari Mee. Mereka mulai mencaritahu hubungan-hubungan kekerabatan di masyarakatnya. Waktu itu, saya membantu membantu orang-orang tua menunjukan siapa orantua dari Perempuan-perempuan ini.
Dalam cerita orang tua, mereka bicara sambil meneteskan airmata mereka. Mereka ingat orang tua dari anak-laki peremouaan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Perantau. Sudah berpuluhan tahun tidak pulang kampuang, kembali jumpa sanak saudara-kerabat mereka. Ingatan itu membuat mereka saling menangis.
Orang-orang tua itu tidak hanya menangis tetapi mereka menceritakan kisah-kisah anak-anak perempuaan pada sesamanya yang lain di kampong-kampung . Kata mereka, ingat e "nonton TVRI Papua dan Papua Barat" ada perempuwan Mee, itu saudara saya" . Semakin penasaran dgn cerita dari kerabat, masyarakat di kampung niat mereka terpacu, untuk menyaksikan Perempuan-perempuan Mee ini tampil.
Nama dari anak2 anak Perempuaan Mee juga orang tua mereka yang puluhan belum pulang, kini kembali dikenang. Saudara-sadara mereka begitu bangga sekalipun itu di kampung tapi niat mereka tulus, jujur, dan polos. Ada juga yang terus mendoakan agar mereka terus diberkati sgar menemukan tanda heran lain.
Harapan
Harapan besar Dari 4 perempuaan ini, kedepan tentu mereka akan berpikir untuk bagaimana tingkatkan status mereka. Menemukan jalan lain dalam karir atau tetap bertahan. Orang yang bercerita mereka 4 ini menjadi teladan untuk perempuan lain.
Pasti entah perempuan atau laki-laki yang memilik niat, potensi entertaimen akan tampil dalam layar TV yang berbeda tentu mereka akan meminta 5 perempuan ini untuk cerita-cerita tentang pengalaman, kiat-kiat sampai bagaimana bertahan dalam dunia ini.
Dengan begitu ke depan pasti ada wajah-wajah lain yang tampil di TV itu. Dari semua ini hanya perempuan yang memulai. Belum ada laki-laki Mee yang tampil di TV itu. Semoga ke depan dari 5 perempuan menetaskan arah untuk orang laki laki.Apresiasi untuk karir Perempuan-perempan Mee yang pastiya semua ikut mendoakan dan memberikan dukung agar tetap jaga karier ini.
Sumber :"Tulisan Natan Tebay Antropolog Mudah Papua, Alumni FISIP Antropologi Uncen Jayapuara-Papua"
Editor (Pekeipouga/002/KM)
0 thoughts on “Perempuan Mee Marak Tampil Di TV Lokal Bahkan Nasional”