Oleh : Ham Kadepa
(Foto.Doc.Pribadi Kadepa Ham /KM) |
(KM)/Opini--Menghargai alam dan
manusia itu sebagaimana manusia itu
sendiri membangun hubungan dengan TUHAN (ugatame) dan Alam. di antaranya ipuwee (pelindung), kebun,
tanah, hutan, ternak, gunung dan lain-lain dengan sesama manusia sebagai bentuk
menghargai diri sendiri.
Dalam perkembangan
global, kehidupan manusi mengalami berbagai tantangan seperti merasa tidak
bahagia, munjul berbagai gejolak di berbagai tempat di tanah papua, sehingga
manusia mulai tidak saling menghargai bahkan saling bermusuhan.
Saling menghargai antara
manusia seharusnya utuh, yakni manusia dengan ugatame (TUHAN) dan manusia dengan ipuwee ( pelindung ) ,manusia
dengan alam dan manusia dengan manusia lainnya.
Manusia dengan
sesamanya, seharusnya saling menghargai mengapa.? Karena manusia itu secitra dengan Allah, sementara Allah mencintai semua
manusia, Alasan demikian, sehingga kita ( manusia ) saling menghargai.
Tiap insan manusia
memiliki relasi dengan Ugatame ( TUHAN ), alam maupun ipuwee. Tidak ada manusia
yang lebih rendah di hadapan ugatame. Dalam tradisi orang mee. nilai manusia
lebih tinggi ketimbang harta benda, sehingga manusia saling melindungi dan
menjaga.
Bagi orang mee, dalam
menghargai nilai manusia, harta benda lebih rendah nilainya dari pada nilai
manusia yang dapat di tampilkan melalui komunikasi antara manusia itu sendiri
misalnya: dalam perang atau konflik, kaum perempuan dan anak - anak harus di
lindungi tidak di bunuh, karena dasar bagi orang mee adalah jika membunuh musuh
pada saat medan perang, kita harus
melakukan ritual tetodei ( rekonsiliasi diri ) agar tidak mengalami resiko yang
lebih besar dalam hidup ( emoo teegee ka mee bokai ) Tanah adalah mama bagi
kehidupan manusia sehingga mama itu jangan di jual belikan untuk kepentingan
pribadi. tanah harus di jaga dan di olah untuk menghidupi kebutuhan keluarga.
Manusia dengan ipuwee.
kita di ajak untuk menghargai ipuwee dalam kehidupan sehari hari ipuwee itu
baik secara marga, keluarga dan pribadi. Ada ipuwee milik marga, ada ipuwee
milik keluarga, ada ipuwee milik pribadi, ipuwee selalu menjaga dan melindungi
manusia, sehingga manusia harus menjaga dan melindungi manusia, sehingga
manusia harus manghargai ipuwee tersebut.
Ipuwee selalu membantu pada saat manusia
mengalami kesulitan, misalnya lewat mimpi maupun dalam wujud manusia/
penglihatan sebagai tanda kehadiran sebagai pelindung dalam kehidupan, sehingga
manusia harus memelihara, menjaga dan menghargai ipuwee Manusia dengan Ugatame
( me enaka meepoya ) jika kita sudah melakukan dan membangun relasi antara
manusia dengan alam dan juga dengan ipowee, maka dengan otomatis kita sudah
membangun relasi dengan ugatame, dengan demikian kita menghargai Ugatame
sebagai pelindung dan penyelamat kita mengalami utusanNya yakni melalui
kehadiran ipuwee ( pelindung ) ia ( ipuwee ) adalah utusan TUHAN ( Ugatame )
yang dekat dan langsung dialami oleh manusia dalam hidupnya.
Kasih mendasari relasi
antara manusia dengan manusia lain, manusia dan alam ( hutan, danau, tanah )
hanya memberi sesuatu malainkan kasih yang melampaui yakni menghargai totalitas
relasi.(002/KM)
Penulis
adalah wartawan di kabarmapega online ,kuliah di Manakwari Papua Barat
0 thoughts on “MENGHARGAI ALAM DAN MANUSIA”