Finsensius Bedegekiba Yogi. (Foto : Dok Prib/KM) |
Penulis : Finesensius Bedegekigiba Yogi
Seketika seorang pemuda dari paroki Kristus Jaya Komopa Dekenat Paniai hadir di
tengah-tengah umatnya, wah hebatnya bukan main. Kesedian, kesetian, akan
kedatangannya dari umat, menjadi sebuah batu sandungaan agar tetap maju dalam
setiap permasalahan.
Ia mengambil bagian sebagai pewarta (katekis) karena ada dorongan kesetiaan diri sendiri untuk
mewartakan Firman Tuhan kepada umat manusia.
Pada awalnya ada seorang pewarta (katekis) tua
sekaligus sebagai pewarta gereja, yang selalu
mewartakan Firman Tuhan kepada umatnya. “sangat
memberikan suatu hal baru di saat memberikan Firman Tuhan.
Dia adalah Pak Frans Bunai.
Yang selalu berkarya demi kemudian Tuhan umat Ciptaa Tuhan.. Ia berkarya
sendiri, meskipun gereja adalah salah satu
paroki dari dekenat paniai, sudah berdiri sejak 50 tahun lalu. “Tidak ada
pastor paroki dan lain-lain.
Sejak, kehadrian dia di
paroki kristus itu, menjadi sebuah kerinduan dia kepada anak-anak pribumi agar
ada yang menjadi pastor. Ini menjadi sebuah dorongan, agar salah satu dari sekian
abanyak anak bisa menjadi seorang imam yang berasal dari paroki kristus jaya
komopa.
Kini, di tahun 2014, salah satu pewarta baru telah hadir di tengah-tenga
umat, yang sebelumnya mengalami kerinduan hingga mengeluarkan cucuran air mata,
agar ada pengganti sebagai katekis
Ia adalah Stepanus Degei, yang
secara resmi diberikan manda dari Tuhan agar dapaat mewartaka Firman Tuhan
kepada umat di dunia. Ia
telah diberikan wewenang sebagai pewarta
baru. kemudiaan ia mewartakan kabar baik atau kabar suka cita kepada umat manusia di dunia
khususnya umat paroki komopa.
Awalnya, di paroki kristus jaya komopa, tidak ada pastor paroki yang menengani. Tetapi yang menangani menjadi pastor paroki adalah seorang
katekis yaitu Frans Bunai yang setia dengan umat paroki kristus jaya komopa. Seorang
katekis itu melayaninya sekitar 15 tahun lamanya sampai ia tua. Kemdian, digantikan dengan Stepanus Degei menjadi katekis baru
di paroki kristus jaya komopa,tahun 2014 tersebut.
Itu merupakan hal yang luar biasa karena bagi
seorang katekis tua, ia tidak bersekolah hanya sampai tingkat Sekolah Dasar (SD). Tetapi
katekis itu berbahasanya sama seperti orang yang berpendidikan tingkat tinggi.
Kehadiran dia, Stefaus
Degei menjadi jalan menuju keselamatan bagi umatnya di paroki kristus jaya
komopa. Dijadikan dia sebagai anak Allah yang hadir untuk mewartakan Firman dan
membuka jalan kepada siapa saja yang ingin mnejadi perawata. “ dan pada umumnya
harus ada yang berpendidikan menjadi seorang imam.”
Harapan kehadiran dia
sebagai kelanjutan jalan Tuhan. Ini sebagai sesuatu yang menjadikan kerinduan
umat, mengapa diganti pewarta ke pewarta. Bukankah, kita tdak ada anak yang
ingin menjadi pastor?
Digantikan pewarta itu,
menjadi sebuah dorongan agar kita berani menjadi seorang imam yang sekian
lamanya mengalami krisis SDM di bagian Imam.
Mari kita wujudkan itu,
kini ada salah satu orang yang telah menjadi imam yang berasal dari paroki
krsitus jaya komopa, yakni Pastor Stepanus Yogi, Pr. Ia sebagai pembuka jalan
bagi dunia pada umunya, khususunya di
paroki krisyus jaya komopa.
“harus ada lain lagi sebagai
pengikutnya. Naik satu haru tumbuh seribuh”.
Penulis Finsensius
Bedegekiba Yogi, Mahasiswa Papua Yang Sedang Study di Sekolah Tinggi Pastoral
dan Keteketik (STPK), Waena, Jayapura, Papua.
0 thoughts on “Pelantikan dan Pemberkatan Pewarta (Katekis) Baru”