![]() |
Foto diambil di www.google.com.Frans Yubi Pigai (KM). |
Oleh: Frans Yube Pigai
Pada saat ini, Papua belum mampu keluar dari barbagai persoalan atau permasalahan terkait dengan integritas penguasa bagi tanahnya. Sebagai para pemimpin (wakil rakyat) negeri ini terus terjangkit krisis moral dan keteladanan jiwa membangun.
Tentu fenomena pemimpin yang korup, bergaya hidup hidonis, dan bahkan di ruang sidang ada yang menonton video porno, bahkan para pemimpin pun ingin mau melakukan suatu hal negatif itu dan tidak wajar dihadapannya, itu pun sangat memprihatinkan bagi para pemimpin (wakil rakyat) negeri ini, bangsa Papua.
Hal tersebut ini, akan terpengaruh karena mabuk uang dan harta kekayaan, namun hal kepemimpina tidak ada sama sekali di negeri ini. Di tengah rakyat banyak kelaparan dan kemiskinan, bahkan penindasan, pembunuhan, pemerkosaan dan pembudakan yang diberlakukan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun sikap hidonis para pemimpin (wakil rakyat) bangsa Papua dan sebagai para wakil rakyat justru semakin menjelaja di tanah Papua.
Di tanah ini sedang mengalami krisis kepemimpinan yang cukup mengkawatirkan. Sekian banyak para pemimpin (wakil rakyat) Papua masih belum dapat memenuhi kesejahteraan rakyat, baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan hidup rakyat bangsa Papua. Kemiskina makin menjelaja, pendidikan tak merata, kesenjangan sosial tinggi, dan berbagai permasalahan sosial lainnya.
Menurut penulis, ketiadaan pemimpin akan memunulkan konflik berlarut-larut dan ras kepemimpinan akan menjadi kacau sekali. Situasi masyarakat yang juga menjadi sulit untuk diatasi, karena ketidakadilan dan tidak ada kesadaran kepemimpinan yang jiwa membangun bagi kesejahteraan rakyat bahkan pembangunan negerinya.
Maka, bermimpilah untuk mensejahterakan rakyat dengan adanya jiwa membangun dan budaya keteladanan untuk mensejahterakan rakyat dan negeri ini. Budayakan menjadi seorang pemimpin yang sadar akan kemajuan bagi bangsa dan negeri dan kemajuan rakyat setempatnya. Kemajuan bagi suatu negeri, akan terukir jika para pemimpin (wakil rakyat) benar-benar menjadi seorang yang bertanggung jawab penuh atas kewajiban sebagai seorang pemimppin rakyat dan negeri setempatnya.(KM)
Pada saat ini, Papua belum mampu keluar dari barbagai persoalan atau permasalahan terkait dengan integritas penguasa bagi tanahnya. Sebagai para pemimpin (wakil rakyat) negeri ini terus terjangkit krisis moral dan keteladanan jiwa membangun.
Tentu fenomena pemimpin yang korup, bergaya hidup hidonis, dan bahkan di ruang sidang ada yang menonton video porno, bahkan para pemimpin pun ingin mau melakukan suatu hal negatif itu dan tidak wajar dihadapannya, itu pun sangat memprihatinkan bagi para pemimpin (wakil rakyat) negeri ini, bangsa Papua.
Hal tersebut ini, akan terpengaruh karena mabuk uang dan harta kekayaan, namun hal kepemimpina tidak ada sama sekali di negeri ini. Di tengah rakyat banyak kelaparan dan kemiskinan, bahkan penindasan, pembunuhan, pemerkosaan dan pembudakan yang diberlakukan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun sikap hidonis para pemimpin (wakil rakyat) bangsa Papua dan sebagai para wakil rakyat justru semakin menjelaja di tanah Papua.
Di tanah ini sedang mengalami krisis kepemimpinan yang cukup mengkawatirkan. Sekian banyak para pemimpin (wakil rakyat) Papua masih belum dapat memenuhi kesejahteraan rakyat, baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan hidup rakyat bangsa Papua. Kemiskina makin menjelaja, pendidikan tak merata, kesenjangan sosial tinggi, dan berbagai permasalahan sosial lainnya.
Menurut penulis, ketiadaan pemimpin akan memunulkan konflik berlarut-larut dan ras kepemimpinan akan menjadi kacau sekali. Situasi masyarakat yang juga menjadi sulit untuk diatasi, karena ketidakadilan dan tidak ada kesadaran kepemimpinan yang jiwa membangun bagi kesejahteraan rakyat bahkan pembangunan negerinya.
Maka, bermimpilah untuk mensejahterakan rakyat dengan adanya jiwa membangun dan budaya keteladanan untuk mensejahterakan rakyat dan negeri ini. Budayakan menjadi seorang pemimpin yang sadar akan kemajuan bagi bangsa dan negeri dan kemajuan rakyat setempatnya. Kemajuan bagi suatu negeri, akan terukir jika para pemimpin (wakil rakyat) benar-benar menjadi seorang yang bertanggung jawab penuh atas kewajiban sebagai seorang pemimppin rakyat dan negeri setempatnya.(KM)
0 thoughts on “Bermimpilah Pemimpin yang Berjiwa Membangun”