Malang (KM)--Mahasiswa Dogiyai, Se-Jawa dan bali Menolak secara tegas , Pembagian Dana TA Melalui Via Rekining. Kebijakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Dogiyai Papua Andreas Yobee Adii
Ia, mengatakan , mulai tahun 2015 Pemerintah tidak akan turun langsung ke kota studi masing-masing diseluruh indonesia untuk membagikan dana Tugas Akhir (TA) .katanya
Menyikapi kebijakan itu , Mahasiswa Asal Kabupaten Dogiyai ,Telah menggelar Rapat bersama di Kontrakan Dogiyai,Malang Jawa Timur,Sabtu,(25/04/2015).
Rapat secara resmi dipimpin langsung oleh sekertaris Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai Se-Jawa dan bali Markus Kogaa,dan di hadiri oleh Seluruh Koordinator Wilayah.
Salah satu mahasiswa asal Kabupaten dogiyai , Yuliten Yobee kepada www.kabarmapega.com menyatakan, Biasanya dana Study Akhir dibagikan langsung ke masing-masing kota studi. tetapi tahun ini kami kawatir oleh sebab itu, Kami minta penjelasan dari dinas pendidikan dan pengajaran kabupaten Dogiyai
Selanjutnya kata dia, kebijakan dinas tesebut kami tolak karena menjaga Persatuaan kami Mahasiswa Asal Meeuwodide yang sedang mengenyam pendidikan di pulau se-Jawa dan bali .tutur yuliten
Waktu yang sama, Markus Kogaa mengatakan ,”kami mahasiswa Dogiyai tolak dana Tugas akhir yang rencana akan di kirim lewat Via rekening itu “.
Kogaa meminta pemerintah Dogiyai setiap tahun Dana Study Akhir di bagi secara Publik, jika di kirim lewat Via Rekening berarti dampaknya akan terpampang Terhadap persatuaan kami mahasisawa asal meeuwodide yang kuliah di luar papua.
Selain itu, Dana APBD Kabupaten Dogiyai khususnya di bidang pendidikan biasanya dianggarkan milyaran, tapi dibagikan hanya puluhan juta saja," katanya. Tutur markus
Sementara itu, Frans Goo, ketua korwil Bogor mengatakan, seharusnya pihak dinas memperjelas kepada Mahasiswa Dogiyai Se-indonesia kenapa kebijakan itu diambil dan baru dijalankan tahun yang akan datang ,apabaila alasan kebijakan tesebut kemunngkinan besar mahasiswa di terima .
Beberapa pekan lalu Ketua Team pendataan Mahasiswa Dogiyai Titus Degei menjelaskan kepada www.kabarmapega.com bahwa ,kebijakan apapun yang dinas di programkan mahasiswa harus di terima.
Tetapi, kesepakatan kita Ada beberapa alasan komprehensif yang paling dominan mengapa kami menolak? Ini alasanya
• Kebijakan ini dampaknya Bisa merusak persatuan dan kesatuan organisasi
• Disebabkan karena Bisa menurunkan animo mahasiswa untuk ikut organisasi
• Kami merasa bahwa system ini hal baru untuk Mahasiswa se-Jawa dan Bali Kab.Dogiyai
• Kami menolak karena hal ini akan Menjaga kekompakan antara mahasiswa Mee (Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai)
• Kami merasa hal ini Menjaga kecemburuan antara mahasiswa dan pemerintah
• Dengan ini kami juga Menjaga perasaan kecemburuan antara mahasiswa satu sama yang lain
• menjaga kestabilan solidaritas antara mahasiswa Mee yang sebelumnya tidak demikian.
Dengan demikian adanya alasan-alasan yang kami rumuskan ini, maka kami mahasiswa se-Jawa dan Bali sepakat untuk menolak 100% pengiriman dana TA melalui rekening ini dengan sepenuh hati. (Martinus Pigome/KM)
Ia, mengatakan , mulai tahun 2015 Pemerintah tidak akan turun langsung ke kota studi masing-masing diseluruh indonesia untuk membagikan dana Tugas Akhir (TA) .katanya
Menyikapi kebijakan itu , Mahasiswa Asal Kabupaten Dogiyai ,Telah menggelar Rapat bersama di Kontrakan Dogiyai,Malang Jawa Timur,Sabtu,(25/04/2015).
Rapat secara resmi dipimpin langsung oleh sekertaris Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai Se-Jawa dan bali Markus Kogaa,dan di hadiri oleh Seluruh Koordinator Wilayah.
Salah satu mahasiswa asal Kabupaten dogiyai , Yuliten Yobee kepada www.kabarmapega.com menyatakan, Biasanya dana Study Akhir dibagikan langsung ke masing-masing kota studi. tetapi tahun ini kami kawatir oleh sebab itu, Kami minta penjelasan dari dinas pendidikan dan pengajaran kabupaten Dogiyai
Selanjutnya kata dia, kebijakan dinas tesebut kami tolak karena menjaga Persatuaan kami Mahasiswa Asal Meeuwodide yang sedang mengenyam pendidikan di pulau se-Jawa dan bali .tutur yuliten
Waktu yang sama, Markus Kogaa mengatakan ,”kami mahasiswa Dogiyai tolak dana Tugas akhir yang rencana akan di kirim lewat Via rekening itu “.
Kogaa meminta pemerintah Dogiyai setiap tahun Dana Study Akhir di bagi secara Publik, jika di kirim lewat Via Rekening berarti dampaknya akan terpampang Terhadap persatuaan kami mahasisawa asal meeuwodide yang kuliah di luar papua.
Selain itu, Dana APBD Kabupaten Dogiyai khususnya di bidang pendidikan biasanya dianggarkan milyaran, tapi dibagikan hanya puluhan juta saja," katanya. Tutur markus
Sementara itu, Frans Goo, ketua korwil Bogor mengatakan, seharusnya pihak dinas memperjelas kepada Mahasiswa Dogiyai Se-indonesia kenapa kebijakan itu diambil dan baru dijalankan tahun yang akan datang ,apabaila alasan kebijakan tesebut kemunngkinan besar mahasiswa di terima .
Beberapa pekan lalu Ketua Team pendataan Mahasiswa Dogiyai Titus Degei menjelaskan kepada www.kabarmapega.com bahwa ,kebijakan apapun yang dinas di programkan mahasiswa harus di terima.
Tetapi, kesepakatan kita Ada beberapa alasan komprehensif yang paling dominan mengapa kami menolak? Ini alasanya
• Kebijakan ini dampaknya Bisa merusak persatuan dan kesatuan organisasi
• Disebabkan karena Bisa menurunkan animo mahasiswa untuk ikut organisasi
• Kami merasa bahwa system ini hal baru untuk Mahasiswa se-Jawa dan Bali Kab.Dogiyai
• Kami menolak karena hal ini akan Menjaga kekompakan antara mahasiswa Mee (Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai)
• Kami merasa hal ini Menjaga kecemburuan antara mahasiswa dan pemerintah
• Dengan ini kami juga Menjaga perasaan kecemburuan antara mahasiswa satu sama yang lain
• menjaga kestabilan solidaritas antara mahasiswa Mee yang sebelumnya tidak demikian.
Dengan demikian adanya alasan-alasan yang kami rumuskan ini, maka kami mahasiswa se-Jawa dan Bali sepakat untuk menolak 100% pengiriman dana TA melalui rekening ini dengan sepenuh hati. (Martinus Pigome/KM)
0 thoughts on “Mahasiswa Dogiyai Se-Jawa-Bali ,Menolak Kebijakan Dinas P & P Terkait, Pengiriman Dana Tugas Akhir ( TA ) , Melalui Via Rekening”