Yogyakarta (KM) - Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Gempa-KPH-Berapi (Gerakan melawan lupa Menuntas Pelanggaran HAM Berat di Paniai) kota Yogyakarta aksi turung Jalan mulai dari asrama Kamasan I sampai bundaran Nol KM ,Malioboro Kota Yogyakarta, Rabu, 01 April 2015.
Aksi tersebut mereka mulai jalan dari asrama Kamasan I menuju bundaran Nol KM ,Malioboro, dalam perjalanan merekaya menyikan iyel-iyel serta bergantian orasi.
Mereka menuntut Janji Presiden Joko Widodo bahwa kasus penembahkan di paniai akan diselesaikan selama tiga bulan , terhitung dari Bulan Januari hingga Maret, janji itu Jokowi mengungkapkan saat Beliau merayakan Natal Nasional di Papua dan saat beliau kunjungan ke UGM pada tanggal 09 desember 2014 lalu.
Sementar itu Mahasiswa Papua juga menuntut kepada KOMNAS HAM segera adili pelalu sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini secara adil terhadap penembahkan brutal aparat militer di Paniai pada 8 Desember 2014 yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
"Kami tegas menuntut Presiseden Jokowi dan KOMNASA HAM jangan bungkam peristiwa Paniai Berdarah, segera adili Pelaku penembakan di Paniai karena itu jelas-jelas TNI /Polri Pelakunya, Ujar Maikel Tekege .
Mahasiswa menuntut Jokowi memberikan kebebasan, keadilan diperlakukan yang layak bagi warga Papua. Mereka juga menuntut militer dan polisi ditarik dari Papua.
Pemerintah Indonesia menutupi ruang bagi wartawan nasional, maupun wartawan asing masuk ke Papua. Tidak ada meia sosial satupun yang berbicara mengenai pelanggaran hak asasi manusi di Papua, dibalik itu ada apa apa yang sedang direncanakan oleh negara ini, katanya negara hukum . Ujar Mikael Kudiai ,perwakilan dari (AMP)
"Banyak aksi militer yang menyebabkan korban tewas. Ini adalah peringatan perampasan hak kami .Tegas Yesaya Goo
Dalam aksi itu, mereka mengungkapkan berbagai pelanggaran hak asasi manusia oleh militer sejak tahun 1961 sampai saat ini.
Dalam aksi itu, pengunjuk rasa menyanyikan iyel-iyel dengan bunyi “ KOMNAS HAM mana tugas, Jokowi mana janjim...Papua menanti Jawabmu...sekarang juga”. Sejumlah mahasiswa juga membawa spanduk yang berisi tentang foto-foto korban , brosur , bergambar foto-foto korban, serti Tulisan –tulisan singkat menuntuk Jokowi dan KOMNAS HAM segera adili Pelaku.
Akhir dari aksi Damianus Nawipa menyampaikan peryataan sikap di depan massa aksi di bundaran titik 0 (nol) KM ,Malioboro Yogyakarta, Pukul 11.45 WIB (Rabu 01/14) siang tadi.
Penyataan Sikap (tuntutan) :
Penyataan Sikap (tuntutan) :
Pertama, JOKOWI-JK segera bertanggungjawab atas kasus pelanggaran HAM berat Paniai ;
Kedua, JOKOWI-JK segera bentuk KPP HAM untuk menuntas Pelanggaran HAM berat Paniai;
Ketiaga, JOKOWI-JK segera menyelesaikan semua pelanggaran HAM yang terjadi ditanah Papua sejak 1960-an hingga saat ini sesuai janji pada saat kompenye PILPRES dan Natal Nasional di Papua;
Keempat, JOKOWI-JK segera tarik militer organic maupaun non-organik yang ada di Papua dan Khusunya dari Paniai;
Kelima, KOMNAS HAM segera mengungkap pelaku pelanggaran HAM berat di Paniai secara adil dan Demokratis
Yogyakarta, 01 April 2015
“Hingga saat ini , tidak ada upaya mengungkap pelaku untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban, selain negara melalui Polda Papua dan pangdam Papua Cendrawasih berusaha mengalikan isu dengan menciptakan persoalan baru di Papua , seperti penembahkan yang dilakukan oleh brimob di Yahukimo pada 20 maret lalu. Untuk itu kami datang mendesak menuntut rezim Jokowi-JK agar bertanggungjawab atas semua pelanggaran HAM di Papua pada umumnya dan khususnya Pelanggaran HAM Berat di Paniai”. Ujar Damianus Nawipa Koordinator Umum Gempa-KPH-Berapi saat diwawancarai oleh Kabarmapegaa.(Manfred Kudiai/KM).
0 thoughts on “Mahasiswa Papua Yogyakarta Demo Damai Tuntut Jokowi-JK dan KOMNAS HAM Adili Pelaku Penembahkan Paniai”