Ilustrasi : Logo YLSM |
YLSM,(KM)--PM PNG, Peter O'Neill, PM Fiji dan Mr. Sato Kilman telah mulai dirayu presiden Indonesia Jokowidodo dengan cara menggunakan UANG DARAH ORANG ASLI PAPUA DAN PAPUA BARAT yang dikuras Indonesia sejak 1 Mei 1963.
Untuk mendapatkan banyak uang Darah, Keutuhan NKRI telah mulai dirobek-robek oleh MSG seperti PM Peter O'Neill di Honiara, 26 Juni 2015 menjadi 2 bagian sesuai asal usul sejarah bangsanya, yakni :
1. Indonesia Bagian Barat, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan lain-lain.
2. Indonesia Bagian Timur (Nusa Tenggara dan Maluku).
Jadi kata MELINDO tidak berlaku lagi di Papua dan Papua Barat berdasarkan sejarah dan rumpun bangsanya. Beda budaya, rambut keriting dan kulit hitam antara rumpun bangsa Melanesia dan Indonesia.
Tuan Frans Albert Yoku, Messet dkk mempertahankan NKRI di tanah Papua dan Papua Barat untuk kepentingan siapa? Karena Indonesia telah membunuh kurang lebih 500.000 orang Asli Papua dan Papua Barat selama 53 tahun. Sebagai buktinya, 4 siswa SMA Paniai telah ditembak pasukan gabungan TNI/POLRI di Enarotali, 8 Desember 2014. Dilanjutkan pula di Yahukimo dan Ugapuga, kabupaten Dogiyai, 25 Juni 2015.
Presiden Jokowidodo juga telah dan sedang kondisikan TNI/POLRI untuk kumpulkan data banding gagalkan pekerjaan Tim KOMNAS HAM RI yang sudah berhasil bentuk Tim Ad-hoc berdasarkan temuan data dan keterangan di lapangan.
Sedangkan Papua dan Papua Barat yang tergabung dalam ULMWP adalah bagian dari keluarga besar rumpun bangsa Melanesia yang telah diterima secara resmi sebagai "pengamat atau observer" di MSG di Honiara, 26 Juni 2015.
Indonesia, Amerika, Belanda, Australia, PM PNG, PM Fiji dan kelompok Frans Albert Yoku sudah mulai dirasakan kecewa setelah Aplikasi ULMWP secara resmi diterima di MSG sebagai pengamat atau observer seperti Indonesia juga diterima sebagai pengamat Asosiasi MSG di tahun 2011. Setelah aplikasi ULMWP diterima di MSG posisi Indonesia dan Papua Barat/ULMWP adalah sama di MSG. Antara Indonesia dan MSG urus pembangunan antar negara. Sedangkan ULMWP dan MSG urus proses DEKOLONISASI dalam rangka perbaikan kesalahan PBB dalam tahun 1969 di tanah Papua. Kekuatan Indonesia sudah dihancurkan di MSG oleh kuasa Tuhan.
Dilaporkan di Paniai, 05 Juli 2015
Servius Kedepa, Ketua Umum YLSM Pegunungan Tengah Papua Barat Kabupaten Paniai kepada Kabarmapegaa.com
0 thoughts on “Indonesia, Belanda, Amerika, Roma, Australia, PNG, Fiji dan PBB dinilai takut lepasnya Papua dari NKRI”