 |
| Kasus Paniai Berdarah 8 Desember 2014, pelaku belum ungkap hingga kini, photo YLSM doc. |
Jakarta (KM) --Ketua Forum Kepulauan Pasif Perdana Menteri PNG, Peter O'Neill diharapkan untuk menyampaikan keprihatinan dari forum pada hak asasi manusia (HAM) di Provinsi Papua Barat ke Indonesia.
Ini adalah hasil yang diumumkan oleh O'Neill tadi malam (10/9/2015) telaah melalui banyak perdebatan di antara 16 para pemimpin negara di Pasifik Selatan.
O'Neill juga diharapkan untuk berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia dalam misi pencari fakta oleh PIF ke Papua Barat.
"Kami menyatakan bahwa ini adalah proses konsultasi dan kita perlu bekerja sama dan pemerintah Indonesia harus dihormati karena upaya mereka untuk memastikan otonomi yang lebih diberikan kepada Papua Barat," katanya.
Masalah HAM di Papua Barat HAM adalah agenda utama yang dibahas oleh para pemimpin FIP ke -46 Port Moresby.
Pemerintah Kepulauan Solomon telah mengusulkan tiga isu Papua Barat harus dipertimbangkan:
Tiga tujuan inilah yang disampaikan oleh Perdana Menteri Mannaseh Sogavare dalam pertemuan para pemimpin yakni :
Pertama, adalah mendukung aplikasi United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) menjadi observer di PIF,
Pertama, adalah mendukung aplikasi United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) menjadi observer di PIF,
Kedua, mendesak Pemimpin PIF untuk mendukung sebuah resolusi yang menyerukan pada Sekretaris Jenderal PBB untuk melakukan penilaian tentang situasi hak asasi manusia di Papua Barat; dan
Ketiga, menyerukan Komite Dekolonisasi PBB untuk mengembalikan Papua Barat dalam daftar dekolonisasinya.
Sebelumnya Selandia Baru telah mengatakan tidak mendukung misi pencari fakta dan menteri luar negeri PNG mengatakan hubungan negaranya baik dengan Indonesia tidak boleh terancam.
Keputusan ini telah didengar langsung oleh delegasi negara Indonesia wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir.
Tanggapan dari Wakil Menteri Indonesia Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan Pemimpin 'Pacific Island Forum Summit (PIF) bukan tempat untuk membahas masalah Papua Barat.
Dia mengatakan hal itu tidak relevan dengan tujuan utama dan tujuan dari pembentukan PIF.
Untuk agenda Papua Barat, salah - satu dari lima agenda yang telah ditetapkan oleh Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik pembahasan pada KTT PIF ke -46 Port Moresby. (Admin, looppng & Radio New Zeland).
0 thoughts on “PIF Ke-46, O'Neill Mengumumkan Misi Pencari Fakta HAM Papua Barat di Indonesia”