Dogiyai/Ist |
Awan mulai terbuka
Mentari pagi telah bersinar redup
Menerangi jiwa relung
Bersama sinar tumbuh sejuta rasa
dari kejauhan Menghampiri
jiwa gundah dan gulana
yang telah hangus kebahagiaan
bersama sinar mentari pagi
ku akan lupakan tetang kisah kasih mama
meski rumit
bagai mentari diufuk timur dogiyai
yang timbul menerangi alam dogiyai
bersama mentari pagi
ingin aku sudahi perih ini
perih yang membuatku hampir sekarat
dan hampir menjadi mayat
namun, mama itu rumit bagiku
mama itu sulit untuk dilupakan
masih saja mengharapkanmu
mengharapkan untuk melihat wajah sederhana mama
yang selalu tersenyum bagai mentari pagi tersenyum untuk alam dogiyai.
Karya: Agustinus Keiya
Kampung Mauwa/Dogiyai, 04 Septemper 2015
0 thoughts on “Mentari Di Ufuk Dogiyai”