Foto Doc Prib,KM |
Oleh :Frans Nawipa
Opini,(KM)--Topik ini menarik bagi setiap lembaga-
lembaga yang berada di atas tanah Papua Barat, terlebih khusus kepada lembaga Agama(hamba Tuhan) di Papua Barat yang
menganut paham imperialisme barat (Amerika) yang fokus melakukan kerja kerja
yang di bebankan oleh Imperilaisme Barat (Amerika) demi memonopoli hegomoninya
di teritori West Papua Sambil mengembangkan Gonocida meruju pada pemusnaan Etinis
Melanesian di West Papua.
Lembaga
agama ini, Sulit di percaya bahw,apakah lembaga ini hadir untuk memberitahukan
kabar baik dari Allah terhadap manusia yang beradah di bahwa tirani dosa? Apakah
hamba-hamba Tuhan yakni,Pendeta, Pastor, Klasis, Uskup,Dll untuk menyelamatkan
umat manusia yang berada di bahwa penindasan? Dan umat manusia yan membutukan keselamatan
dari ketidakadilan?.
Ataukah? Lembaga Agama (Hamba Tuhan) melestarikan ketidakadilan di negeri bumi cendrawasi? Atau memelihara dan Memihak para mengguasa (Borjuis Kapitalis) yang menguasi terirori West Papua yang datang menguras, mengisap sumber daya Alam Papua? Sambil melakukan tindakan arogasi terhadap rakyat Papua Barat,sehingga pertumbuhan kejahatan kemanusiaan di Papua Barat meningkat terus menerus.
Mengapa
Saya mengatakan bahwa lembaga Agama(Hamba Tuhan) mangganut Paham Imperialisme.
Untuk menjawab pertanya ini kita bersama sama melihat kenyataan yang di buat
oleh lembaga Agama ( Hamba Tuhan) pada saat kunjungan kedubes Amerika Serikat
kemarin di Papua Barat. Persoalan ini sangat di sayangkan bagi rakyat Papua
Barat melihat dengan tidakkan lembaga Agama (hamba Tuhan) dukungan atas
perpanjangan kontrak karya PT Freeport dengan pemerintah klonialisme Indonesia
dan Imperialisme Barat (Amerika) dengan perjanjian yang tidak tepat dan tidak
menyentuh secara meyeluruh sesuai dengan harapan rakyat Papua Barat yang di
tuntut selama ini.
Persoalan
rakyat Papua Barat bukan kesejatraan rakyat dan pembagunan di teritori West
Papua dan bukan persoalan makan minun dan lain lain, melainkan Persoalan utama
rakya dan bangsa Papua Barat adalah, status Politik Papua Barat yang di masukan
secara sepihak ( ilega) kedalam kekuasaan klonialisme Indonesia yang didukung
oleh Imperialisme barat (Amerika) hanya untuk kepentingan Ekonomi, Politik.
Jadi
tindakan atas dukungan Perpanjangan Kontrak karya PT Freeprot yang di pelopori
oleh pemuka pemuka Agama di Papua Barat dengan alasan atas kesejatraan rakyat
dan pembagunan ini tidak dan menyentu dan bagi rakyata Papua Barat. Bahan tidak
perna sembukan luka yang membekan dari dahulu kalah hingga kini.
Dekungan
atas Perpanjangan kontrakan karya PT.Freeport dengan pemerintah klonialisme
Indonesia dan Imperialisme Barat (Amerika) ini sama saja para pemuka-pemuka
Agama merniat melestarikan ketidakadilan, di Papua Barat yakni,Ekonomi,
Politik, Budaya, Kesehatan, Pendidikan. semakin bertambah kemiskinan,
kemeralatan dan pertumbuhan kematian terhadap rakyat Papua Barat di atas Tanah
Papua.
Lebih
rumit lagi menggenai persoalan Politik Papua Barat yang selama 54 Tahun yang di
perjuangkan oleh rakyat Papua Barat Terhitung 1960-an hingga detik ini.melalui
berbagai faksi faksi pergerakan Pembebasan Nasional Papua Barat secara Gerilya,
lobi" Diplomasi, Sipil Lapangan Dll, ini Sudah jelas bahwa perjungan
Pembebasan Nasional Papua Barat dalam hal HAM (Hak Menentukan Nasib Sendiri)
bisa di Akhiri dan bisa rebut dengan Tagannya sendiri (rakyat Papua) tetap,
yang menghambat dan menyudutkan perjuangan Papua Barat Hanya Karna sumber daya
Alam (Ekonomi) di Papua Barat, yang melirik di mata penjuru dunia sehingga
kedaulatan Papua Barat yang di rebut oleh rakyat Papua Barat yang
dideklarasikan tepat 1 Desember 1961 tidak di akui oleh kaum klonialisme
Indonesia Dan Imperialisme Barat (Amerika) dan tidak di akui momen yang terjadi
secara defacto, tetapi dejoure kan oleh hukum klonialisme Indonesia dan tuanya
Imperialisme Indonesia demi memonopoli Inventasi asing di West Papua sambil
menghanyutkan darah dan daging manusia Papua di atas Tanah leluhur Papua Barat.
Dengan
melihat kenyatan ini bahwa,kesejatraan rakyat dan pembangunan dari seluruh
teritori West Papua akan ada hasil ketika kemerdekan itu di rebut oleh tangan
rakyat terindas (rakyat Papua) itu sendiri, tetapi kebijakan terkait dengan
perpanjangan kontrak karya PT Freeport yang di sahkan oleh lembaga Agama (Hamba
Tuhan) berdasakan alasan alasan tetentu, tidak akan selamatkan rakyat bangsa
Papua Barat dari tirani penindasan, perbudakan, dan kemunafikan yang ada hanya
penderitaan yang kekal.
Akhir
kata,walapun orang lain memiliki kepandaian dan marifat yang tinggi, tetapi
tidak dapat membagun Bangsa Papua ini. Bangsa Papua ini akan bangkit dan
berdiri sendiri,LAWAN.
(Frans NWP/KM).
(Frans NWP/KM).
0 thoughts on “Hamba Tuhan Mengganut Paham Imperialisme Di Papua Barat”