Gambar ilustrasu gunung Jayawijaya.Google/KM |
Oleh
Silvester W Kadepa
Opini, (KM)—Pada awalnya Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut, kemudian karena tektonik dan gaya dapat mengankat ke atas terbentuk daratan dan pegunungan yang menjulang tinggi seperti gunung Jayawija yang terletak pada Papua dan bukit bukit lainnya.
Opini, (KM)—Pada awalnya Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut, kemudian karena tektonik dan gaya dapat mengankat ke atas terbentuk daratan dan pegunungan yang menjulang tinggi seperti gunung Jayawija yang terletak pada Papua dan bukit bukit lainnya.
Menurut
teori geologi, awalnya bumi hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea
pada 250 juta tahun lalu, kemudian Benua Pangea pecah menjadi dua dengan
membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia. Benua Eurasia pecah kembali menjadi
benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan,
Afrika, India, dan Australia.
Pengendapan yang sangat serius terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akibat dari proses pengangkatan yang berjalan, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti pada gunung Jayawijaya dan gunung lainya.
Gunung
Jayawija adalah satu satunya gunung yang paling tinggi di Indonesia dan mempunyai salju.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dapat dilihat dari fosil yang tertinggal bebatuan digunung Jayawijaya.
Mengapa
dikatakan asal mula dari laut sebab dari ilmu bumi geologi dan beberapa
peneliti dan pendaki geologi menemukan fosil yang tertinggal di dalam bebatuan
yaitu fosil korang dan lainnya. Itu dapat menandakan bawah sejarah geologi
dulunya dari laut kemudian mengalami patahan dan pengankatan menjadi daratan
dan pegunugan.
Gunung
Jayawijaya berada pada ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, dapat dilihat
pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena
itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi
surganya para peneliti geologi dunia.
Pulau
Papua Sementara terpisahnya dengan daratan Australia dengan Papua oleh lautan
berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu.
Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan
benua Australia.
“Masih
banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau
Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih
terus berlangsung hingga saat ini.
Alasan
juga bahwa dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya
adalah sebuah pulau yang masih baru,” tambah peraih gelar master di bidang Economic
Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini. Sementara
keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan
berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya
satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan
oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis (Umagi yina Gobai/KM)
Penulis adalah mahasiswa
Papua jurusan Ilmu bumi di Jawa
0 thoughts on “Terbentuk Papua dan Gunung Jayawijaya”