Kekerasan TNI/POLRI terhadap masyarakat Sipil Papua |
Oleh : Emil E Wakei
Opini,(KM)- Kekerasan Militer diatas Tanah Papua, telah
menjadi Tradisi dan Kebudayaan diatas Tanah Papua. Berbagai Macam
ancaman yang di derita oleh masyarakat Papua. Baik dari segi
penganiayaan, pemerkosaan, penculikan dan pembunuhan serta
kekerasan-kekerasan yang lain yang dihadapi dan dirasakan oleh
masyarakat Papua.
Ancaman-ancaman ini merupakan suatu penghargaan HAM
Yang Sangat besar yang di Lakukan oleh Militer TNI dan POLRI. Dan
Ancaman-ancaman ini sudah menjadi Tradisi dan Kebudayaan Para Militer
terhadap Masyarakat Papua.
Berbagai Macam Ancaman Militer dari hari ke hari selalu di dengar di
telinga orang Papua. Ancaman yang sangat kasar dilakukan oleh para
militer terhadap orang Papua. Militer memperlakukan orang Papua seperti
orang yang tidak memunyai pendirian atau seperti binatang.
Apa mereka
melakukan kekerasan ini, terhadap orang Papua, supaya mereka mendapatkan
penghargaan khusus dari pemerintah indonesia. Atau mereka sengaja
melakukan kekerasan ini sehingga, mereka mengambil kekuasaan penuh atas
kekeyaan alam Papua. Ataukah mereka melakukan kekerasan ini, dengan
tujuan ingin menghabiskan orang Papua sehingga dapat mengambil kekayaan
tanah Papua...???
Sejak Indonesia merdeka pada tanggal (17-08-1945), para militer masuk ke
Irian Jaya yang saat ini telah menjadi Papua. Mereka melakukan berbagai
macam kekerasan semenjak itu juga. Selama keberadaan Militer di atas
tanah Papua, bukannya mereka mengamankan situasi di tanah papua.
Namun,
yang mereka lakukan ialah melakukan Siksaan terhadap Masyarakat Papua,
melakukan pembunuhan serta melakukan pemerkosaan terhadap masyarakat
Papua. Salah satu contoh ialah Pihak militer melakukan sejumlah operasi
militer secara besar-besar di Tanah Papua seperti Operasi Sadar
(1965-1967), Operasi Bratyudha (1967-1969), Operasi Wibawa (1969),
Operasi militer di Kabupaten Jayawijaya (1977), Operasi Sapu Bersih I
dan II (1981), Operasi Galang I dan II (1982), Operasi Tumpas
(1983-1984) dan Operasi Sapu Bersih (1985). (Neles, Tebay: Dialog
Jakarta Papua Sebuah Perspektif Papua 2009)
Ironis dan Sangat memprihatikan, dengan keberadaan Militer di Papua,
mereka bukannya memperdayakan masyarakat papua untuk tinggal dan hidup
aman. Melainkan, mereka melakukan kekerasan halus dan tidak halus di
atas Tanah Papua.
Cara halusnya ialah melakukan pembunuhan melalui
makanan, minuman dan lain-lain. Sedangkan tidak halusnya ialah mereka
melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan menyiksa sampai babak belur. Hal
seperti inilah yang selalu di lakukan selama Militer berdiri dan berada
di atas Tanah Papua.
Kekerasan Terus Bertumbuh dan Dengan adanya kekerasan diatas Tanah
Papua.
Orang Papua tidak boleh diam saja. Namun harus berani bertindak
demi menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di Tanah Papua.
Dengan begitu, kehidupan orang Papua dari hari ke hari akan semakin aman
dan tenteram. Dan dengan adanya penyuaraan dari orang Papua sendiri
terhadap kekerasaan yang terjadi di Tanah Papua maka, akan terjadi
kedamaina diatas Tanah Papua.
Dan yang menjadi solusi terbaik untuk kita orang Papua ialah kita harus
menyuarahkan suara kita kepada pemerintah indonesia dan ke Internasional
agar secepatnya Kedaulatan Rakyat Papua di Kembalikan di Masyarakat
Papua. Kami tidak bisah tinggal diam dan Arogan dengan Semua Tindakan
Represif Militer . Sebagai masyarakat Papua yang berbudi luhur, punya
etika yang jelas, punya pendirian yang matang dan punya otak yang
pandai.
Namun kami menyuarakan kebebasan kepada Pemerintah Dengan
melihat hal itu, jangan kita membiarkan kekerasaan terjadi terus-menerus
diatas Tanah Papua. Namun, kita orang Papua berani untuk mengungkapkan
hal yang benar terhadap pemerintah indonesia, Belanda, dan Amerika
Serikat. Bahwa kami orang Papua ingin hidup sendiri diatas Tanah Papua.
Kami ingin Kedaulatan Kami berada di tangan Kami, Kami tidak mau orang
pendatang yang mengatur kami, kami tidak mau mereka yang diperbolehkan
diatas Tanah Papua. Namun kami hanya minta Pengakuan bahwa Rakyat Pernah
Berdaulat dengan Kemerdekaan West papua.
Hal ini yang harus kita bangsa
Papua menyuarahkan kepada pemerintah Indonesia, Amerika Serikat dan
Belanda.
Sangat baik, jika kita orang Papua Terus Bersuarah demi Identitas
Bangsa. Dengan melihat Kekerasan militer terhadap orang Papua sangat
dominan sekali di atas Tanah Papua. Dari hari ke hari selalu terdengar
pembunuhan, penganiyaan, pemerkosaan dll di atas tanah papua, dari
pihak militer. Sampai saat ini juga, mereka masih mempertahan kekerasan
itu. Orang Papua dari hari ke hari semakin habis.
Generasi Papua pun
semakin habis. Kemungkinan besar orang Papua akan habis dalam jangka
waktu pendek/dekat. Dengan begitu, Para Investor dan Pemerintah
indonesia, mereka mengambil kekayaan alam Papua dengan semena-mena.
Tanpa ada perintah dari orang Papua.
Oh, Tuhan, Allah Bangsa Israel dan Allah Bangsa Papua... Kami Orang
papua Ingin bebas dari semua ini. Kami ingin Hidup sendiri tanpa ada
tangan-tangan Kasar, kami masih sangat membutuhkan Tanah Papua. Oh
Tuhan, Berilah Kekuatan dari-MU Untuk menghadapi orang-orang munafik
yang masih berada di Tanah Papua.
Mereka terlalu kejam terhadap orang
Papua. Mereka ingin mengambil tanah Papua. Mereka ingin merebut semua
kepunyaanku. Dengan begitu aku masih membutuhkan-Mu Tuhan. Kau adalah
Penyelamat dalam hidupku, dan sahabatku.aku akan selalu merindukan
Muksizat dariMu Tuhan. Amin.
Penulis Adalah Mahasiswa Papua (Dogiyai) yang Sedang Kulia di UKIT Manado Sulawesi Utara.
0 thoughts on “Kekerasan TNI/POLRI diatas Tanah Papua, Telah Menjadi Kebudayaan Papua ”