Rumah Adat Suku Mee - Papua (Yamee Owaa) (Foto: Dok. Prib/Ist KM) |
Opini - (KM). Kini semua kekayaan kebudayaan, nilai-nilai hidup budaya orang Mee yang pernah ada dan yang menghantar manusia Mee sampai pada saat ini telah hilang.
Penyebabnya adalah kita [generasi sekarang], telah mengidap virus “ikut-ikutan”, kemudian kitalah yang menghakimi budaya kita sendiri dengan dalil budaya itu, “kuno, ketinggalan, tradisional, kampungan, primitif, masa bodoh, zaman batu” dan sebaiknya dan seterusnya.
Disini diperlukan suatu kesadaran diri akan pentinnya, faktor budaya dalam segala aspek kehidupan manusia. Karena saat ini dimana, mana telah kehilangan jati diri sebagai manusia berbudaya, yang pernah ada dan yang dimiliki oleh setiap suku bangsa yang ada di dunia.
Suku Mee artinya manusia sejati yang memaknai konsep budaya arsitektur yang tersimbol dalam beberapa tipologi bangunan. Rumah adat yameowa yang didirikan oleh orang Mee mempunyai beberapa makna konsep budaya yang terwujud dalam bentuk arsitektur yamee owaa diantaranya:
Pertama, Bahwa rumah adat yamee owaa didirikan seseorang yang memiliki status sosial, ekonomi yang mapan menurut ukuran masyarakat sekitarnya dan karena mempunyai kemampuan tertentu baik dalam hal pemahaman budaya maupun hal-hal mistik.
Kedua, Bahwa rumah adat yamee owaa adalah simbol yang mencerminkan dasar hidup manusia artinya manusia hidup dan tinggal dalam rumah yang memiliki fondasi yang kuat dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Ketiga, Budaya rumah adat yamee owaa adalah tempat yang mengantar manusia suku Mee pada pengembaraan dalam pemikiran manusia untuk memaknai setiap fenomena alam dan masyarakat yang dihadapi dalam proses hidupnya.
Keempat, Yamee owaa adalah simbol pemersatu ide, perasaan, perbedaan pandangan, yang berorientasi pada proses dialog dalam rangka penyelesaian masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat [Suku Mee].
Kelima, Arsitektur tradisional yamee owaa adalah wujud karya nyata leluhur suku Mee sebagai simbol identas budaya suku Mee di Papua.
Sumber : Hasil kesimpulan dari arsitektur tradisional [yamee owaa] dan kearifan membangun Suku Mee Papua (Frans Bobii).
(Penulis adalah Mahasiswa Papua)
0 thoughts on “ Hilangnya Yamee-Owaa Sebagai Nilai Hidup Budaya Orang Mee Papua ”