(Duk.Penulis/KM) |
Hidup
penuh kecurangan
Haknya
dibiarkan berlarut-larut
Manusia
semakin sadis
Jagat
raya pun semakin membisu
Pahitnya
hidup pun terus kumelangkah
Walau,
diterpa sejuta nan duri
Walau,
kejamnya sistem
Aku
terus digaris yang ada
Nyawa
karibku, lenyap tiada kata berpisah
Hari
berganti,
Duka
cita seakan Nasibku
Terlihat
Ayah bunuh Anaknya pun bermula
Perih
hatiku
Entah
dimana kebahagiaan kuraih
Dia
tidak mengenal manusia
Makluk
berjatuhan dimana-mana
Negeri
saleh diwarnai darah
Giatnya
Subjek membabi buta perutku
Semakin
sirnah Populasi dibelantara
Suara
anak pribumi pun tiada artinya
Dimanakah kedamaian itu kuraih?
Karya : Petrus
Yatipai
Ditepian Kota Injil, 24 Mei 2016
0 thoughts on “Duka Tiada Akhir”