Coretan Pena Hatiku (Foto: Dok. Prib, Ist/KM) |
Bapak yang penuh kasih, Engkau memperhatikan penderitaanku serta beban berat yang menindihkan aku. Apabilah ketakutan dari dalam diriku. Berpihak pada diriku. Aku tahu pasti bahwa Engkau memperhatikan hebatnya tindakan-tindakanku, atau tingginya tingkat kesulitannya, selain cinta yang menjiwai semua perbuatan itu.
Jadi, mengapa aku harus takut, takut dari kenyataan hidup ini? Bila aku jatuh, rahmat belas kasih-Mu akan menebusnya. Engkau menolong tanpa sepengetahuanku. Sebab cinta bias lakukan segalanya.
Aku mohon, ya Bapak yang penuh kasih, sebagaimana Engkau telah memberkati aku sepanjang hari, lindungilah aku sepanjang proses, ijinkan hidup bagi diriku ini. Me love, dimana aku mencari keberadaanmu, aku tak bisa menemukan surga bagi diriku dalam dirimu.
Tuhan aku tak bisa menentukan hidupku yang lebih bahagian, dimana aku berteduh pada kebahagiaan hidupku, apakah aku punya kesempatan untuk bisa menemukan kebahagiaan hiduplu? Dimana pula aku bisa menemukan surga cintaku?
Tuhan, aku sendiri tak mampu menciptakan situasi kebahagiaan untuk bagaimana mendapatkan cinta sejatiku dan dimana surga cinta yang dapat aku berteduh. Kadangkala manusia katakan bahwa kebahagiaan itu tidak bisa terjadi ketika beda rahim dan beda darah.
Kau Katakan Tepat Satu Bulan (05 Oktober 2016)
Selamat datang kegelapan. Namun, apakah dalam kegelapan itu saya mampu menyalahkan lilin sebagai terang cahaya bagi kehidupan untuk menghadapi moment kenyataan hidup “Tepat Satu Bulan” antara kau dan aku. Ketika antara kau dan aku tidak bisa mampu membawah lilin ini dalam ruang gelap. Maka, hidup akan hancur tidak ada suatu kebahagiaan yang dirasakan dengan hati yang tulus dan murni.
Ketika mendengarkan suara dari perempuan sederhana “Tepat satu bulan, 05 Oktober 2016”, hati berkata bahwa kau harus terima kenyataan ini dan jangan lari dari tindakan kebenaran, karena pasti ada solusi yang nantinya akan mendaptkan kebahagiaan yang muncul dari hati yang tulus dan murni.
Perempuan itu seperti benalu, apakah dia bisa mampu membuat hidup dalam terang cahaya? Terjadi suatu kehancuran hidup, ketika butuh sesaat dan menikmati pula juga sesaat. Maka, kita harus terima kenyataan hidup yang kita jalani bersama selama bertahun-tahun. Kenyataan hidup benar-benar datang di dalam pelukan kehangatan antara kau dan aku dan terbukti bahwa adanya buah yang dihasilkan “buah rahim ibunda.”
Harus kita mengukir hidup bersama, bersama dalam satu ikatan yang erat, bersama dalam satu gubuk kebahagiaan, satu darah, satu rahim, agar terlihat bahwa “Kehadiran Kamu, Saya Bisa Menemukan Surga Bagi Diriku Dalam Dirimu.”
Me love Thesi T, kau hidup dan mati bagiku. Kaulah perempuan hebat. Ketabahan, kesetiaan, kemurnian dan ketabahan hatimu sangat aku rasakan dalam kehangatan hati dan jiwaku. Tak aku duga bahwa kerendahan hatimu dan ketengan pemikiranmu membawa aroma percintaan antara kau dan aku.
Sungguh luar biasa, cinta yang benar-benar aku rasakan ini datang dari perempuan sederhana dan aku selalu katakana dialah perempuan terhebat dalam hidupku. Kaulah cinta sejatiku, cinta yang tak akan pudar lagi dalam hidupku, cinta yang datang dari hati kecil dan yang paling dalam.
Kau Hidup dan Mati Bagiku
Sandiwarakah selama ini. Setelah sekian lama kita akan bersama. Inikah akhir cerita cinta kita. Yang selalu aku banggakan. Di depan mereka. Entah diaman aku sembunyikan rasa malu. Kini aku harus lewati. Setiap hariku tanpa dirimu. Biar kini berpisah melawan waktu. Untuk melupakanmu. Walau sakit hati. Namun aku bertahan. Cintaku untuk selamanya.
Jangan bilang tidak, aku adalah pilihan hatimu. Mangapa kau tak pernah jujur padaku. Luka diatas luka aku rasakan. Tinggal seribu kisah cinta. Apakah inilah yang terbaik untukmu? Apa salahku padamu, namun kau menjauh cinta dariku. Selepas kau pergi, hidupku tak berati yang aku rasakan, inilah yang kau mau dalam hidupmu? Kisah cinta tak berarti dan sempurna bagi dirimu.
Jika kau mau ini yang terbaik dan terindah dalam hidupmu, aku relakan saja. Tapi, hatiku terasa sakit yang aku rasakan, tanpa kekasihku hidupku terbaluri dengan kesedihan hati. Cinta dan sayang Cuma aku saja, engkau segala bagiku. Yang aku inginkan selama ini, kasih yang tak pernah pudar lagi.
Lagi pula kenangan terindah yang aku rasakan denganmu. Kisah cinta sudah membekas di pipi kau dan aku. Cintaku padamu seperti bintangku. Kau jangan pergi, supaya akau tak perlu keliling dunia untuk mencari cinta sejatiku. Ku anggap kau bukan bintang biasa yang tumbuh di terumbu karang dan tanah yang tak subur, kau tempat yang paling indah yang bisa ku berteduh. Aku tak mau sendiri dan tak sepih membangun cinta ini.
Saat kau jauh dari anganku, seakan-akan kisah cinta tak sempurna, lagi pula penantiaan yang tertunda. Cinta ini tercipta untukmu dan untukku. Separuh nafasku untukmu. Aku tak mau sendiri menanti cintaku, justru aku mau bebas merdeka bersama cintaku. Kumenantikan seorang kekasih, doa dari kampung selalu bersama cintaku. Nyanyian kesunyian hati, akan mengiringi atas penantian cinta yang jauh disana.
Akhir sebuah kisah cinta, cinta terbaluri dengan air mata tetapi selalu diterangi dengan bintang permata hatiku yang menyentuh hatinya. Aku bukan seperti yang dulu yang kau pandang di sebelah matamu saja. Tetapi, di hari-hati hidupku, aku selalu memeluk cintaku bersamamu.
Seribu bintang di poros langit yang beredar, hanya satu bintang yang aku pilih dan cinta yaitu kau. Ketika itulah keajaiban cinta terukir dalam hidupku, yang akan menyentuh lubuk hatiku yang paling dalam, akhirnya tersimpain cinta sejatinya.
Separuh jiwaku pergi meninggalkanku, tapi cintaku tak pernah hilang. Cintaku ini untuk selalmanya. Semenjak ada diriku kau tetap cintaku, kau bagaikan pintu hatiku. Api cinta selalu membara di hatiku, selalu kunantikan kedatanganmu dalam kehangatan pelukan hati dan jiwaku.
Kau tak perlu membawah cinta, kemana kau mau pergi? Cukup dan cukup kau tetap kekasihku. Karena penaku yang selalu kuukir dalam hatimu membuat selalu cinta padamu. Kehangatan dinginnya malam cintaku selalu bersemi di ladang kesuburan taman cintaku. Terlihat pula cinta sejati akan berbuah hasilnya, tak pernah bercabang dua antara kau dan aku. Betapa pun mungkin alasanmu kau tetap cintaku. Cinta ini untuk selamanya.
Kau jangan jadikan cinta ini bercabang hati dan bermain cinta. Kalah cinta menggodamu, kau tetaplah pada garis cintamu. Seperti yang kau pernah minta padaku, aku cinta padamu. Kau bagaikan merpati putih, tunjukkan aku kalau memang kau cinta padaku. Aku tak mungkin melepaskan kau pergi dari angan-angan hidupku.
Harus kita menangkan cinta ini, terima kasih cintaku. Kau cintaku, kau tak bisa lari dari kemana kau mau pergi. Kau yakin kau cinta sejatiku, kau tulang rusukku, kau jiwaku dan kau identitasku.
Aku tak bisa hidup tanpamu, aku harus miliki cinta ini. Kau jangan jadikan cinta ini sebagai pelarian cinta. Aku sudah miliki hatimu. Aku pikir kaulah segala bagiku, kau memang hidupku. Jadi, jangan pula kau jadikan cinta ini mimpi yang terbeli, karena rinduku dan cintaku selalu dan selamanya bersamamu. Kau hidup dan matiku.
Me Love Thesi T (Tanah Colonial Indonesia, 05 Oktober 2016)
(Penulis Pemula adalah Mahasiwa Papua, Kuliah di Tanah Colonial Indonesia)
0 thoughts on “Dengan Kehadiran Kamu, Apakah Saya Bisa Menemukan Surga Bagi Diriku Dalam Dirimu?”