Aksi 19 Desember 2016 di Beberapa Kota Selluruh Indoensia. Foto diatas, Aksi di kota Timika. (Foto: Martinus Pigome/KM) |
Jayapura, (KM) - Ribuan Rakyat Papua yang berada di tanah Papua bahkan di luar Papua pada,
Senin, (19/01/2016) menggelar Aksi serentak dengan menunut Negara Kesatuan
Republik Indonesia mencabut Tri Komandi Rakyat yang di kumandangkan oleh Ir.
Soekarono untuk menjajah West Papua.
Aksi kali ini, dilakukan oleh beberapa organisasi di tanah Papua bahkan di
luar Papua. Di tanah Papua dimediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
juga di sulawesi utara, Manado. Di hari
yang sama, dilakukan aksi juga di Ambon menunut yang hal sama. Jawa-Bali dari
organisasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Serikat kebudayaan
Masyarakat Indoenesia (Sebumi), Pusat Perjuangan Mahasiswa Pembebasan, dan
Front Perjuangan Rakyat Indonesia Untuk West Papua, juga sama.
Pada aksi kali ini, Rakyat
Papua dan mahasiswa Papua mengalami penganiyaan, penangkapan, pelarangan
wartawan Papua Untuk meliput aksi.
Kita lihat di beberapa
Kota diantaranya:
Kota
Jayapura
Aksi dilakukan di beberapa
titik. Expo, Lingkaran Abepura, Perumnas IIIm, Waena, Sentani dan Jayapura
Kota. Aksi ini, menuntut hal yang sama. Namun, ada beberapa aktivis KNPB yang
melangsungkan aksi di Expo mendapatkan tekanan hingga mengalami luka-luka di
bagian tubuh mereka. Berikut ini nama-nama mereka:
(1.)Freddy Sobolim anggota militan KNPB Pusat (20) kena puulan di bagian
kepala, (2.) Pitus Nelambo anggota KNPB Sentani (23) (3.)
Natalis Magai anggota sektor Koteka (22( Kena pukulan
kepala, (4) Alo Nawipa angggota KNPB Pusat (20thn) pukul di kepala dan perut
pake wapen, (5.) Jhoni Yelemaken anggota KNPB Basis heage ( 20) penyitan baju
bermotif BK, (6.) Maikel pakage penganiyaan baju ARMY 1 buah,
(7.) Yulius Wale anggota KNPB Sektor Yahukimo (19) Kena
Pukul di Pinggang dengan menggunakan Wapen, (8.) Etius Sobolim anggota KNPB Sektor yauhkimo ( 22)
disita Baju yang dkenakan.
Hingga akhirnya, aksi
ditutup pada pukul: `16.45 Wit Sore.
Sebelumnya, dalam meliput
informasi di Rusunawa, Perumnas III, Waena, ada dua wartawan Papua, Arnold Belau
dan Zely Ariane, wartawan Koran Jubi dilarang masuk oleh pihak polisi untuk
mengambil data terkait aski kali ini.
Ini
Status Fbnya, Wartawan Suara Papua sebagai Pemimpin Redaksi, Arnold Belau
“Dua
Wartawan Papua, Zely Ariane dan saya sendiri dilarang memotret dan diusir dari
halaman asrama Rusunawa, Waena saat hendak melakukan liputan. Beberapa polisi
dan anggota TNI melarang dan usir kami keluar dari halaman asrama.
"Woe...
Ibu... Jangan foto. Hapus itu foto-foto".
Sampai
saat ini kami sedang keluar dan berada di depan pintu gerbang masuk Rusunawa.
Tak
ada wartawan dari media-media di Papua maupun media Nasional di sini.
Kota
Manado
Sejak pagi, pukul: 09.00
WITA, sejumlah Mahasiswa termasuk Ketua KNPB Konsulat Indonesia Tengah, Hiskia
Meage dan Ketua KNPB Wilayah Gorontalo, Emanuel Ukago dan lima mahasiswa ditangkap aparat polisi, Polresta Daerah
45, Manado, tepat di halaman Asrama Papua tanpa syarat, sebelum menggelar aksi.
Akhinya, di bawah ke
kantor polisi untuk diperiksa. Sampai saat ini, 18.00 Wita belum dibebaskan
juga.
Dari lima orang mahasiswa
yang ditangkap, kameranya mereka juga dtangkap dan dihapuskan hasil foto
mereka.
Kota
Ambon
Sejumlah mahasiswa yang
tergabung di dalam Gerekan FRI WEST-PAPUA Kolektif Kota Ambon
juga menggelar aksi menunut hal yang sama. Mereka menggelar aksi sebagai bentuk
kepedulian kekerasan HAM yang terjadi di Papua.
Kota Jakarta
Gabungan
empat organisasi di Jakarta Pusat, seperti: Aliansi
Mahasiswa Papua (AMP), Serikat kebudayaan Masyarakat Indoenesia (Sebumi), Pusat
Perjuangan Mahasiswa Pembebasan, dan Front Perjuangan Rakyat Indonesia Untuk
West Papua, menggelar aksi menuntut hal
yang sama.
Aksi di jakarta, tak ada
proses pengakapan kepada masa aksi. Namun, sebanyak 60-an personis aparat
keamanan menjaga ketat.
Tuntutu mereka telah
diteriam Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) Perwakilan Indonesia.
Kota
Yogyakarta
Sebanyak 39 lebih dari
aktivis AMP dan FRI West Papua ditangkap dan diamankan Polresta Yogyakarta
sejak pagi saat melangsungkan aksi di Alun-Alun Yogyakarta, tepat dikeluarkan
lembaran atau surat Trikora oleh Ir. Soekarno (Presiden RI Pertama).
Sampai detik ini, media
ini belum ketahui Informasi kebebesan 39 aktivis itu dari Polresta yogyakarta.
Kota
Timika
Ribuan Rakyat
Papua Yang mengkordinir dari Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) PRD Wilayah
Timika kembali berunjuk rasa. Demo kali ini menuntut negara kesatuan rebuplik indonesia
mencabut Tri Komando Rakyat yang di kumandangkan oleh Ir.Soekarno untuk
menjajah west papua.
Ini Pesan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Komisi I, Laurenzus Kadepa, dalam
status Fbnya:
Pesan
saya kepada pak Kapolda Papua terkait Aksi Demo Damai, 19 Desember 2016.
Kepada
yth: pak Kapolda Papua. Izin. Saya tidak bermaksud intervensi tugas kepolisian, namun, saya sebgai wakil rakyat, punya hak berbicara
jika ada hal yg berdampak pada rakyat saya. Saya melihat tdk adanya ruang bagi
rakyat untuk sampaikan aspirasi adalah citra buruk yg terus kita jual.
“Wajar kinerja kita terus disoroti
dan dipertanyakan terus oleh komunitas internasional. Mohon segera membebaskan
semua yang masih di tahan pada aksi hr ini, 19 Des 2016 diseluruh kota se
wilayah hukum Polda Papua. Hormat. Salam Damai Natal.
Komisi
I DPR Papua, Laurenzus Kadepa.
Baca ini lagi:
Pewarta : Alexander Gobai
0 thoughts on “Aksi Kali Ini, Di beberapa Kota, Rakyat Papua Tuntut NKRI Cabut Trikora”