Diadakan foto bersama untuk membuka kegiatan pemilihan Kepala Suku Mee Wilayah Meepago di tanah Tabi, Sabtu, (18/02/17) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Papua. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Jayapura, (KM) – Gubernur Papua, yang diwakili Kepala
Dinas Kesehatan Papua, Drg. Aloysius Giyai, dalam pelaksanan kegiatan pemilihan kepala suku Mee
Wilayah Meepago di tanah Tabi menuturkan bahwa
suku Mee yang mendiami di kota Jayapura
jangan terpeca bela hanya karena kepentingan tertentu. Namun, mari kita
menjaga nama suku besar Mee yang ada di
Papua terhadap suku lainnya.
‘Suku Mee jangan terpeca bela dalam segala bidang,
baik dalam pemerintahan, pendidikan, sosial-budaya, ekonomi dan pembagunan
lainnya,”kata Giyai, Sabtu, (18/02/17) di hadapan masyarakat suku Mee yang
mengikuti kegiatan pemilihan Kepala Suku Mee periode 2017-2022 di Aula Kantor
Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
kata dia, suku Mee adalah suku yang terbesar di tanah
Papua dari kurang-lebih 250-an suku yang mendiami di pulau Papua. Untuk itu, lanjutnya,
suku Mee dalam kepengurusan kali ini perlu membuat terobasan-terobasan baru
demi mengedepankan rasa komitemen dan tindakan nyata kepada sesam.
Dalam kesempatan itu, Giyai mengharapkan kepada 7 calon
kandidat kepala suku Mee agar menjaga nama dan suku Mee di Jayapura. Jangan main-main
terhadap suku besar ini. Karena menrut
Giyai Suku adalah sebuah keluarga yang harus dijaga secara baik.
“Siapa yang akan terpilih jadi kepala suku Mee harus mampu
mengayomi dan melindungi suku Mee yang ada di Jayapura juga mampu mengayomi
suku lainnya,”ungkapnya.
Ia berpesan sekaligius mengajak kepada masyarakat Mee bahwa siapa yang nantinya terpilih tidak diharapan mengedepankan perpecahan antarkita suku Mee. Karena, persoalan ini justru akan membawa
suku Mee yang tidak baik di mata suku lainnya.
“Mari kita satukan Mee adalah kita dan kita ada Mee
menuju arah yang lebih baik,”tutupnya.
Liputor : Alexander Gobai
0 thoughts on “Drg. Aloysius Giyai : Suku Mee Jangan "Terpeca-Bela"”