Oleh:
Velisela Yeimo
Kala hijau merona
Kini Semu cokelatku menemu
Melayu tanpa kata
Mengering tanpa nada
Terang benderangku terampit
petang gempur
Lembur tanahku layak
kerontang
Keluh demi keluh meruntuh
rontokan tangguh
Air kehidupan kian mengering
Erosi semakin menderas
Batangku dibuli
Daunku tak semi
Lihatlah paruku
Terinjak-terinjak
Oleh pribumi sang durjana
Mereka para setan rupa
manusia
Hati pun keras bagaikan batu
karang
Dalam lautan yang selalu
menyakitkan
Di tepi muara kampwolker
Rintihan bisu pepohonan
melagu
Hidup tanpa nafas
Hidup tanpa tawa
Hidup tanpa kebersamaan
anak cucumu menangis bersenduria
di kala Mentari pulang
rembulan menepi
Untuk yang selalu menguras
jiwaku
Hidup bukan sekedar meliar
hidup untuk saling
melindungi
antar makluk ciptaan Sang Khalik
Makluk yang begitu kuat
Mengajak kita untuk
bersahabat
Jadilah matahari di bumi
Hapus gelap yang mengotori
alam
Lindungi paruku
Selamatkan bumiku
Hijaukan emasku
Demi anak bangsa
(Hollandia, 10 Juli 2016)
0 thoughts on “HIJAUKAN EMASKU”