Presiden RI, Soesilo Bambang Yoedhoyono (IST) |
Jayapura,
(2/11)—Dilansir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan
Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), pemerintah Indonesia
menyetujui investasi lanjutan perusahaan British Petroleum (BP), perusahan
migas asal Inggris, sebesar US$ 12 miliar (7,5 miliar poundsterling) atau Rp
108 triliun.
Persetujuan
ini diumumkan usai pertemuan bilateral Inggris dan Indonesia oleh Perdana
Menteri Inggris, David Cameron bersama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY), Bob Dudley (Pimpinan BP) dan William Lin (Pimpinan BP Regional Asia
Pasific).
Investasi
ini mulai dilakukan pada 2014 untuk menggarap gas di Papua lewat Blok Tangguh,
termasuk pembangunan fasilitas ketiga LNG liquefaction train (Train 3). Dan
fasilitas baru akan mulai beroperasi pada 2018. nantiInvestasi ini .
“Persetujuan
untuk investasi 7,5 miliar poundsterling ini merupakan berita bahagia untuk BP,
sebagai salah satu investor asing terbesar di Indonesia. Ini akan memberikan
dorongan besar bagi perdagangan dan investasi Inggris di Indonesia,” kata David
Cameron dalam siaran pers, Jumat (2/11/2012).
Menurut
BP, proyek gas Tangguh di Papua Barat ini akan berkontribusi besar memenuhi
kebutuhan energi yang besar Asia Pasifik. PLN akan menjadi salah satu pengguna
gas yang didapat dari hasil investasi baru ini. Sebesar 40% dijanjikan dijual
ke PLN untuk kebutuhan pembangkit listriknya. Dengan pasokan gas ini bakal bisa
menghidupkan listrik sebesar 50 megawatt (MW).
Seperti
diketahui, Blok Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia. BP mempunyai porsi
saham 37,16% dalam proyek Tanggih ini. Kontraktor lain di Tangguh adalah MI
Berau BV (16,3%), CNOOC Ltd (13,9%), Nippon Oil Expoloration (Berau) Ltd
(12,33%), KG Berau/KG Wiriagar (10%), LNG Japan Corporation (7,35%), and
Talisman (3,06%). (Jubi/Victor Mambor)
Sumber : tabloidjubi
0 thoughts on “£ 7,5 miliar, Harga Gelar Knights Grand Cross of the Order of the Bath untuk SBY”