Oleh: Musa
Petitaiy Pekei
Foto@, Istimewa Musa Pekei |
Matahari kini sudah mulai terbenam,
Pikirangku mulai terbayang-bayang kesana-kemari
Mengingat Ibuku yang tercinta, dikampung halamanku
Pikirangku mulai terbayang-bayang kesana-kemari
Mengingat Ibuku yang tercinta, dikampung halamanku
Aku lalai di sore hari.
Oh Ibu...
Betapa bahagianya aku, dimasa kanak-kanak, dan
kini hidupku melewati segalah tantangan dan rintangan
Betapa bahagianya aku, dimasa kanak-kanak, dan
kini hidupku melewati segalah tantangan dan rintangan
Ku tak pernah patah dan jatuh dari
semua itu,
Dan saatnya aku ingin bangkit
melawan tantangan dan rintangan itu... Ibu.
Oh ...Ibu
Ibuku betapa cinta kasihmu yang telah kau curahkan kepadaku,
Kini telah terlepas dari rantai keluarga satu demi satu
Ibuku betapa cinta kasihmu yang telah kau curahkan kepadaku,
Kini telah terlepas dari rantai keluarga satu demi satu
Aku merindukanmu Ibu...
Aku berjanji Ibu, kelak aku akan
membahagiakan Ibu sampai aku mati.
Oh...bunda
Alangkah baik nya yang telah kau
cucurkan segala tenaga dan pengorbananmu kepada aku
Demi tuk memelihara, membesarkanku hingga menuju kearah padang bakti
Demi tuk memelihara, membesarkanku hingga menuju kearah padang bakti
Apalagi yang akan kubalas untuk-mu
Oh..ibu-ku hingga pada impian yang cemerlang.
Oh..ibu-ku hingga pada impian yang cemerlang.
Karya : Musa
Petitaiy Pekei ( SMK Tunas Bangsa Timika)
0 thoughts on “PUISI IBU-KU”