Oleh :Musa Pekey
I.
Pengantar
Kehidupan manusia hubunganya sangat erat
dengan lingkungan alam, dan memiliki akal budi yang menonjol untuk
mampu berpikir dan mengolah sumber daya alam –Nya
sesuai dengan skill yanh dimiliki oleh setiap orang . alam beserta
segalah isinya telah disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Papua memiliki sumber daya
alam (SDA) dan yang kaya dan mempunyai berbagai
jenis flora dan fauna yang beraneka ragam yang memaknai nilai
naturalis ,historis,filosori dimana tata letak negeri ini berpola burung
cendrawasih maka dengan danya segalah jenis tumbuh-tumbuhan dan
hewan , disana juga berintaraksi dengan oraang papua dan sudah lama hidup
bersahabat dengan lingkungan alam sekitarnya dan dapat berjalan
hidup dengan hasil penangkapan ikan dilaut dan berkebun serta dari
hasil perkebunan.
Orang papau memiliki cirak hidup yang unik dan
berdedah jikalau ditinjau dari dari aspek kehidupan manusia
yakni kehidupan orang dui pesisir pantai dan pengunungan
kedai inni mempunyai kebudayaan dan pola hidup yang berbedah, namun
secara universal tidak da[at di identivikasi secara
detail melainkan sedah menjadi satu rangkaian
dengan ditandai suatu simbol umum yakni one seoul – one
people (sejiwa-sebangsa)
Dengan demikian orang papua harus selamatkan
alam serta segala karya yang sudah menjadi sahabat hidup yang
turun-temurun dari nenek moyang dan kami melawan segala
inkultulasi budaya yang dapat tersingkir dari bangsa asli ,
terutama dalam dalam makanan pokok yang sudah meraja
lela dari zaman – ke zaman ,dan perlu
mempersahabatkan makanan pokok yang sudah ada
dikalangan masyarakat pada umumnya.
II.
Fakta sejarah dan pola kehidupan
Sejak awal orang asing melihat pulao papua
pada tahun 1512. Kehidupan orang papua hanya tergantung pada alam .
karena alam yang sediakan serta dari hasil bercocok tanam untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan keperluan alam yang tersedia menjadi
pedoman hidup orang papua . tetapi sejak tahun 1962 indonesia masuk
ke papua maka kejidupannya dapat tercampur baur dengan
intulkulasi budaya masuk di negeri buriung cendrawasih , akhirnya
maka makanan kebanggaan papua dapat dilupakan karena adanya gejolaka
dari makanan extra yang masuk di tengah-tengah
kebudayaan hidup orang papua.
Kehidupan orang papua tidak terlepas dari sagu dan
petatas karena deengan adanya alam beserta segala
isinya disediakan pula makanan pokok orang papua untuk
berdiri dan bergerak atas segala pedoman yang ada dan ruang
polah pikir orang papua telah menjalur bersama dengan asas
kehidupan sagu bakar dan petatas bakar.
Perlu diketahui bahwa uraian wacana ini
mengilastrasikan fakta dan asas yang sudah lama teratai dikalangan
masyarakat dan diakui oleh bangsa dan negara, tetapi
evalouasi yang telah dilakukan justru terjangkau
dengan konsep nilai natularis dan filosopi yang tertera dalam suatu
Undang-undang . upayah pemerintah untuk menghargai dan
memberikan kesepakatan masuk berhak mengeluarkan
pendapat , dan berkesang bergerak kepada setiap orang /
kelompok namun, strategi yang durencanakan semuanya tidak dilaksanakan
sepadang dengan Undang-undang.
III.
Konsep dasar sagu dan petatas
Sagu adalah makanan pokok yang biasanya dikomsumsi
oleh penduduk pesisir pantai yang jidup senantiasa menyatu dengan 3
S ( sagu,sampan, sungai ) dimana tata letak hidup sehubungangnya sangat
erat dengan lingkungan alam dan mampu memenuhi
kebutuhan hidup_Nya beserta fammilinya . sagu merupakan
pokok tumpuhan hidup . sagu biasanay diambil di hutan dari
sebuah bajung yang mempengaruhi sebuah pohon kelapa , pada saat mau
mengambil biasanya ditrebang dan dibelah bajung kemudian
diambil sari-sari ,setelah itu diremuk-remuk
menggunakan kayu khusus (kapau) kemudian hasil dibawah kekali
yang terdekat untuk menapis/memisahkan kotorang dengan sagu
asli kemudian dijemur dittempat panas matahari setelah 1-2 hari kemudian
sagu yang sudah kering ditumpuk lalu mengambil daun
sagu untuk dimasukan kedalam setelah itu dibawah pulang untuk komsumsi.
Konsep Ini menggambarkan bahwa kehidupan orang
papua khususnya bagian pesisir pantai dapat tumbuh dan
berkembang diatas alam yang telah disediakan begitu banyak pohon
sagu yang berada dihutan belantara terlebih khusus di kawasaan
hutan sagu dan iakn di laut, maka itu masyarakat harus menyadari dan
menyaelamatkan hutan sagu , iangan sampai hutan diambil dan dikelolah
kepda orang asing –asing yang masuk menduduki dan menguasai di
daerah – daerah yang luas masih dihuni oleh berbagai hutan sagu,
kelapa sawit, dan kelapa dan perlu dibuat stragedi
perencanaan untuk menanam bibit dan memperbanyak
lahan tanah yang masih belum ditanami pohon sagu dan
jenis lainnya ,agar menghasilkan produksi sagu untuk
mendistribusikan ke setiap daerah / pulau untuk mendapatkan hasil yang
begitu memuaskan baik untuk masyarakat maupun komunitas orang
papua pada umumnya.
Petatas adalah makanan pokok yang biasanya
dikomsumsi oleh orang Papua pengunungan Papua.
Kehidupannya sudah terurai dengan alam sekmitar dan menyatu
dengan hasil pe4rkebunan dan kebun dihutan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Kehidupan orang gunung selalu
diajarkan ketrampilan yang dimiliki oleh orang tua kepada
anak-anak nya agar kegiatan yang akan dilakukan dapat
terlaksana sesuai skill yang telah diterimanya dimana pola hidup
selalu selalu interaksi dengan berburu, dan berkebun
bilamana evaluasi dari aspek realitas dengan demikian
orang pengunungan selalu melakukan kegiatan barter dan
juga juga pembagian bibit tanaman untuk menanam dilahan
yang baru di bersihkan dan membuat beden tersebut.
Artikel ini menggambarkan bahwa dasar
kehidupan orang pengunungan hanya menyatu pada hasil
berkebun ( petatas ,keladi, ubi jalare dll ) dan
berburu di hutan untuk dapat menindaklanjuti hasil
yang akan di kembangkan maka perlu adanya penanaman pohon
(reboisasi) dihutan ,tujuannya untuk melindiungi binatang
liar dan flora dan fauna yang ada dihutan guna
menciptakan kawasan baru /tempat wisata . khusunya
untuk orang Asing yang datang kunjungi didaerah tersebut
Mayoritas orang gunung hanya dapat bergerak dan
berkembang atas pedoman dari hasil kebun dan
berburu dan perlu dilakukan rencan yang baik dan solusi
yang terbaik untuk menyelamat asa hidup ini dan tidak terdoromg
hasilnya untuk ingin menjual tanah karena dapat mengakibatkan
kemunduran generasi mudah yang akan datang , dalam hal memastikan
belum mendapatkan tempat yan g layak.
Maka harapan masyarakat untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon sagu dan
memperbanyak bibit tanaman dikawasan yang masih belum
ditanami bibit-bibit tersebut . dihara[pkan kepada semua orang
papua untuk tiudak diperbolekan jual tannah ,karena
dapoat meyebabkan kawasan tanah yang akan tersingkir
dari orang mudah yang akan mendapatkan warisannya dan lagi
pula perlu mengembangkan perkebunan untuk memenuhi hidup
familinya dan dapat menahan nilai budaya warisan yanmg turun
- temurun dari tetenemoyang , deengan demikian akan
menciptakan suasana madiri dan kuat untuk menegakkan
hhasil karyanya sendiri dimika umum dan dapat
mengapresiasikan semua pokok warisan yang menjadi darah
dangin dengan orang papua dan mendapatkan / bisa juga merajah
lelah. Dan masyarakat juga perlu membanggakan
terhadap semua yang sudah disediakan khususnya makanan khas yang
telah menjadi tumpuhan hidup di pulau cendrawasih.
Penulis :
Siswa SMK Tunas Bangsa,Timika
0 thoughts on “PETATAS DAN SAGU TUMPUHAN HIDUP ORANG PAPUA”