BREAKING NEWS
Search

AKU HIDUP SEBAGAI ANAK MERANTAU YANG SELALU KENAL DENGAN MAKAN KELAPA KERING




Yustus Muyapa/KM : Dok Prib.
Oleh : Yustus Muyapa

Banyak perjalanan yang setiap manusia menempu. Dengan harapan ingin merasakan kebahagian dimasa depan yang indah. Langkah demi langkah adalah tahapan awal sebagai proses untuk mencapi pada sebuah tujuan. Sebuah tujuan yang berarti sebuah kebahagian.

Mendapatkan kebahagian tidak mudah, Ibaratnya tidak seperti membalik tangan. Tetapi butuh perjungan yang mana kalah mengahabiskan waktu, tenaga dan bahkan hidup. Demi mendapatkan tujuan tersebut. Dan pasti dalam perjalanan itu, banyak tantangan dan ancaman yang selalu menutupi jalan bebas demi mencapai maksud itu. Tetapi, anggaplah itu, sebagai sahabat yang akan memberikan pengalaman-pengalaman indah dimasa berjuang. Sehingga, dengan pengalaman itu bisa memberikan harapan untuk mencapai maksud kebahagian itu.

Inilah Kisahku Sebagai Anak Merantau

kami, Anak-anak (Mee) yang bersal dari Mewodide, telah mengalami banyak kisah yang cukup, di asrama Kokonao Bintan Kejora Tamanipia Kokonao, Kab. Timika, Papua. 

Menjadi seorang anak rantau, berjalan di negeri orang, tiada sanak saudara, hanya teman sebagai andalan, Begitulah nasib yang perna dilalui. Berjalan kesana-kemari, hanya untuk mencari setitik ilmu. Hanya kerendahan kasih dari basodara ada di daerah itu, yang memberikan motivasi dalam membentuk Kesabaran dalam hati. Agar, bisa menerima keadaan hidup di tanah perantauan. Walau, terkadang keadaan tidak seperti yang saya inginkan, tapi itulah yang harus saya lalui .

Orang tua dan sanak saudara yang jauh, tidak akan tahu apa yang saya alami di rantauan. Keluarga hanya tahu, bahwa keadaan saya baik-baik saja. Harapan saya, tidak selalu bergantung pada mereka. tidak ingin terlena dengan kehidupan yang membuat jejak langkah ini terhenti” harus berjalan menemukan siapa, bagaimana bisa mempertahankan hidup walaupun dengan sesuap nasi dan kelapa kering , sebagai sahabat saya.

Walau terkadang hati menangis karena lapar, haus menderita, dll. Namun sebenarnya tangisan hanya membuat lemah. Juga, tangisan bisa hadir sebagai ungkapan suara hati. Entah bagaimana masa depan.ini yang selalu kubayangkannya setiap saat. Tapi, biar semuanya berjalan menurut waktu. Karna apa yang ada didepan itulah yang harus ku hadapi yaitu masa depan. Entah esok atau lusa akan terjadi dalam hidup ini, Hanya ALLAH yang tahu semua ini.

Maka, aku selalu bersyukur, karna kasih sayang ALLAH masih tercurah memberikan orang-orang yang terbuka hatinya untuk menolong, memberikan tempat berteduh, dan memberikan support kepadaku.

“Agar tetap bisa kuat menjalani hidup”. Tapi, tidak akan terlena dengan semuanya. tak mungkin terus berharap kepada mereka. Mungkin saja disuatu saat nanti, bisa saja terjadi keadaan yang tidak semulus dengan harapan. Harus siap untuk menghadapinya, walau saya tak tahu kemana lagi kaki ini akan melangkah…!

BUAT ANAK MERANTAU, SABAR MENGHADAPI SEMUA COBAAN YG KITA ALAM DI NEGRI ORANG/WERANTAUAN DI KOKONAO.

Yustus Muyapa, Mahasiswa Mee (Agadide), Kulia di Jayapura, Tinggal di Jayapura.


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “AKU HIDUP SEBAGAI ANAK MERANTAU YANG SELALU KENAL DENGAN MAKAN KELAPA KERING