Oleh
: Manfred Kudiai
Ilustrasi:@ ist/mk/Dua Papers Yang tersembunyi/KM |
Sekitar
pukul 20:00 wib, aku berdiam bersama sahabat karibku
Ansel Gobai di kos idaman kami berdua, samirono baru, sleman CT. Kos-kosan kami hanyalah sederhana yang pastinya
adalah aku bersama sahabatku tetap menetap hidup dimana waktu masih ada
untuk-Ku dan untuknya.
Sahabatku
asyik telponan dengan cewe idamannnya hehehe , sementara saya bereskan
barang-barang yang belum juga kurapihkan setelah ku berpindah dari kos lamaku ke kos baruku yang jaraknya tidak jauh dari kompleks, samirono baru.
Sampai saat ini barang-barang-Ku masih berhemburan dikamarku. Tidak tahu entah apa badanku lemah, sehingga ku duduk santai sambil menikmati a glass of white coffee.
Berjalannya waktu, kamarku pun menyahut bahwa, sebuah
kisah adalah landasan dari hidup manusia yang nantinya akan di imbangi dengan
kebahagiaan dan kemarahan, kekenyangan dan kelaparan pada ambang pintu
kehidupan seseorang “tuturan kata dari kamar itu”. Setelah itu, saya keluar
diteras untuk melihat indahnya malam dan badanku terasa tersentuh dengan udara malam yang segar hingga aku terluap dalam nyenyaknya malam.
Seusai
menatap indahnya malam ,aku pun bergegas masuk dalam kamar kosku, waau handpone aku pun bergetar ternyata dari my honny,
asiyk bicara sampai - sampai aku pun lupa tak ingat lagi kalau –kalau barang-barangku masih
barantakan.
Sekitar
pukul 21: 00 wib barulah aku melanjutkan pekerjaan aku ,wow ternyata kutemukan dua buah paper disebua sudut kamarku. aku pun segera mengambilnya untu membaca isi paper tersebut . ternyata di paper ku melihat kutipan yang menarik, dengan judul mutiara hati, isi sebagai berikut :
“ Mutiara Hati”
“Tuhan tak pernah
memberitahukan
Kepadamu tentang langkah yang akan kamu lewati.
Tetapi ,
Ada satu hal yang pasti Ia akan menuntun langkahmu,
Ada satu hal yang pasti Ia akan menuntun langkahmu,
Demi langkamu sampai
kamu berhasil mengapai
Apa yang kamu impikan,
jadi jangan pernah
berhenti untuk jadikan Tuhan
sebagai Penuntun dalam
setiap Langkahmu.”
Sedangkan
paper yang kedua pun aku cepat-cepat membukanya, karena keingintahuan tentang isi paper tersebut. ternyata berisi kata- kata yang memberi motivasi, isinya :
“Dimana ada kemauan
disitu pasti ada jalan ,
Maka itu,
marilah kita bersama melangkah untuk merahi semua cita-cita yang
marilah kita bersama melangkah untuk merahi semua cita-cita yang
Kita mimpikan sejak
dulu- sekarang”
Aku pun kembali membaca kedua isi paper tersebut beulang kali sambil merenungkan apa arti dari kedua paper tersebut dan aku pun bertanya-tanya siapa yang menulis kedua paper tersebut. karena aku merasa penasaran dengan kedua papers tersebut ku mencari tahu siapa penulisnya ternyata aku pun
mendapatkan nama penulisnya dibelakang paling pojok tulisan tersebut, dengan tulisan "by : E, tetapi kata hatiku berkata, kalau paper tersebet ditulis oleh Dia yang Jauh disana untukku. Mulutku pun tak sanggup mengucapkan terimakasih namun, hanya Hatilah yang menyahut.
Setelah renungkan isi kedua paper tersebut ,Aku
pun mulai mengantuk untuk mengajakku untuk bergegas ke Dunia mimpi, kurasa tenang karena Kamarku masih memberikan sebuah
senyuman yang menandahkan bahwa Kamu masih punya aku dimana tempat kamu akan menenangkan
diri untuk menghilangkan semua beban yang kamu pikul sehari ini dengan
menidurkan diri-Mu sepuas mungkin yang kamu mau.
Dalam pembaringanku aku pun balik menjawabnya kepada kamarku yang ku namakan si Bidadari ,manun kamarku tidak secantik bidadari, maaf kamarku aku tidak bisa menata dirimu secantik bidadari seperti kunamakan ,tetapi itu pun aku punya alasan tersendir lho?
Jika aku menatamu seperti secantiki bidadari orang lain akan mengambilmu, dan aku tidak mau kau menjauhi dari-ku karena saya menganggap dirimu penyembuh sebagian yang hilang dan lebih dari itu saya sangat mecintaimu. Di malam ini aku mencoretkan betapa berharganya kamar-Ku dengan julukan *penyembuh sebagian yang hilang* cinta ini akan membara karena kaulah tempat diamku. (kudiai Manfred/KM)
Jika aku menatamu seperti secantiki bidadari orang lain akan mengambilmu, dan aku tidak mau kau menjauhi dari-ku karena saya menganggap dirimu penyembuh sebagian yang hilang dan lebih dari itu saya sangat mecintaimu. Di malam ini aku mencoretkan betapa berharganya kamar-Ku dengan julukan *penyembuh sebagian yang hilang* cinta ini akan membara karena kaulah tempat diamku. (kudiai Manfred/KM)
0 thoughts on “Dua Papers Yang tersembunyi..”