BREAKING NEWS
Search

“Motor Tua, Main Manusia”


IST@ google.com/KM

Oleh : Alexander Gobai

Kemarin sore, kira-kira pukul 18.15 WIT. Motor tua yang biasanya kami tumpangi, kini tiba-tiba mogok. Ketika mesin mau dinyalakan, tidak bunyi-bunyi alias tidak nyala.

Motor tua ini, biasanya ketika kena basah. Hujan, misalnya. Mesin motor tua, kadang tidan biasa nyala. Palingan , strar secara cepat dengan mengunakan kekuatan kaki berturut-turut, kemudian baru bisa nyala. 

kemarin sore , selasa (15/07) pukul 15.15 WIT. Pemain Bola, Persinap (Nabire Putra) berlaga sparing dengan TimNas UNCEN, Jayapura, di lapangan Macandra, miliknya UNCEN. 

Mendengar, sparing antara dua kubu itu, dengan tenang dan santai saya dengan kakak laki-laki, Ausilius Yeimo, segera lari dengan mengunakan motor tuanya. Menyeberangi banyak jalan yang berliku-liku alias jalan yang rusask. Untuk menonton jalan pertandingan itu saja. 

Hehehehehe…!!!!

Perjalan kami berdua, berjalan dengan mulus, tanpa ada halangan. Baim dari motornya hingga pada manusinya.

Sesampai di tempat tujuan, dimana tempat berlaga sparing Nabire Putra VS TimNAs UNCEN. Motor yang kami tumpangi, berhenti dengan sempurna. Tanpa ada kerusakan pada mesin motor tuanya. 

“akhirnya, kami duduk sambil nonton jalannya pertandingan antara TimNas UNCEN dan Nabire Putra di lapangan macandra, lapangan miliknya UNCEN”.

Pertandingannya berjalan dengan baik. Tetapi, SIKON (Situasi dan Kondisi) di area itu, tidak terlalu mendukung. Cuaca buruk, sedikit lagi, hujan mulai menguyur dan membasai ciptaan Tuhan. 

Pada akhirnya, terilhat, penonton yang sedang nonton di area bawah, kini naik, di tribun, tempat penonton nonton. 

Akhirnya, jalan pertandingan itu, dimenangkan oleh Nabire Putra, dengan skor 2-1. 

Setelah kami nonton jalannya pertandingan tersebut. Kini, waktu pun berjalan dengan cepat, matahari mulai terbenan ke arah barat, tandanya, sudah sore, dengan kondisi cuaca yang tidak baik. Akhirnya, pertandingan pun, kini berakhir. 

Hasilnya, tetap 2-1. Yang dimenangkan oleh Nabire Putra. 

Kira-kira pukul 18. 15 WIT. Kami pulang.

Ketika pulang,  motor yang tadi, kami tumpangi, kini macet. Terjadi macet, Karena kenah basah (hujan). Otomatis motor tersebut, pastinya mesin motor tua tadi, tidak akan menyalah.

He…he…he…!

Ada apa yang dengan motor itu,”kata teman-teman yang baru pulang bermian bola dari pemain Nabire Putra.

“memang biasa begini, kalau kenah basah alias hujan”.

“oh”, begitu kah…? Coba lihat bensin duluh, jangan sampai bensinnya habis, juga busi motornya”.

OKey, kata saya dengan kakak Ausi.

Setelah periksa, ternyata motornya masih baik. “kata kak ausi, motor sering begini, jika kenah hujan”.

Setalah itu, kami dorong motor dari lapangan macandara UNCEN atas, bawah turun di rumah tepat putaran perumnas 3 waena, itu rumah kami, asrama mimika, khusus asrama LPMAK. 

“kami dorong  motor, hingga pangkalan  bundaran perumnas 3 waena. Dari situ, kami mencoba untuk nyalakan motor yang tadi kami  tumpangi, tapi tidak juga nyala. 

Kami dorang,, hingga di pangkalan bundaran mobil perumanas 3 waena. lalu kami mencoba star kontaknya mesin motor tua itu, tibia-tiba nyala.

Padahal, saat di lapangan atas, kami mencoba untuk nyalakan mensin motor, malah tidak nyala-nyala. Kemudian, sempat, mau dekat rumah, malah nyala. Bingung. 

‘memang motor ini, main manusia,”kata Kak Ausi.

“motor ini memang main manusia, bikin habiskan tenaga”.  Malas oh.

Motor ini, memang begitu,” katanya.

Mau bagaimana lagi, karena sudah nyala, mesinnya. Tidak terlalu pusing dengan SIKON yang ada. Maka, dengan segera, kami bawah motor tua itu ke rumah, dimana tempat tinggal kami, asrama mimika, khusus asrama LPMAK, Timika, Papua, di Jayapura, Papua.

Bikin cengkel. 

Yah, sudah. Motor tua ini, begini sudah, “kata saya.
Sudah, yang penting sudah nyala, mesinnya. Kita mainkan lagi.
“he…he…he…he…he…!

Motor tua, seeeee. Ko bisa main manusia juga eee. Mantap.
OKey. Lest Go.

Alexander Gobai, Penulis di Kabar Mapegaa


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on ““Motor Tua, Main Manusia”