Gedung Putih, Kantor Gubernur Prov. Papua/Google.com |
Sekian lama, tak perna ku injak kakiku di halamannya
sekian lama, ku hanya lihat bangunannya yang megah
sekian lama, ku hanya lewat dengan kendaraan sambil melambaikan tangan
dan ku ucapkan selamat pagi, siang dan malam.
sekian lama, ku hanya lihat bangunannya yang megah
sekian lama, ku hanya lewat dengan kendaraan sambil melambaikan tangan
dan ku ucapkan selamat pagi, siang dan malam.
Aku tak tahu, ada apa dibalik itu semua
ku rasa hatiku ingin mengenalinya jauh
tapi, tiap ku langkah di gerbangnya
rasanya berat, takut, dan gersang
ku rasa hatiku ingin mengenalinya jauh
tapi, tiap ku langkah di gerbangnya
rasanya berat, takut, dan gersang
Suatu saat, aku sering katakan padanya dan diriku
mengapa, diriku ini. Ketika sekian lama ku tak pernah injak
kadang aku, merasa takut…!
mengapa, diriku ini. Ketika sekian lama ku tak pernah injak
kadang aku, merasa takut…!
Wauh, tetapi tiap hari, aku selalu mengasah dan
mengasah
hatiku, pikiranku dan perasaanku
hingga, aku bisa dan harus bisa menginjak di halamannya
hatiku, pikiranku dan perasaanku
hingga, aku bisa dan harus bisa menginjak di halamannya
Oh, Tuhan kau adalah penopangku,
kuatkanlah imanku
b’rikanlah petunjuk jalan yang terbaik
hanya kau yang ku percaya,
kabulkan doaku ini…!
kuatkanlah imanku
b’rikanlah petunjuk jalan yang terbaik
hanya kau yang ku percaya,
kabulkan doaku ini…!
Inilah kaki, aku injak dia dengan perasaan yang kuat
pikiran yang sehat dan hati yang terbuka
inikah kau, yang tiap hari aku takut padamu
pikiran yang sehat dan hati yang terbuka
inikah kau, yang tiap hari aku takut padamu
kau sekarang, jadi teman hidupku
Kau adalah Gedung Putih
gedung putih yang megah, yaitu
gedung Putih, Kantor Gubernur Provinsi Papua
Aku bermimpi, ketakuatan yang ku hadapi
adalah hal yang wajar dan
pasti aku akan berani sekaligus
gedung putih yang megah, yaitu
gedung Putih, Kantor Gubernur Provinsi Papua
Aku bermimpi, ketakuatan yang ku hadapi
adalah hal yang wajar dan
pasti aku akan berani sekaligus
suatu saat…
aku akan tuangkan ketaktanku di Kursi ini.
Alexander
Gobai,
(25/08/14). Salam Free.
0 thoughts on “Puisi “Gedung Putih””