Ilustrasi : Logo YLSM Pegunungan Tengah Papua Barat/KM |
Paniai, (KM)- Mereka harus pergi mencari KEADILAN dari negara mana ? Karena Indonesia ini yang membuat TIDAK ADIL terhadap Orang Asli Papua selaku pemilik tanah adat di tanah Papua. (11/03/15)
Bapak Paus di Roma, Pemerintah Amerika Serikat, Belanda dan Perserikatan Bangsa Bagsa ingin Indonesia harus tegakkan KEADILAN di tanah Papua Barat. Tetapi sebaliknya seperti mereka (para penguasa dunia) pikirkan terhadap Orang Asli Papua di tanah Papua yakni tidak pernah tegakkan KEADILANNYA. Malah, Indonesia kuasai seluruh tanah di pulau Papua Bagian Barat dengan system militerisme percepat proses terwujudnya GENOCIDE terhadap Orang Asli Papua Barat sejak 1 Mei 1963 hingga 11 Maret 2015.
Sumber Daya Alama (SDA) telah dikuras habis untuk hasilnya dibawa keluar dari Papua. Orang Asli Papua di pulau Papua Bagian Barat juga telah mulai dihabisi oleh pasukan gabungan TNI, POLRI, DENSUS 88, BIN, BAIS dan lain-lain dengan cara menggunakan berbagai sitematis. Orang Asli Papua telah mulai digantikan dengan Orang Asli Indonesia di tanah Papua melalui program Transmigrasi secara paksa.
Program Keluarga Berencana (KB) bagi para ibu-ibu usia muda juga diduga telah dipaketkan tanpa ketahuan sang suami mereka di hampir semua rumah sakit di tanah Papua. Alasannya, kesehatan ibu tidak sehat bila ibu2 melahirkan seorang anak/tahun. Alasan lainnya adalah faktor peredaraan uang di kalangan masyarakat bawah yang tidak punya pendapatan tetap.
Akibatnya mempengaruhi sistem ketahanan ekonomi keluarga di tanah Papua. Apakah masuk akal, bila ibu-ibu ikut program Keluarga Berencana (KB) hanya karena dengan alasan kekurangan ekonomi dan keuangan, pada hal mata dunia tertuju pada Pulau Papua Bagian Barat akibat melimpahnya kekayaan alam? Kapan lagi ada rasa keadilan yang akan dirasakan oleh Orang Papua? Kasus Tragedi Penembakan Kilat
Terencana yang telah dilakukan oleh pasukan TNI dari Koramil Paniai Timur Enarotali dan TNI Kelapa Dua yang bertugas di Bandar Udara Enarotali pada hari Senin, 8 Desember 2014 lalu saja masih belum diumumkan hasil investigasi Tim KOMNAS RI hingga 11 Maret 2015 ini.
Mana mungkin Pemerintah Republik Indonesia ini yang tegakkan KEADILAN di tanah Papua? Para keluarga korban, saksi kunci dan Orang Asli Papua Barat di Paniai sedang menantikan kedatangan Komisi HAM PBB Urusan Pembunuhan/Penembakan Kilat Terencana ke Paniai pada kesempatan pertama atas izin Jokowi, presiden Republik Indonesia berdasarkan rekomendasi Ketua Tim KOMNAS HAM RI, Manager Nasution yang akan diumumkan dalam bulan April 2015 mendatang di Jakarta.(Kudiai Manfred/KM)
Dilaporkan di Paniai, 11 Maret 2015 Servius Kedepa
Bapak Paus di Roma, Pemerintah Amerika Serikat, Belanda dan Perserikatan Bangsa Bagsa ingin Indonesia harus tegakkan KEADILAN di tanah Papua Barat. Tetapi sebaliknya seperti mereka (para penguasa dunia) pikirkan terhadap Orang Asli Papua di tanah Papua yakni tidak pernah tegakkan KEADILANNYA. Malah, Indonesia kuasai seluruh tanah di pulau Papua Bagian Barat dengan system militerisme percepat proses terwujudnya GENOCIDE terhadap Orang Asli Papua Barat sejak 1 Mei 1963 hingga 11 Maret 2015.
Sumber Daya Alama (SDA) telah dikuras habis untuk hasilnya dibawa keluar dari Papua. Orang Asli Papua di pulau Papua Bagian Barat juga telah mulai dihabisi oleh pasukan gabungan TNI, POLRI, DENSUS 88, BIN, BAIS dan lain-lain dengan cara menggunakan berbagai sitematis. Orang Asli Papua telah mulai digantikan dengan Orang Asli Indonesia di tanah Papua melalui program Transmigrasi secara paksa.
Program Keluarga Berencana (KB) bagi para ibu-ibu usia muda juga diduga telah dipaketkan tanpa ketahuan sang suami mereka di hampir semua rumah sakit di tanah Papua. Alasannya, kesehatan ibu tidak sehat bila ibu2 melahirkan seorang anak/tahun. Alasan lainnya adalah faktor peredaraan uang di kalangan masyarakat bawah yang tidak punya pendapatan tetap.
Akibatnya mempengaruhi sistem ketahanan ekonomi keluarga di tanah Papua. Apakah masuk akal, bila ibu-ibu ikut program Keluarga Berencana (KB) hanya karena dengan alasan kekurangan ekonomi dan keuangan, pada hal mata dunia tertuju pada Pulau Papua Bagian Barat akibat melimpahnya kekayaan alam? Kapan lagi ada rasa keadilan yang akan dirasakan oleh Orang Papua? Kasus Tragedi Penembakan Kilat
Terencana yang telah dilakukan oleh pasukan TNI dari Koramil Paniai Timur Enarotali dan TNI Kelapa Dua yang bertugas di Bandar Udara Enarotali pada hari Senin, 8 Desember 2014 lalu saja masih belum diumumkan hasil investigasi Tim KOMNAS RI hingga 11 Maret 2015 ini.
Mana mungkin Pemerintah Republik Indonesia ini yang tegakkan KEADILAN di tanah Papua? Para keluarga korban, saksi kunci dan Orang Asli Papua Barat di Paniai sedang menantikan kedatangan Komisi HAM PBB Urusan Pembunuhan/Penembakan Kilat Terencana ke Paniai pada kesempatan pertama atas izin Jokowi, presiden Republik Indonesia berdasarkan rekomendasi Ketua Tim KOMNAS HAM RI, Manager Nasution yang akan diumumkan dalam bulan April 2015 mendatang di Jakarta.(Kudiai Manfred/KM)
Dilaporkan di Paniai, 11 Maret 2015 Servius Kedepa
Ketua Umum YLSM Pegunungan Tengah Papua Barat
Kabupaten Paniai Dan Presiden Serikat Fam Asli Papua Barat
Kabupaten Paniai Dan Presiden Serikat Fam Asli Papua Barat
0 thoughts on “Para Keluarga Korban Tragedi Penembakan Kilat Terencana Sedang Mencari KEADILAN”