Fhoto saat
masa aksi duduk dihalaman Mako Brimob
jl. Rendani Gunung 1 Manokwari Petrus
Toteuka Yatipai/KM
|
Namun dalam aksi penolakan hari aneksasi ini, gabungan aparat TNI/Porli dan BRIMOB telah menghadang seluruh massa aksi yang sedang turun jalan dari Sekretariat KNPB Amban menuju Sanggeng Kota yang terdiri dari, Mahasiswa, Pelajar dan Masyarakat sipil sebanyak kurang lebih 200 orang.
Kemudian seluruh massa aksi ditahan dan di bawah ke Sat Brimob Polda Papua Detasemen C Pelopor Sub Den 3 Jl.Rendani Gunung 1 Manokwari. Disana mereka Dipukuli, di intimidasi, didata, di jemur pada terik panas matahari, semua jenis barang yang dibawahnya telah di periksa, dan di tahan lalu dipulangkan pada pukul 05:12 WIT dengan treck barang sebanyak 5 buah untuk lak-laki, ditambah bus Polisi 1 untuk Perempuan.
Pada hari kamis, (30/04) kemarin, disanggeng Manokwari telah ditangkap anggota KNPB 12 orang oleh Polisi, saat mereka sedang membagikan kertas selebaran dalam rangka aksi penolakan Aneksasi oleh NKRI terhadap tanah papua dan orang Papua, yang akan digelar pada hari ini jumat (01/05), kemudian 12 orang ini, dibebaskan hari ini bersamaan dengan seluruh massa aksi yang telah ditahan tersebut.
Kami sebagai KNPB menyerukan kepada bangsa Papua bahwa, hari ini 1 Mei adalah hari aneksasi dimana Papua dimasukan kedalam NKRI secara paksa, dan hal ini kami anggap dicuri, jadi indonesia harus menghargai hak-hak orang Papua, kami akan lawan,lawan dan terus sampai titik darah terakhir. Kata Koorlap, Ogiyanuel Siep Waga.
Kapolda Papua Barat, Paulus Waterpau mengatakan bahwa, mulai hari ini stop dan stop melakukan hal-hal yang tidak diinginkan oleh para aparat, apabila masih melakukan hal hal seperti saat ini kedepan, maka kami akan diproses secara hukum, yang rugi adalah kalian sendiri bukan kami.
Di samping itu, Ketua KNPB Wilayah Manokwari Alexander Nekenem mengatakan, kami orang papua menolak penuh 1 Mei sebagai hari Aneksasi karena kami telah dikobarkan dan terjadi pelanggaran HAM. kami boleh diproses secara hukum, kalau memang kami Salah, tapi kami bicara tentang Papua Merdeka itu adalah hak kami orang Asli Papua. imbuhnya.
Nekenem menambahkan, Ruang demokrasi di Papua harus segera dibuka, dan kami berharap jurnalistik internasional harus segara masuk ke Papua karena demokrasi Indonesia di Papua selalu saja dibumkam, sehingga kami mau berdoa saja dilarang apa lagi turun jalan.Harapnya. (Petrus Toteuka Yatipai/KM).
0 thoughts on “Aksi Aneksasi Manakwari Papua Barat”