 |
| Foto doc Pribadi,Kerinduan Anak Negri Papua/Frans Yube/KM. |
Opini/KM.Ketika matahari mulai memancarkan sinarnya di pagi hari yang indah dan cerah ini, burung-burung mulai bersiul menyanyikan sebuah lagu kebebasan yang diiringi oleh lambaian bisikan musik dari segala jenis tumbuhan yang sedang menari.
Dalam hati saya bertanya “Tuhan, kapan kami Bangsa Melanesia (Papua) menyanyikan lagu kebebasannya sambil mengayunkan tangan mereka di bawah kibaran Sang Bintang Kejora?
Air mata dan darah yang bertumpah sudah tidak asing lagi bagi kami. Kami mohon kepada Allah Bangsa Papua, Allah yang menciptakan kami Bangsa Papua, ras Melanesia (Kulit Hitam dan Rambur Keriting), keluarkan kami dari problem atau masalah tanah Papua ini, supaya kami juga bisa seperti burung yang bersiul, bernyanyi kemana saja Ia mau adalah kebebasan bagi tanah tercinta Papua ini.
Bebas menari seperti tumbuhan yang goyang di tiup angin dan meratapi tangisan derita anak Negeri Papua yang terjadi kerusuhan atau kekerasaan secara pembunuhan, pemerkosaan, penindasan dan sebagainya, yang diberlakukan oleh Negara Kessatuan Republik Indonesia (NKRI) di tanah Papua.
Orang Papua ingin bebas dan merdeka dengan cara, Imperilisme Indonesia harus di hancurkan, Militerisme Indonesia harus di lawan, Patriotisme Indonesia harus di singkirkan, dan Kolonialisme Indonesia harus di hapuskan. agar, kami juga bebas dan damai di atas tanah Papua.
Sio....Tuhan berilah Kebebasan itu kepada kami Bangsa Papua, dan kami inginkan, agar kebebasan itu terlepas dari para penjajah Militerisme Indonesia.
Maka, kebebasan harus di lawan dengan kebenaran dan keadilan, agar dengan cara itu bisa mencapai atau menuju pada satu tujuan yang damai yaitu bebas dan merdeka.(Frans Yube Pigai/KM.)
Jumat, 08 Mei 2015,Asrama Papua Kemasan Surabaya, Kamar 5A.
.jpg)
0 thoughts on “Papua Menanti Kebebasan”