Foto: Suasana Ibadah Duka Alm. Kabeb Bagau Siswa Smk yang di tembak Polisi pada 28 September 2015 : (AO/Km) |
Timika,
(KM)--- Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) dan Keluarga Besar Parlemen Rakyat Daerah Mimika
(PRDM) melakukan Ibadah Duka Nasional, atas penembakan Polisi, yang menewaskan
seorang pelajar siswa Smk Kuala Kencana atas nama, Kaleb Bagau, umur (18 thn)
tertembak mati, dan Efrando I.S
Sabarofek,
umur (17 Thn) ditembak di bagian dada dan kaki , status masih pelajar
siswa SMK Petra pada 28 september 2015
Kemarin.
Dari pantauan awak media www.kabarmapegaa.com, pada (02/10/2015)
ribuan rakyat Papua ikut menyaksikan ibadah penutupan duka Nasional tersebut. Pagi
mulai persiapan dengan bakar batu babi sekitar 5 ekor babi sumbangan dari
keluarga korban dan sumbangan suka rela dari rakyat Papua.
Panitia duka nasional, selaku
Ketua Umum Knpb Steven Itlay, rakyat Papua yang di bunuh oleh alat Negara (Senjata)
harus bawah mayat ke kantor untuk duka bersama rakyat papua yang ada di Tanah
Amungsa.
Kata steven, juga “barang diatas buka bumi Papua ini Indonesia kalian biasa ambil
sesuka kalian, tapi ingat nyawa manusia Papua tidak boleh cabut nyawa dengan sembarangan, yang ambil nyawa orang
papua adalah Tuhan Allah bangsa Papua,” tegasnya.
Selanjutnya keluarga korban bapak
Pendeta Daniel Bagau, juga berharap melalui penembakan yang menewaskan 2 Pelajar SMK tersemasuk Kaleb
Bagau, ini menjadi pelajaran buat kita orang Papua. dan ucapan terimakasih kepada keluarga dan rakyat papua ikut berduka cita bersama serta atas bantuannya.
Pendeta, juga meminta maaf kepada keluarga besar suku
Moni, atas peristiwa ini, saya sebagai selaku orang tua, proses pemakaman kami
sudah serahkan kepada keluarga besar KNPB dan PRD, agar Alm. Kaleb Bagau, masuk
dalam daftar pelanggaran Ham Papua, ungkapnya.
Lanjut, “kami keluarga tidak
menerima permohoman maaf dari pihak Kepolisian, bahkan kami keluarga tidak
mintah uang denda, serta bantuan apapun, semuanya kami serahkan kepada Tuhan. Jadi Tuhan
yang membalas atas peristiwa ini,”Pungkasnya.
Selanjutnya, surat keputusan kesepakatan bersama,
tentang Jenazah penembakan oleh Militer Republik Indonesia di Timika. Dibacakan bersama oleh seluruh rakyat
Papua yang ikut kegiatan duka nasional depan halaman Kantor Knpb dan Prd.
Dalam kesempatan tersebut, penanda tangan dan janji
bawah “jika tentara dan Polisi melakukan penembakan terhadap rakyat
sipil, maka akan melakukan duka Nasional di Kantor Knpb dan Prd.
Tanda tangan disepakati dari berbagai elemen masyarakat berdasarkn tujuh wilayah
adat Papua yakni perwakilan dari kepala
suku besar adat Mee Pago, kepala suku besar adat
Laa Pago, kepala
suku besar adat Mamta, kepala
suku besar adat Saireri, adat Domberay, kepala suku besar adat Ha.
Hanim, Tokoh Perempuan, Toko pemuda.
Dari pernyataan yang disepakati bersama
diantaranya yaitu: pertama Setiap
Jenazah yang ditembak mati oleh Peluruh Tajam atau Senjata Api, Jenazah
tersebut di bawa ke halaman Kantor KNPB/PRD Timika.
Kedua, Setiap Jenazah yang ditembak mati oleh
Peluruh Tajam atau Senjata Api yang Jenazahnya di bahwa ke halaman Kantor
KNPB/PRD Timika tidak dikembalikan ke keluarga karena ia (yang ditembak) adalah
bukan milik keluarga tetapi milik Bangsa Papua.
Ketiga, Setiap Jenazah yang ditembak mati tidak
diijinkan otopsi oleh Militer Republik Indonesia karena Militer Republik
Indonesia adalah Pembunuh termasuk dengan Kalep Bagau, kalau Militer Republik
Indonesia memaksakan untuk otopsi berarti masalah baru.
Lanjut, keempat, Setiap Jenazah yang
ditembak mati duka bersama dengan nama duka adalah “DUKA NASIONAL” di buka dan
ditutup secara resmi oleh Parlemen Rakyat Daerah Timika sebagai lembaga
Refrentatif Bangsa Papua Barat” tertulis dalam surat keputusan bersama.
Sebelumnya, kabar yang menerima media ini, bahwa Polisi menembak 2 pelajar smk di Timika. lalu Almarhum
Kaleb Bagau, juga dimakamkan oleh Keluarga besar Knpb dan PRD, upacara prosesi pemakaman dilakukan pada hari rabu 30 oktober
2015 kemarin. ( Andy Ogobai/KM)
0 thoughts on “Ibadah Penutupan Duka Nasional Alm.Kaleb Bagau”