Oleh: Frans Pigai
Opini - (KM). Mengapa ketika saya menghadapi masalah besar demi banyak orang, engkau datang hanya saja menyakiti hatiku ini lagi? Cukup dan cukuplah Indonesia saja yang menyakiti hatiku ini.
Tapi, dibalik penderitaan atau masalah itu pasti kita akan menemukan jalan yang terbaik dan merasa lebih memahami arti dari penderitaan ini. Maka, tetap kita selalu semangat dan menyadari iman pada yang kuasa, Tuhan sendiri. Dan yakin nantinya kita akan menjadi orang-orang hebat dalam merubah situasi hingga menjadi penyelamat bagi banyak orang.
Itulah pengalaman yang harus kita senyum menghadapinya, dan apa yang kita rasakan sekarang entah masalah individu maupun masalah bersama adalah hal biasa. Sehingga, tetaplah tegar menghadapinya.
Intinya semangat dan memberi senyum pada masalah tersebut yang dihadapinya. Orang lain juga pasti saja menghadapi pengalaman semacam itu.
Kata wauwa Step Pigai “Saya juga sekian lama atau beberapa tahun menghadapi persoalan yang sama seperti ini, tetapi saya yang selalu menyibukkan diri sendiri agar melupakan dan mencari jalan untuk kembali mendapatkan jalan terbaik akhirnya saya bisa kembali aktif dalam pendidikan di kampus yang beda dengan kampus yang lama. Itulah sebuah pengalaman yang saya hadapi demi impian dan harapan saya guna menyelamatkan bagi tanah dan masyarakat Papua”.
Manusia bukan dimuliakan oleh kekayaan. Apa arti pengorbanan bagi dirinya dalam menghadapi banyak persoalan kehidupan yang sangat membengkitkan semangat untuk berjuang dan tetap berada pada garis perjuangan demi pembebasan diri dari penderitaan yang dialaminya.
Bukanlah hina disisi tanah sendiri, tanah Papua, hina disisi alam kekayaan di tanah Papua, hina disisi masyarakat sendiri di tanah Papua, hina disisi Tuhan sebagai Allah Bangsa Papua.
Tetapi, perlu terbanglah menunduk mencintai pada diri sendiri, mencinti pada diri sesama manusia Papua, mencintai pada alam Papua, dan mencintai pada Tuhan sebagai sang penyelamat manusia di tanah Papua dalam menjalani kehidupan dari berbagai pengalaman hidup manusia di tanah Papua ini.
Hal besar dimulai dari hal yang kecil, jujurlah untuk hal yang kecil dalam hidupmu. Dan Tuhan akan mempercayakan hal besar padamu dalam perjuangan pengalaman yang dialani oleh setiap diri manusia.
Maka, hadapilah perjuangan, pengalaman hidup ini melalui moralitas kehidupan kemanusiaan di tanah Papua. Agar, pengalaman hidup ini selalu memberikan warna kebahagiaan yang sangat berarti bagi kehidupan diri seseorang demi mewujudkan impian dan harapan bagi tanah Papua ini.
Oleh sebab itu, jangan pernah berputus asa jika ada kesulitan yang menimpah diri Anda, karena setiap tetesan air mata hujan yang jernih berasal dari pada awan yang gelap.
(Berjuang, Berjuang, dan Tetaplah Berjuang).
(Penulis Mahasiswa Papua, Kuliah di Surabaya)
0 thoughts on “Motivasi Penderitaan Hidup Manusia”