Dr. Noakh Nawipa, Ketua Departemen Litbang Sinode Kingmi Papua. (Foto: Dok KM) |
Jayapura,
(KM) – Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Sinode Kingmi
Papua, Dr. Noakh Nawipa menegaskan bahwa peristiwa dogiyai menjadi pelajaran untuk
aparat kepolisian agar berlaku bijak menghadapi masyarakat yang trauma akibat
kekerasan sebelumnya.
“Polisi
harus belajar memakai pendekatan dialogis dari pada pendekatan unjuk kuasa
kekerasan,”Kata Nawipa, Senin, (23/01/17) yang diterima kabarmapegaa.com melalui pesan singkat FBnya.
Menurutnya,
terjadi peristiwa Dogiyai hanya karena masyarakat dan polisi tidak saling
percaya, penuh degan kecurigaan dan saling membenci.
“Sebaiknya
aparat kepolisian mempertimbangkan segi psikologis masyarakat yang penuh degan
ketakutan melihat polisi itu sendiri. Polisi terlalu unjuk kuasa sementara
masyakarat menderita dengan trauma itu.
“Karena
itu polisi belajar untuk memakai pendekatan dialogis dari pada pendekatan unjuk
kuasa kekerasan,”katanya mengulangi kalimat penegasannya.
Ia
meminta Polisi harus minta maaf kepada masa rakyat Dogiyai yang membuat demo
damai dan mengalami luka serius pada bagian tubuh.
Pewarta : Alexander Gobai
0 thoughts on “Peristiwa Dogiyai: Dr. Noakh Nawipa: Polisi Harus Belajar Memakai Pendekatan Dialogis”