BREAKING NEWS
Search

Gadis Pondok Kecil, Tinggal Menyenderi


Ilustrasi@, Gadis kecil, Tinggal Menyendiri
Yogyakarta, Suara-Agadide. Sewaktu pagi hari, ada seseorang bertemu dengan seorang gadis akecil di Jln. Merdeka, Nabire-Papua. Ia seorang gadis yang cantik yang tiap harinya berteman dengan semua tumbuh-tumbuhan serta binatang yang berada disekitarnya. Ia tinggal di salah satu rumah yang tidak begitu bagus,yakni rumahnya berpondok kecil papan-papannya serta pintu-pintunya berbolong-bolong (berlobang-lobang). Akan tetapi, ia tidak pandang dengan keadaan rumanya itu.tetapi, ia selalu setia dengan apa yang ia miliki. Yang ia miliki, itu yang ia pasrahkan kepada Tuhan.
Sifatnya dia, sangat baik. Ia berani, setia, rama dan bertakwa kepada Tuhan. Ketika ia bertemu dengan sesamanya ia selalu menyampaikan sebuah salam/sapaan kepada mereka. Ketika orangl ain meminta pertolongan, ia dengan segera menolong mereka. Ketika, orang lain sedang dalam keadaan susah ia segara membantu mereka. Kehidupannya terus berputar seperti itu, tidak ada yang berubah dalam kehidupannya.
Suatu ketika ada seorang  anak pria kecil yang seumur dengan si gadis itu, ia melihat keadaan disekitar rumahnya, ada seorang gadis yang sedang berjalan sambill membawa sebatang bunga kembang sepatu dari rumahnya. Si pria itu. Tiba-tiba pria itu kaget melihat si gadis pondok kecil itu. Lalu ia berkata kepada si gadis itu, kenapa kamu memotong  bunga ku itu? Lalu si gadis itu mengatakan, aku suka dengan bunga-bunga mu yang berada di depan rumahmu akhirnya aku mengambilnya. Apakah aku tidak boleh mengambilnya? Kemudian si pria kecil itu mengatakan, boleh saja kamu mengambilnya, tapi ada syaratnya jika kamu mengambilnya! Syaratnya apa kata si gadis podok kecil itu. Kamu mau menjaga anjing ku dirumahku?
Lalu si gadis pondok kecil itu, berpikir dengan susah payah mendengarkan pertanyaan itu dari si pria kecil itu, apakah aku tinggal bersama dengan pria itu untuk menjaga anjingnya  ataukah aku tinggal dirumahku sendiri kata dia dalam hatinya? Ketika memikirkan hal itu, tiba-tiba kedua orang tuanya pria kecil itu datang, lalu mendekatnya kepada si gadis itu! Kedua orang tuanya bilang pada anaknya siapa si gadis itu? Lalu kata pria itu, aku tidak dia. Tadi tiba-tiba ia melewati rumah lalu mengambil bunga kembang sepatu yang ada didepan rumah itu! Kemudian aku menahannya disini kata si pria itu.
Oh.oh.oh begitu ya kata ibunya. Siapa namumu? Namaku Eta. Kedua orang tua telah meninggal sewaktu aku masih kecil. Sekarang aku tinggal sendirian, aku tidak punya siapa-siapa lagi disini. Lalu selama kamu hidup disini kamu tinggal dirumahnya siapa? Aku tinggal di rumah pondok yang sangat kecil sendirian. Rumah itu peninggalan dari orang belanda. Tapi rumah itu sudah bolong-bolong.
Seketika si gadis kecil itu sedang menceritakan riwayat hidupnya, kedua orang tua dari si pria itu menangis mengeluarkan air mata yang tak bisa henti-henti. Mendengarkan riwayat hidupnya membuat kedua orang itu, tersentu dalam  hati. Kemudian, melihat si gadis kecil itu juga menangis karena rindu kehilangan kedua orang tuanya sewaktu maut mengambil mereka.
Kisah si gadis kecil, menjadi inspirator bagi kedua orang itu. Kedua orang tua itu, juga memikirkan hal-hal yang aneh! Mengapa ada manusia yang hidup seperti ini, Ya TUHAN tolonglah mereka, berilah mereka kekuatan agar mereka bisa hidup yang selayaknya dibumi ini kata kedua orang tua itu.
Matahari mulai terbenam dari arah barat, menandakan bahwa hari sudah mulai malam, mendengar jangkrik bunyi kiri-kanan dihadapan si gadis itu. Minta pamitlah dia kepada keluarga itu. Katanya! Aku, minta  permisi  Ma, Pa hari uda mulai malam aku harus pulang. Maaf ya jika aku  membuat kesalahan kepada bapa dan mama disini. Lalu respon balik dari keluarga itu! Nak? Kamu tidak membuat salah kepada kami, tapi kamu membuat kami sedih mendengar kisah riwayat hidup Nak!  seharusnya kami yang minta Maaf kepada kamu. Maafin ya Nak!
A.                 Dua Tahun Kemudian
 Setelah meninggalkan rumah keluarga itu, Gadis kecil pondok itu, tidak pernah kelihatan dan tidka pernah berjalan di depan rumah keluarga itu. Ia sudah melupakan masa lalu itu. Si gadis kecil pondok  itu  mulai bertumbuh dewasa umurnya telah masuk yang ke 12 (dua belas tahun). Ia masih sangat terlihat cantik dan terpesona. Ia sangat suka dengan kehidupannya yang lama. Ia tidak pernah melewatkan satu aktivitas yang telah direncanakan. Orangnya sangat teliti dan pandai.
Suatu hari  si gadis itu, mulai berjalan didepan rumah keluarga itu! Melihat suasan rumahnya, ternyata didalalm rumah itu tidak ada satu orang pun yang tinggal disitu. Keluarg itu telah meninggalkan rumah itu sewaktu ia tidak pernah berjalan didepan rumah keluarga itu. Menangislah si gadis kecil itu. Pikirnya dia dia mau mampir dirumah keluarga itu, ternyata dirumah itu tidak ada orang satu pun yang tinggal.
Satu hari itu, si gadis kecil ini berpiki dan mencari jalan bagaimana dia harus mendapatkan  keluarga itu. hari mulai malam, dia tibak bisa melakukan hal itu. ia mulai pulang dari rumah keluarga itu ke rumahnya. Karena pikiran, jatuhlah sakit. Badannya mulai kurus, tak bisa melakukan apa-apa lagi.
Dengan kelihatan badan yang lemah (sakit), ia tiap hari meminta doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tiap hari ia melakukan rutinitas doa terus-menerus. Dua hari kemudian, tubuhnya mulai pulih kembali, kelihatan badanya telah segar dan sehat. Ia siap melakukan kegiatannya.
Ia menjalani kehidupannya dengan baik. Tidak ada satu orang pun yang temani dia. Ia tinggal sendirian. Tidak ada yang ingin melihat dia. Namun, dia tidak mmikirkan hal itu. yang ia pikirkan ialah yang penting saya hidup, yang aku bisa lakukan ya, saya lakukan. Ia berteman dengan berbagai makhkluk hidup yang ada disekitarnya.
Suatu hari si gadis kecil itu berpikir, jika aku hidup seperti begini terus, aku tidak akan dapat apa. Aku juga butuh orang lain kata dalam hatinya. Maka, keesokan harinya ia mulai berjalan mulai dari rumahnya sampai jalan Pemuda,tepat di Erport bandara. Sesampai disana si gdis kecil memerkenalkan dirinya kepada orang lain. Terutama kepeda anak-anak kecil. Ia asyik sekali main dengan mereka. Begitupun juga dengan anak-anak kecil asyik juga main bersamaan dengan si gadis kecil itu.
Setelah itu, si gadis kecil itu, mengumpulakan anak-anak kecil itu. setelah melakukan hal itu, ia mulai mencerita kisah-kisah “Kehidupan Kancil, Harimau dan Kucing”. Melihat hal itu, sangat asyk sekali anak-anak kecil itu. si gadis kecil ini sangat senang sekali dengan anak-anak kecil itu. mereka kelihatannya suka dengan cerita-cerita dongen.
Tibalah sore, matahari mulai terbenam mendengarkan jangkir bunyik di kanan-kirinya si gadis itu. orang tua dari dari anak-anak kecil itu mulai mengambil mereka satu per satu. Ada salah anak yang sampaikan kepada si gadis kecil “Apa kakak besok boleh bisa datang lagi” kata si gadis kecil itu boleh kakak akan datang lagi!
Kembalilah ia ke rumahnya. Sesampai di rumahnya, ia mulai merenungkan kembali apa yang ia telah lakukan selama satu hari itu. ia sangat gembira sekali karena telah mendaptkan banyak teman. Keesokan harinya, ia mulai berjalan dari rumahnya ke tempat itu lagi. Sesampai disana, apa yang kelihatan disana! Semua anak-anak kecil itu  telah menyediakan tempat serta makanan ringan  di hadapan mereka. Hatinya sangat berdebar-debar melihat kejadian itu.
Si gadis kecl itu, ia mulai melakukan kegiatan yang sama seperti kemarin. Anak-anak sangat senang sekali mendengarkan si gadis kecil itu, ketika ia menceritakan kehidupan dongeng-dongeng.(Alexander Gobai/MS)
 


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “ Gadis Pondok Kecil, Tinggal Menyenderi