Papua—Pemerintah Amerika Serikat sangat mendukung
pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) di Papua yang sudah berlangsung selama 11
tahun. Selain itu juga mengakui Papua adalah bagian dari NKRI. Hal itu diungkapkan
duta besar AS untuk Indonesia Scot Marciel usai bertemu dengan anggota DPR
Papua, Senin 5 November di Gedung DPRP Jalan Samratulangi Jayapura.
“AS selalu mendukung otonomi khusus Papua
dan mengakui Papua bagian dari NKRI sehingga mendukung
kemajuan untuk meningkatkan peluang dalam bidang ekonomi dan pengembangan
lembaga politik serta sipil,”ujar Scot Marciel usai bertemu dengan anggota DPR
Papua.
Namun, lanjut Dubes, kunjungan ke Papua kali ini lebih
fokus untuk mengetahui apa saja yang menjadi perhatian utama dalam pembangunan
di Papua, serta bagaimana membangun kerja sama dalam proses pembangunan
tersebut. “Bincang-bincang dengan DPR Papua ini untuk ketahui prioritas
pembangunan di Papua sekaligus bagaimana kita bisa bekerja sama untuk
satu arah dalam pembangunan itu,”singkat Scot.
Sementara Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda
menyatakan, bahwa Dubes Amerika menanyakan sejauh mana pelaksanaan otonomi
khusus. “Mereka tanya tentang otsus Papua terutama kemajuan pendidikan dan
kesehatan, serta apa saja yang mereka bisa bantu untuk memajukankannya,”jelas
Yunus.
Dubes juga menanyakan mengapa sampai Pemilkada
Gubernur terkatung-katung hingga hampir 2 tahun. “Mereka juga tanya kenapa
Pilgub Papua belum tuntas, lalu kami jelaskan terjadi sengketa di MK,”kata
Yunus.
Mengenai pendidikan, sambung Yunus, Dubes
menyatakan kesiapan pemerintah AS untuk membantu putra-putri Papua untuk
sekolah di AS. “Pemerintah AS juga bicara tentang kemudahan study bagi orang
Papua di Amerika Serikat,”paparnya.
Terkait pendidikan, tambah Yunus, DPR Papua meminta
data berapa banyak orang asli Papua yang saat ini menempuh pendidikan di AS.
“DPR Papua mau tahu nama-nama mereka, apakah mereka orang asli Papua atau
bukan,”imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, masih kata Yunus, DPR Papua
juga meminta AS mendorong terciptanya dialog Papua-Jakarta. “Dalam dialog
Papua-Jakarta kita tidak bicara Papua Merdeka harga mati atau NKRI harga mati
cuma bagaimana otonomi khusus bisa didorong jauh lebih maju,”paparnya.
*Bangga Terhadap Perkembangan yang Ada
Amerika Serikat (AS) mendukung terhadap Indonesia yang
berdaulat, sangat bangga terhadap perkembangan yang ada, dalam hal ini
perubahan perubahan yang terjadi di organisasi TNI dalam kurun waktu 15
tahun ini. Hal ini dikatakan Duta Besar AS H.E Scot Marceil didampingi Major
Chris Morgan (Asisten Atase Darat Kedubes Amerika Serikat), Ms.Melanie Higgins
(Sekretaris I Kedubes Amerika Serikat), Bimo (Interpreter Kedubes Amerika
Serikat), ketika melakukan kunjungan ke Kodam XVII/Cenderawasih yang diterima
oleh Pangdam XVII/Cenderawasih yang diwakili oleh Kasdam XVII/Cenderawasih
Brigjen TNI I. Made Agra Sudiantara di dampingi Danrem 172/PWY, Pa Ahli
Bidang Hukum dan HAM, Asintel Kasdam XVII/Cenderawasih, Asops Kasdam XVII/Cenderawasih,
Aster Kasdam XVII/Cenderawasih, Kakumdam XVII/Cenderawasih, dan Kapendam
XVII/Cenderawasih bertempat di ruang Cycloops Makodam XVII/Cenderawasih.
Dalam release yang diterima Redaksi Bintang Papua,
H.E. Scot Marceil juga menyinggung tentang perusahaan Freeport, apabila perlu
mendapatkan kejelasan yang sejelas-jelasnya tentang Freeport bisa langsung
menanyakan ke Duta Besar Amerika Serikat, serta menyampaikan agar dapat
meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, budaya dan militer.
“Keamanan di Papua sangat kondusif dimana hal tersebut
merupakan domain dari Kepolisian dan TNI yang sifatnya membantu,” ujar Kasdam
ketika menjawab pertanyaan dari Dubes AS ketika menanyaka tentang masalah
keamanan di Papua.
Dituturkannya, tugas Kodam sesuai dengan yang
diamanahkan dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang dalam pelaksanaannya
dilakukan dengan Soft Power, melaksanakan Pembinaan Teritorial untuk membantu
masyarakat dalam percepatan pembangunan termasuk peningkatan SDM di pedalaman
agar dapat mengejar ketinggalan dengan yang lainnya.
“Kodam dalam melaksanakan tugasnya didasarkan pada
pengabdian yang luhur atau berbuat dengan hati, atau dengan kata lain sesuai
motto sebagai Ksatria Pelindung Rakyat,” urai Kasdam ketika menanggapi
pertanyaan Dubes AS mengenai mengapa tugas Kodam di Papua jauh lebih berat dan
memerlukan penanganan yang jauh berbeda.
* Ke MRP Untuk Ketahui Pelaksanaan Pilkada Gubernur
Selain ke DPRP dan Kodam, Dubes AS juga
melakukan kunjungan kerjanya ke MRP, Senin( 5/11/2012) bersama rombongan masing
masing,Melanie Higgins, Jamis Schnaisr, Chris Morgan, Zeric Smith, Troy
Bedurso, Andreas mendatangi Kantor MRP, sore kemarin.
Kedatangan Kedubes ini diterim Wakil Ketua I MRP,
Hofni Simbiak yang bertujuan, mengetahui secara lebih mendalam
situasi Papua dan sejauh mana pelaksanaan Pilkada Gubernur Papua serta
proses penyelenggaraan Pemerintahan di Provinsi Papua.
Pada kesempatan itu, Hofni Simbiak
menjelaskan, kedatangan Kedubes bersama rombongan di MRP ini hanya
mengetahui bagaimana situasi tentang Papua saat ini, serta mengetahui proses
pelaksanaan Pemilukada Gubernur Provinsi Papua dan proses penyelenggaraan
Pemerintahannya.
“Dari pertemuan itu, kami menjelaskan bagaimana
situasi yang ada bahwa kalau kita seorang pemimpin yang jelas pada waktu ini
bagi kami sebuah pohon yang besar bisa tumbang sewaktu-waktu. Oleh Karena itu,
kita mengharapkan kehadirannya sebagai diploma juga bisa waktu-waktu
tertentu memberi kepemimpinan di Papua ini,” ujarnya
Ia menyampaikan bahwa, kunjungan Kedubes Scot
Marciel ke MRP merupakan catatan penting dalam rangka membicarakan soal
pemilukada di Provinsi Papua dan proses penyelenggaraan di Pemerintahan
provinsi Papua, bahkan, Papua sangat menaruh perhatian kepada kepemimpinan agar
masyarakat Papua tidak tidak menjadi korban. “Kita khawatir ketika ada lagi
bakal calon Gubernur yang melakukan protes lagi, kalau memang itu terjadi
berarti kita tidak lagi ada seorang Gubernur pada waktu ini.”ujarnya kepada
wartawan.
Disamping belum memiliki Gubernur di Provinsi Papua
ini, berarti tidak mempunyai APBD yang akan dikelola dengan baik
kepada masyarakat dan tidak ada yang mempertangung jawabkannya, sehingga
ujung-ujungnya yang dikorbankan adalah rakyat Papua.
“Untuk terselenggaranya Pilkada Gubernur dan jalannya
Pemerintahan di Provinsi Papua, maka kami meminta perhatian serius dari
KPU provinsi Papua sebagai lembaga penyelenggara Pilkada Papua dan
pemerintah daerah untuk mengambil langkah yang signifikan untuk duduk
bersama,” jelasnya
Lebih lanjut Hofni Simbiak mengungkapkan, bahwa
langkah langkah yang harus dilakukan oleh KPU dengan Pemerintah daerah dalam
penyelanggaran Pilkada gubernur Papua ini bertujuan, Papua segera memiliki
seorang Gubernur defenitif. Sebab, jika itu tidak terjadi maka pelayanan seorang
Gubernur betul-betul tidak dirasakan oleh masyarakat itu sendiri dan akhirnya
yang terjadi banyak korban berjatuhan di negeri ini. Ujarnya
Dubes AS berpendapat tentang Proses Pilkada gubernur
Papua sendiri dinilainya cukub rumit, bila memperhatinkan
apa yang terjadi di Papua ini juga dirasa sama oleh Pemerintah Amerika
Serikat. “Amerika Serikat juga sedang dalam situasi pemilihan Presiden
dan situasinya hampir sama seperti di Papua, sehingga beliau mengharapkan
bagaimana kedepannya mereka bisa memberikan tumpangan kepada Pemerintah daerah
sebagai yang pertama baik itu dibidang kesehatan, kehutanan dan pendidikan,”
Demikian penyampaian Dubes AS, Scot Marciel. ( jir/dee/Ven/don/LO1)
Sumber: Bintangpapua
0 thoughts on “AMERIKA Dukung Otsus Papua”