BREAKING NEWS
Search

Konflik PILKADA, Kembali Terjadi di Papua Khususnya di Kabupaten Paniai


Oleh : Alexander Gobai

Tidak melihat dengan mata kepala. Berarti tidak melihat masalah dengan baik dan benar. Sama hal dengan PILKADA tahun ini di papua, khususnya di Kab. Paniai. Kabupaten Paniai, yang beberapa bulan yang lalu, telah melakukan pemilihan secara langsung. Pertama sistem yang dilakukan oleh pihak KPU sudah cukupa baik dalam penanganan sisitem pimilihan bupati dan wakil bupati yang sedang berlangsung di kabupaten paniai pula denga baik.

Namun, sejalan 1 bulan kemudian, terjadi bentrokan (konflik) antar pihak KPU dengan calon bupati dengan wakil bupati. Yang mana dalam sistem kinerjanya tidak dilakukan dengan baik. Karena telah menyelewengkan beberapa suara milik calon bupati yanuariuas kayame, dalam  menghitung suara di KPU Kab. Paniai.

Dan terjadi konflik ini, antara calon bupati yanuarius kayame dan calon bupati hengky kayame. Dimana ketika terjadi pemilihan yang sedang berlangsug di wilaya Ekadide. Masyarakat setempat, menyetujui bahwa semua suara kami akan berikan kepada yanuarius kayame. Hal ini, yang diungkapkan masyarakat setempat.
Ketika menghitung suara di Enarotali Kabupaten Paniai, terjadi penyembuyian suara dari calon bupati hengky kayame terhadap calon bupati yanuarius kayame. Lama-kelamaan telah menjadi panas, akibatnya terjadi konflik yang besar antaranggota calon bupati dengan pihak KPU.

Karena terjadi konflik yang memanas ini, dan tidak bisa selesai-selesai, maka jalan satu-satunya ialah memajukan masalah tersebut, di Makhama Konstitusi Pusat (MKP). Setelah berjalan di MK, maka pihak MK, memutuskan untuk prefikasi ulang mutlak atau prefikasi di dalam kinerja sistem KPU yang salah menangani PILKADA, yang mana telah  berlangsung di Paniai.

Ketika terjadi sidang, antara pejabat-pejabat Provinsi dan daerah, serta pihak MK mereka tidak membicarakan masalah yang terjadi di Ekadide. Yang mana mereka menyetujui bahwa kami berikan suara kami kepada yanuarius kayame, bukan calo bupati yang lain. 

Namun mereka membahas masalah yang terjadi di KPU daerah Kab. Paniai. Memang benar mereka membahas itu. Namun, dilihat dari awal masalahnya ialah dari Ekadide. Dimana sumua suara dari masyarakat langsung diberikan kepada calon bupati yanuarius kayame. Alangkah baik, lebih duluh harus membahas masalah itu. Jangan yang di KPU. KPU hanya menagani dalam peritungan suara saja koh. Tidak yang lain.

Oleh karena itu, Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil. Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih

Ini adalah salah satu pengertian yang ujung-ujungnya hanya menjabat untuk menangani sisitem birokasris dalam pemerintahan maupu diluar. Tujuan dari pemlilu adalah mencoba membangun satu ruang komunikasi, antarakonstituen dengan para pemegang policy (termasuk di dalamnya, pihak Partai Politik,Calon Legislatif dan Calon Presiden). Lebih spesifik, Pemilu Kita berusaha membangun satu mekanisme, suatu cara, suatu prosedur yang memungkinkan konstituen untuk  berkomunikasi secara langsung dengan pemegang policy, yang dari mekanisme atau cara tersebut, memberi konstituen alasan untuk memilih mereka.

Nah, dengan demikian, Pemilu yang terjadi di Papua, tidak benar dengan prosedur yang berlaku. Banyak kejadian-kejadian yang terjadi di papua, ketika diadakan pemilihan umun bagi calon bupati dan wakil bupati bahkan calon gubernur juga sampai pada presiden. Hal-hal ini, yang sering terjadi konflik antaranggota sendiri. Padahal, tidak seperti yang mereka duga, bahwa konflik PILKADA, hanya saja pada pihak-pihak terentu yang ingin menguasai kursi pemerintahan. Namun, banyak konflik. 

Kita menduga bahwa ketika terjadi PILKADA di papua, maka akan terjadi konfik dalam sistem KPU atau calon bupati sendiri. Maka putusan koflik awal dan akhir pasti di pihak yang berkewajiban untuk memutuskannya, yakni Makhama Konstitusi pusat (MKP).(Bedei Kigiba/SA)






nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Konflik PILKADA, Kembali Terjadi di Papua Khususnya di Kabupaten Paniai