Ilustrasi Mentari Pagi |
Oleh:
Alexander Gobai
Meskipun
kita sebagai manusia hidup berdampaingan antara satu dengan lain.
Tentunya, kita tidak terlepas dari yang namanya kesalahan. Setiap
saat, kita selalu melakukan tindakan kesalahan yang tidak benar
diantara kita sendiri. Kadang-kadang kepada diri kita sendiri, kepada
teman maupun kepada keluarga.
Akan
hal itu, jika dilihat-lihat kesalahan yang paling dominan di dalam
hidup ini. Sedangakan untuk berbuat hal baik, tidak terlalu nampak,
dan sangat sulit untuk melakukannya. Kadang-kadang orang (man),
merasa sters dengan
permasalahan demikian atas kesalahan itu sendiri. Mereka selalu
berpikir bahwa kita berbut kesalahan adalah salah satu tindakan yang
merekayasa yang ciptanya dari Yang Maha Kuasa. Sebab, ketika kita
melakukan kesalahan kepada orang lain, tentunya kita akan mengenal
siapa dia dan siapa saya.
Namun,
dari sisi lain, kesalahan itu merupakan salah bentuk atau teguran
dari batin seseorang yang mana adanya ketidaksengajahan maupun
sengaja untuk melakukan kesalahan. Perluh inagat bahwa suatu
tiandakan maupun perbuatan seseorang sangat menentukan perilaku
seseorang.
Dimana
perilaku itu, akan bersifat baik ketika kita berbuat baik. Begitupun
juga yang tidak baik. Kadang-kadang orang salah mengartikan dengan
kesalahan. Padahala, kesalahan itu tercipta dari rekayasa atau
pemikiran kita. Jadi, ini semua timbul karena emosi kita. Ketika kita
terjadi kesalahapahan anatarsesama itu mencul karena sifat emosi
kita. Oleh karena itu, untuk berbuat baik dan tidak kembali kepada
pribadi masing-masing. Tuhan sudah atur dengan kekautan dia. Namun,
ini semua kembali kepada kita. Apa kita mau ke jalan yang benar atau
yang tidak benar?
Demikian,
ketika kita mau mengungakapan kesalahan kita dan inign berbalas budi
kepada Yang Maha Kuasa. Maka, terdapat Mentari pagi. Dimana mentari
pagi itu berfungsi untuk mengundang seluruh orang (man)
untuk siap melakukan
kegiatan yang bsersifat mengandalkan Tuhan. Dan sekaligus bersifat
baik. Demikian, untuk berbasalan budi kepada Yang Kuasa. Mungkin
hari-hari sebelunya, kita melakukan hal buruk atau yang tidak baik.
Demikian, saatnya tiba, untuk melakukan kesalahan kita, ketika
mentari pagi menyinari dari ufuk timur.
Mentari
pagi menyinari dari ufuk timur, mendakan bahwa hidup baru telah tiba.
Dan kita manusia siapa untuk berperang pada hari yang baru.
Lakukanlah yang terbaik pada hari ini, saat mentari tiba. Katakanlah
bahwa saat ini, mau berubah dengan sepenuhnya. Bersiakap yang tegas
dan harus bertanggung jawab, ketika kita mengambil komitmen seperti
itu.
Kadang-kadang
orang-orang Cuma tahu mengungkapkan dengan suara yang besar-besar.
Namun, mereka tidak mau, untuk membuktikan apa yang menjadi ungkapan
mereka. Buktikalah saat mentari pagi menyinari bumi. Lakukan yang
yang terbaik sesuatu dengan perkataan. Jangan ragu-ragu untuk
mengambil keputusan. Ini saatnya untuk mengambil komitmen bahwa saya
bisa melakukan yang terbaik saat mentari tiba dihadapan saya.
Hari
yang baru, hidup yang baru, nafas yang baru kekuatan yang baru. Ini
semua karena berkat Tuhan. Tuhan mash memakai kita, sehingga kita
bisa melakukan kegiatan/aktivitas pada pagi hari sampai pada malam
hari. Kadang-kadang orang tidak mengerti dengan apa arti dari hari
baru. Padahal, kita telah mengetahui bahwa hari baru adalah hari
dimana semua makhuk hidup melakukan kegitan masing-masing. Dan dengan
hari bari itu, coba kita melakukan hal yang kepada sesama kita.
Mentari
dari ufuk timur, sangat mengharapkan kita untuk mencoba berbuat hal
yang terbaik kepadanya. Berikanlah yang terbaik kepadanya. Saya dan
Anda-Anda sekalian diciptakan dari yang di surga. Maka perkenankanlah
kita untuk mencoba berbuat yang baik saat mentari bersinar dari
timur. Sangat menarik jika hal itu terjadi dan nyata di dalam hidup
kita.(Bedei Kigiba/SA)
0 thoughts on “Saat Mentari Menyinari dari Ufuk Timur, Awal dari Kehidupan Baru”