Boaz Salossa, penyerang terbaik LSI saat ini (IST) |
Jayapura, (2/11)—Semula
Titus Jhon Londouw Bonay yang digadang-gadang akan menjadi penerus Boaz T
Solossa, bayangkan pemain yang memiliki tinggi badan 168 memiliki kecepatan dan
penyelesaian akhir yang efektif. Dia bergabung dengan Persipura sejak U15
– U18,U23 dan Persipura Senior. Bagi Titus,bisa bermain di klub yang sama
dengan sang idola Boaz T Solossa seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
Belakang Bonay uring-uringan dan menghilang entah ke mana. Kini Bonay merumput
bersama Semen Padang.
“Sayang Titus Bonay sendiri yang mencelakakan
dirinya dan akibat ulahnya saya kira kariernya tinggal menunggu waktu,” kata
Dokter Tim Persipura Agustinus belum lama ini kepada tabloidjubi.com di
Lapangan Brimobda Papua.
Kini tampaknya semua penggemar Persipura sudah
melupakan Titus Bonay dan semua berpaling kepada dua penyerang baru
Persipura, Ferinando Pahabol dan Patrick Wanggai. Pahabol memang belum setenar
Patrick Wanggai tetapi penampilannya bersama Persidafon membuat dia pantas
masuk hitungan di klub kebanggaan Persipura Jayapura.
Melebihi atau menyamai prestasi Boaz T Solossa
bagi pemain-pemain muda Papua, agaknya membutuhkan waktu panjang. Memang Papua
gudang pemain tapi untuk memiliki prestasi pada saat yang bersamaan tak
semudah membalikan sebuah telapak tangan.
Bagi pelatih Persipura, striker Boaz T Solossa
adalah penyerang yang terbaik di Indonesia saat ini. “Saya kagum dengan Boaz, “
kata pelatih asal Brasil ini sebagaimana dimuat dalam Majalah Four-Four Two
Indonesia, Maret 2010. Ia memilki skill individu luar biasa dan daya
jelajah tinggi. Apalagi ia sempat beberapa kali dihantam cidera parah yang
mungkin bisa menutup kariernya tetapi ia bisa pulih kembali dan bangkit.
Bahkan ketidak hadiran Bochi karena mengalami
cidera di ISL musim 2011-2012 sangat mempengaruhi ketajaman lini depan tim
Yosim Samba, Mutiara Hitam-Persipura. Akibatnya hanya Beto sendirian melejit
meraih tropi pencetak gol terbanyak. Kabar gembira menyebutkan kalau El
Capitano Persipura itu sudah pulih seratus persen dari operasi Anterior
Cruteace Ligamen(ACL) atau operasi pengangkatan pen pada tulang fibula kaki
bagian kanan April lalu.
Isteri Bochi Adelina Gedi mengucap syukur dan
hanya mengatakan karena ayah dari Abigail Solossa sudah sembuh total setelah
melakukan check up di RS Gatot Subroto, Jakarta. Boaz akan ke Sorong dan akan
menyusul ke Batu, Malang bergabung dengan rekan-rekannya. Pelatih JF Tiago juga
membenarkan kesembuhan Boaz dari cideranya. Peran Boaz sangat penting bagi tim
bertajuk Mutiara Hitam. Apalagi sebagai kapten tim yang bertugas mengayomi
rekan-rekannya dan juga tim muda Persipura.
Kehebatan Kapten Persipura, Boaz T Solossa sudah
tak diragukan lagi. Pasalnya Bochi sudah dua kali meraih top skor dan pemain
terbaik di ISL. Ayah dari Abigail Solossa ini membawa Persipura ke
delapan besar Piala AFC 2010-2011. Dia termasuk top skor sepanjang musim di
Indonesia Super Liga(ISL). Bayangkan torehan golnya 67 melebihi Cristian
Gonzales(55 gol); Dzumafo Herman(50 gol); Alberto Beto Goncalves (45 gol) dan
Bambang Pamungkas (45 gol). Penambahan torehan gol Boaz masih bisa terus
bertambah.
Agaknya terlalu berlebihan untuk memikirkan,
who the next Boaz T Solossa, apalagi ia baru berusia 26 tahun. Boaz Sudah
bebas dari cidera sehingga tak tertutup kemungkinan peluang untuk terus
menambah pundi-pundi gol bersama Mutiara Hitam.
Hengkangnya Beto ke Arema Malang, sudah pasti
memberikan tantangan tersendiri bagi penggantinya di lini depan Persipura. Beto
pergi dari Persipura dengan segudang prestasi, juara ISL 2007-2008, top skor
musim 2011-2012 dengan torehan 25 gol dan top skor Piala Indonesia 2007.
Tentu prestasi ini akan menantang bagi pemain bernomor punggung 88 atau
Anelka from Indonesia, Patrick Wanggai.
Pemain kelahiran Nabire, 27 Juni 1988 ini mulai
bersinar bersama Persidafon di Divisi Utama dengan mengemas 19 gol, terbanyak
buat pemain lokal. Pada PON Kaltim 2008 bersama tim PON Papua Barat dia
mencetak 6 gol.
Fredi Muly yang pernah membesut Persidafon
mengakui kehebatan Patrcik Wanggai. Dia bakal bersinar jika mendapat suntikan
lebih lanjut dari pelatih-pelatih bertangan dingin. “ Kualitasnya bisa mirip
Boaz,” kata Fredy Mulli. Bukan hanya pelatih Fredy Mulli saja yang kepincut
dengan Paty panggilan akrab Patrick. Coach Rahmad Darmawan(RD) menyebut
Patrick pemain yang sangat komplit kualitas tendangan kaki kiri dan kanan yang
dia miliki sangat baik.”Visi permainannya sangat bagus,”puji coach RD mantan pelatih
Persipura 2005-2006.
Banyak pengamat sepakbola termasuk wartawan di
Papua tak meragukan kemampuan skill individu Patrick Wanggai tetapi
masalah non teknis yang selalu menghampiri nya. Soal non teknis, tak soal bagi
pelatih JF Tiago. Dulu semua klub menolak Hamkah Hamza pemain bernomor 23 di
Persipura. Buktinya di Persipura, pamornya naik dan kembali dipanggil masuk
timnas Indonesia. Jadi tak perlu khawatir soal Patrick Wanggai. Pemain no 88
ini hanya bilang semua pemain harus optimis dan harus bekerja keras karena
perjalanan kompetisi tidak gampang. Dia akan bahu membahu dengan teman-teman
Persipura membela tim bertajuk Mutiara Hitam.
Kalau bukan Patrick the next Boaz? Apakah
masih ada Lukas Mandowen dan Ferinando Pahabol yang akan melanjutkan
trend gudang penyerang Papua? Sulit memang untuk menyebut the next Boaz T
Solossa.
Karena seorang pemain bintang lahir dengan
membutuhkan waktu yang agak lama. Paling tidak seperti kata Titus Bonay,
“Boaz itu pemain idola saya. Boaz main seperti tipe dia dan saya main dengan
tipe saya. Saya tidak merasa punya punya tipe permainan yang sama. Tidak
berusaha meniru hanya sebatas idola saja.” (Jubi/Dominggus A Mampioper)
Sumber : tabloidjubi
0 thoughts on “Siapa “The Next Boaz Solossa”?”