Pantai Maaf Nabire, Papua(Foto : Alex) |
Nabire, KABAR MAPEGAA-Sabtu,
(02/02) 3 minggu lalu. Sore itu. Kira-kira pukul 15.00 WIT. saya dengan adik
laki-laki Mikael Kudia, yang juga sebagai Pelajar SMA Adhi Luhur. Berjalan-jalan
di salah satu pantai yang sangat terkenal, yakni pantai MAAF, nabire, papua.
Kami
berdua, star berangkat dari asrama taruna karsa, yang tepatnya di samping SMA
Adhi Luhur, Nabire, menuju tempat tujuan, yakni Pantai MAAF.
Sebelum
berangkat kami berdua tidak punya perencanaa apa-apa. Namun, karena merasa
badan malas-malas dan tinggal hanya di satu tempat saja, makanya kami berdua
memutuskan untuk pergi ke pantai maaf. Hanya ingin melihat wisata pantai maaf
seperti apa dan perkembangannya.
Karena
terkesan perkataan dari orang, bahwa pantai maaf sudah bagus, baik dan mantap.
Akibat, perkataan seperti itu, makanya kami berdua pergi langsung sekaligus
melihat apa benar wisata pantai maaf itu bagus sesuai dengan perkataan orang.
Memang
benar, kebanyakan orang bilang, pantai MAAF sekarang sangat bagus sekali.
Sementara yang lain, mengatakan pantai MAAF sekarang ini, sudah ada kemajuan
dalam hal membenahi wisata pantainya.
Ok, kami
berdua berangkat dengan hati yang sangat senang. Hanya Cuma ingin melihat
pantai maaf.
Ketika
sampai di tempat tujuan, ternyata tidak ada kemajuan di pantai maaf. Malah dari
hari ke hari pantainya semakin rusak. Banyak sampah-sampah yang berserakan di
pinggir pantai bahkan sampai pada pembuangan kotoran manusia di situ juga.
Mama
yoh…ini yang dibilang pantai maaf kah. Saya berkata sama adik mikael. “oh ini
sudah pantai maaf kakak,” kata mikael. Ini bukan pantai. Namun, ini tempat
untuk pembuangan sampah dan kotoran manusia,”kata saya. Ketika saya berkata
demikian, tiba-tiba, adik mikael menunduk kepalanya. Kenapa adik! Hal ini
memang yang terjadi di pantai ini.
Hal ini seharusnya
diperbaiki dengan benar,”kata mikael
Salah satu
pedagang buah-buahan di pantai maaf mengatakan wisata pantai maaf ini, memang
sudah baik. Cuma, belum sepunahnya dibuat dan ditata dengan baik,”katanya.
Memang
benar saudara. Tempat dimana saya duduk dan melihat situasi itu, hanya Cuma
sebatas wisata yang memperkenalkan dirinya. Tetapi, tidak sepenuhnya wisata itu
berdiri dengan kokoh.
Ketika
pedagang itu berkata demikian, hati ku sangat sedih dan hampir mau menangis.
Rasanya tidak bisa bertahan hidup, melihat wisata pantai maaf. Karena tidak
sanggup mendengarkannya, saya dengan adik mikael pergi dari tempat jualan
buah-buahan itu. Lalu, bergeser di salah satu, dimana tempat itu, menjual es
buah. Kami berdua pesan es buahnya dua. Kemudian, kami berdua menikmati pesanan es buah tadi. Apa rasanya saudara,
sungguh enak sekali. Setelah menikmati es buah tadi, kami berdua melanjutkan
dengan sering hal-hal mengenai keadaan pantai maaf.
Apa kata
adik mikael! Ia mengatakan “pemerintah harus bijaksana dalam segala hal. Baik
melihat dari sisi sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan, dan tempat
wisata. Hal ini yang menjadi tombak utama dan terutama di masyarakat,”katanya.
Itu benar
adik. Pantai maaf ini. bila dibuat dan ditata dengan baik. “ Tuhan orang akan
terkesan karena wisatanya mantap. Karena hal ini, hanya sebatas mimpi.
Akibatnya, hanya seperti itu yang terjadi adik.
Dan jika,
ingin membenahi wisata itu, maka pemerintah harus lebih bijaksana lagi, melihat
hal kecil seperti ini,” kata saya kepada adik mikael.(A.G/KM)
0 thoughts on “Terpuruknya Wisata Pantai MAAF di Kabupaten Nabire”