BREAKING NEWS
Search

Cerpen : Nasehat Bapak Kos.


Ilustrasi : gambara Ist KM/doc.


Oleh : Anselmus Gobai

Tepat hari rabu ,tanggal 13  agustus, Pagi itu kira – kira pukul 06.30 WIB terdengar ketukan pintu di kos kamarku ,lalu saya bergegas untuk membukakan pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu,  ketika saya bukakan pintu ,  ternyata bapak kos saya (pak Hendy) . langsung saya menyapa bapak sembil melontarkan senyumku padanya sambil menyapa :
“Selamat pagi pak ada yang perlu saya bantu, ujar saya.
Iya ansel, entar aku mau bongkar rumah sebelah , jadi kalau tidak ada kuliah atau aktifitas lain bantu saya ya..?ujar bapak

Rumah yang bapak maksud adalah Rumah yang sebelumnya dijadikan kos-kosan dan kemudian dibongkar untuk bangun rumah baru. 

Ya , kebetulan saat itu saya tidak  ada kegiatan dan juga kuliah saya masih libur maka dengan balasanya  saya mengatakan kepada bapak ;
 iya pak saya akan bantu , tapi  jam berapa kerjanya, tanya saya.
 entar tunggu jawaban dari saya.” Balas bapak. 

Sementara saya  menunggu, jam kerjanya saya pun mengambil segelas untuk membuat teh panas sambil menikmati indahnya pagi hari bersama iringan lagu merdu yang  dinyanyikan oleh leola drakel.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 09.00 WIB ,tidak lama kemudian katakanlah kira-  kira pukul 09 . 15 bapak kosku datang ke kamar kos untuk meminta bantu membongkar rumah sesuai perkataan awal tadi.
“Gobai  hari ini kita bongkor daun sen aja, jadi yang lain lain itu nanti kita sesuaikan di hari  hari lain. Ujar pak hendy dengan santai
oke pak.  balasnya

 Saat itu juga kami langsung menuju ke lokasi pembongkaran yang jaraknya tidak jauh dari kos- kosan kami kira – kira hanya 10 meter  jaraknya .

Rumah yang kita bongkar lumayan usianya sehingga kayu-kayu atap pada lapuk semuanya sehingga bapak hendy menyuruku untuk  mengambil posisi yang lebih aman agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Jadi tugas saya hanya nengumpulkan seng-seng yang hendak diturungkan oleh bapak hendy dari atas atap itu.

Pekerjaan yang kami laksanakan dapat selesai tepat pada pukul 14.00 WIB ,karena keseriusan dalam pekerjaan tersebut bapak dan saya tidak mengenal lela sehingga kami kerja selama 5 jam , namun itu pun belum selesai karena rumah yang hendak kita bongkar adalah lumayan besar ukurannya.
Ansel sudah, nanti yang lain saya akan minta bantuan sama teman - teman saya untuk menyelesaikan yang tersisa ini .” ujar bapak ,sambil memandang wajah yang begitu ceria dimuka saya.
 
Lanjut lagi saya pergi beli makan siang untuk kita berdua jadi ansel  tunggu saya dikos .
Iya pak. Sambil turun dari atap rumah .

Saya pun  bergegas menuju ke kamar  kos saya, namun saya tidak langsung masuk ke kamar melainkan saya duduk bersantai di teras kosku sambil melepaskan kecapean dan mengrefleskan diri dari beban pekerjaannya.

Angin sepoi- sepoi menampar tubuhku sehingga terasa lega,  andai agin sepoi ibarat gadis cantik, saat itu juga saya ingin katakan padanya pijitlah saya sayang ,hahahahhhhhhhhhh, beuka.

Tidak lama kemudia, Pak Hendy datang membawa makan  siang sesuai janjinya . 2 mangkok Mie Ayam  bersama  minuman ( Es tee), lihat makanan dan minuman langsung rasa beban hilang seketika, apalagi perut saya terasa lapar dan tenggorokanku terasa haus dahaga , pas  siang itu, apalagi makan siang  gratis bersama Bapak.

Tapi ini yang lebih penting dan ini pulah yang saya ingin bagikan kepada teman – teman yang sempat baca cerita saya ini,  apa yang dikatakn oleh bapak kos saya saat itu.

Sementar kami makan bersama ,Bapak curhat sama sama sekaligus itu sebagai arahan dan nasihat buat saya dan takkan pernah kulupakan ,apalagi nasehat dari orang jawa yang mana juga sebagai ayah saya selama saya menempuh study di tanah rantauan ini. Dan berikut adalah curhatnya.

Ansel , bapak ingin bagi pengalaman Hidup bapak ,waktu bapak  alami  semasa bapak  masih mudah hingga saat ini ,agar Ansel bisa tahu apa arti hidup di dunia ini yang sebenarnya agar bisa berjalan kehidupan dengan baik.

Sebab nantinya kalau ansel menjadi orang kaya raya, misalnya mobil dua motor enam rumah sepuluh, istri empat dan lain sebagainya, ingat itu kaya dunia yang sementara saat engkau masih hidup untuk dapat di gunakan, tetapi seandainya saat ini engkau di panggil Tuhan, saya Tanya ;

Apakah engkau membawa harta kekayaan semuanya itu untuk menghadap bapak (Allah )…?

Tidak, bapak bilang itu hanya hiasan didunia atau kesenangan di dunia saja. jadi saat engkau dipilih atau di angkat sebagai pemimpin atau menjadi salah satu pengusaha maka bapak  sarankan bahwa engkau harus memperhatikan orang yang lemah ekonomi, maupun pendidikan yang hidupnya di jalanan, dibawa jembatan. Agar apa yang anda miliki di dunia bisa seimbang dengn apa yang anda hadapkan di dunia hayat nanti. karena saat engkau masih hidup di dunia kaya raya maka di surge juga kaya raya itu tidak mungkin.

“Saat engkau masih hidup di dunia kaya raya maka di surge juga kaya raya itu tidak mungkin.” !

Jadi rendahkanlah sikap, tutur kata kesombongan serta jangan perna egois, kita semua adalah satu yaitu manusia yang bisa menciptakan sesuatu, bisa mengerti satu dengan yang lain. Kalau engkau tidak menolong/membantu orang - orang kecil. Sebagaimana bapak katakan diatas, maka biarpun engkau kaya, hidup anda tidak akan tenang.

“Biarpun engkau kaya, hidup anda tidak akan tenang bilah engkau tidak memperhatikan sesama yang kecil” .

 Kenapa saya kataka demikian sebab berdasarkan pengalaman bapak, semua saudara - saudari saya kaya raya tetapi hidup untuk menenangkan diri itu susah  karena mengingat kekayaan mereka demi diri sendir dan tidak memperhatikan orang yang sedang menderita.

Dan sekarang pekerjaan saya adalah sebagai pemulung, mungkin seminggu dapat uang Rp 10.000 sampai 20.000 tetapi saya nikmati atas perkerjaan tersebut  yang penting bapak bisa dapata makan dan minum, dan bisa membahagiakan orang lain, buat apa kaya - raya, tidak ada gunanya jika tidak membahagiankan orang lain.

“Pada masa tua ini saya sudah menemukan arti hidup yang sebenarnya.”

Dulu, sewaktu bapak  masih mudah, hidup saya kacau - balau, tidak punya makna dan tujuan hidup, tetapi pada masa tua ini saya sudah menemukan arti hidup yang sebenarnya, jadi intinya jangan perna sombong,egosi ,terhadap orang-orang di sekitar anda  tetapi merendahkanlah dirimu agar orang lain bisa menghargainya.

“Orang pintar mereka memanfaatkan otak mereka lewat mengasah hari demi hari untuk  membaca buku”.

Apa bedanya Saya dengan orang - orang jenius, kita sama - sama makan nasi, mata dua, telinga dua, hidung satu dan sebagainya, tetapi yang membedakan saya dengan orang - orang yenius itu hanya satu yaitu, otak . memang itu juga kita sama sama mempunyai otak tetapi orang pintar mereka memanfaatkan otak mereka lewat mengasah hari demi hari untuk  membaca buku jadi mau ingin seperti orang-orang pintar maka jangan lupa membuka buku, dan juga belajar dari pengalaman orang lain, agar bisa tercapai hasil yang anda ingin, agar bapak  senang anda senang orang tua senang demi masa depan.

“Bukan orang pintar yang ngomong”.

Saya pikir sampai disini, saya juga bukan orang pintar yang ngomong tetapi inilah berdasarkan pengalaman hidup saya, yang baik dapat di pegan untuk bekal kemudian hari yang merasa itu tidak baik boleh  di tinggalkan.

Uuuuuuummmmssss, tarik napas perlahan – lahan seusai mendengarkan kata- kata dan pengalaman bapak, tiada kata yang aku katakan sama bapak, selain terimaksih.
Aku pun bergegas menuju ke kamar kosku, karena kecapean aku pun berbaring sebentar di tempat tidur sambil membayangkan apa kata-kata dari bapak hendy, lalu diriku ternbawah dalam dunia mimpi.

Catatan : Harapan aku, agar dengan ceritaku dapat mengambil makna hidup yang sesungguhnya, Amin. Semoga bermanfaat untuk saudara- saudariku.


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Cerpen : Nasehat Bapak Kos.