Foto Doc,Frans Yube Pigai |
Oleh: Frans Yube Pigai
Opini, (KM) -- Kata filsafat merupakan ibu dari semua ilmu pengetahuan. Filsafat hendaknya mempelajari semua aspek kehidupan manusia, seperti : pengetahuan, nilai-nilai, moralitas, politik, ekonomi, budaya, seni, bahasa, dan agama secara rasional dan kritis dari sudutnya yang paling mendalam.Salah satu dari akar aspek nilai adalah masalah tentang ekonomi berbisnis.
Adapun nilai-nilai filsafat bisnis yang harus dipelajari bagi rakyat Papua, demi memajukan perekonomian secara berbisnis, Anda akan diajak untuk mendalami serta menanggapi pemikiran para filsafat besar sepanjang sejarah perkembangan perekonomian kebisnisan di tanah Papua, dan menerapkannya dalam berbagai kontek kehidupan melainkan tulisan mengenai dunia bisnis sebagai informasi, agar rakyat mengetahui akan usaha bisnisnya, hasil penelitian perkembangan kemajuan bisnis di kalangan rakyat Papua, diskusi politik ekonomi dengan kaitan dunia bisnis bagi kebutuhan hidup rakyat di tanah Papua, pembentukan gerakan komunitas sosial dalam membangun ekonomi berbisnis bagi masyarakat di tanah Papua, perumusan modal tata politik ataupun krisis dalam dunia kebisnisan, serta pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) demi ketahankan kemajuan dalam bidang perekonomian kebisnisan bagi kesejahteraan masyarakat Papua.
Pandangan umum bisnis secara filosof merupakan dimana karakteristik seseorang yang berorientasi pada tindakan adalah orang yang akan menyelesaikan dan menjalankan usaha/bisnis secara efktif, dan dana dikenal dengan manusia efektif dalam dunia berbisnis. Tindakan dalam perekonomian, seseorang berusaha dan memikirkan akan pola perkembangan usaha atau bisnis yang bisa mensejahterakan rakyat Papua. Misalnya, sallah satunya usaha/bisnis koperasi kampung, demi kesejahteraan hidup rakyat Papua.
Pada kesempatan ini penulis hanya mendalamkan bagaimana dengan berbisnis akan mensejahterakan kehidupan rakyat Papua ? Bisnis merupakan suatu usaha dagang ataupun usaha komersial dalam dunia perdagangan.
Filosofi seseorang dalam dunia berbisnis, menjadi suatu pusat pemikiran manusia untuk menjalankan dan bertanggung jawab penuh terhadap usaha yang dilakukan, agar mencapai pada tujuan dalam dunia kebisnisan. Karena dikatakan filosof menjadi pandangan manusia terhadap suatu hal, terutama dalam bisnis yang mensejahterakan kebutuhan hidup manusia, di tanah Papua. Modal berbisnis atau berwirausaha, selain uang, tetapi keyakinan untuk menang, dan berjiwa pemenang. Konsentrasi pikiran pada perubahan pola piker untuk meraih kemenangan. Selain itu, harus berpikir simple, mencari peluang dan mau bersahabat dengan manajer-manajer yang lainnya, agar adanya kerja sama dalam membangun bisnis atau usaha secara kepastiannya. Jika seseorang diberi kesempatan untuk berwirausaha atau berbisnis dan berpegang pada pola pikir tersebut di atas, tentukan lanngkah-langkah yang akan Anda tempuh untuk mempersiapkan usaha baru, berupa :
- Detil usaha atau bisnis (pendirian beberapa orang, pilihan bidang usaha/bisnis, proses produksi, dsb,
- Tentukan lingkungan bisnis baru atau lingkungan yang tepat untuk membuka usaha atau bisnis,
- Tanggapan teman, saudara, dan masyarakat di sekitar Anda, jika ada keinginan untuk membuka usaha atau bisnis atau bertanya-tanya kepada manajer yang memiliki usaha atau bisnis, agar adanya suatu konsep yang baik dalam mengatur dan membangun usaha atau bisnis, dan
- Membuat surat pernyataan, jika mau mambuka usaha atau bisnis, agar lingkungan pemerintahan dan masyarakat mempercayai Anda untuk melakukan usaha/bisnisnya.
Maka, pandangan berbisnis, akan menjadi kesejahteraan masyarakat dan mencapai pada tujuan yang paling adalah kebutuhan hidup masyarakat setempatnya dan tidak terabaikan dalam kehidupan masyarakat, karena hal tersebut menjadi kebutuhan pokok hidup manusia, demi kesejahteraan rakyat Papua. (Frans/Mako/KM)
Penulis adalah Mahsiswa Papua ,Kuliah di Surabaya, (Aktif Menulis di Media kabar mapegaa)
0 thoughts on “Filsafat Berbisnis Demi Kesejahteraan Rakyat Papua”