Domminggus Awimee Nawipa. (Foto : Dok Prib/KM) |
Oleh: Dominggus Awimee Nawipa
Hasil Ujian Nasional telah
di umumkan
di sekolah-sekolah, terutama SMU/SMK Sederajat, pada beberapa minggu yang
lalu. Bagi Anda
yang ingin melanjutkan studi di Perguruan
Tinggi (kuliah).
Ada beberapa tips berikut
ini yang perlu adik-adik (Calon Mahasiswa)
pelajari sebelum memilih (melanjutkan) perguruan tinggi (PT/kuliah). Karena banyak orang
(Calon Mahasiswa Papua)
“Bingun” untuk menentukan masa depan mereka. Lebih jauh dari itu,
banyak orang Papua putus di
tengah jalan (putus kuliah). Akibat, karena belum ada pertimbangan (mengukur kemampuan diri)
dengan kemampuan yang lain seperti yang disebutkan di bawah ini.
Minat
Faktor pertama
yang Anda
perlu pertimbangkan adalah minat. Minat artinya kecenderungan atau gairah. Keinginan hati
yang tinggi terhadap sesuatu, (KBBI:2005). Minat calon mahasiswa sebaiknya
tidak dapat dipaksakan oleh seseorang (termasuk orangtua). Karena minat itu
harus bangkit (diungkapkan) dari diri pribadi seorang (calon mahasiswa). Maka, setiap orang
(calon mahasiswa), perlu memikirkan hal ini dan menjadikan salah
satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan studi kelak.
Kenyataan
bahwa, banyak mahasiswa asal Papua (di pulau Jawa) bahkan di Papua,
yang kesulitan dalam menyelesaikan studi mereka. Persoalannya adalah minat
mereka (mahasiswa) tidak sesuai dengan keinginan orangtua/ wali.
Menyelesaikan studi selama tiga tahun jenjang (D3) atau pun (S1) adalah Anda (bukan
siapa-siapa-termasuk orangtua Anda).
Minat akan sangat berpenguruh dalam menentukan keberhasilan studi, dimana Anda kuliah
(kota studi), jurusan apa yang anda minati? Ini perlu dibicarakan dengan pihak
orangtua/wali. Sebelum Anda
mengambil keputusan akhir untuk melanjutkan studi Anda.
Biaya
Kemampuan keuangan sangat menentukan
pilihan Anda. Ini adalah faktor terpenting berikutnya, yang harus Anda
perhitungkan. Komponen biaya yang disebutkan dibawah ini sebaiknya, Anda perlu
membicarakan dengan orangtua/wali Anda.
Jika Anda, mendapat
beasiswa dari pemerintah daerah (PEMDA) atau lembaga donor lainya, Anda harus
pastikan siapa yang sangat bertanggungjawab dalam pengurusan beasiswa itu.
Mengapa? Karena banyak orang (mahasiswa Papua) kesulitan dalam mengurus
beasiswa semacam ini, karena terjadi baku lempar tanggunjawab.
Kuliah di Perguruan Tinggi (PT)
melibatkan banyak komponen biaya. Pada umumnya, komponen biaya yang di perlukan di PT
seperti disebutkan di
bawah ini. Tetapi, sebaiknya sebelum
melakukan pendaftaran, tanyakan semua komponen biaya yang harus Anda bayarkan
di PT yang Anda
ingin melajutkan. Dan
untuk lebih lebih jelas tanyakan ke bagian HUMAS (panitia penerimaan mahasiswa
baru). Selain itu, Anda
bisa mencari tahu informasi lengkap melalui website, brosur, poster atau
tanyakan kakak senior yang berpengalaman pada kampus atau kota studi yang Anda inginkan
untuk melanjutkan kuliah.
Tetapi jangan terlalu terlena dengan tulisan di brosur-brosur/poster profil
kampus, karena menyanjikan informasi yang “se-menarik mungkin”. Agar banyak
calon mahasiswa yang tertarik dengan PT tersebut. Apalagi saat ini telah
memberlakukan sistem
otonomi kampus di seluruh Indonesia.
Ingat…! untuk kuliah Anda tidak
hanya membayar uang kuliah saja. Setelah Anda
mengambil keputusan untuk melanjutkan perguruan tinggi dan menjadi mahasiswa,
maka Anda
punya kewajiban paling utama untuk membayar kampus (karena pengetahuan itu harus di beli dengan uang yang mahal).
Komponen biaya-biaya yang diminta di PT (biaya kampus) antara lain, adalah uang
gedung (pembangunan), SPP tetap,
SPP variabel (SKS), uang kesehatan, uang praktikum dan lain-lain. Selain
itu, anda harus mengeluarkan untuk kebutuhan diluar kampus, misalnya uang jaket, uang buku, uang
UKM, biaya modul, biaya foto copy. Belum lagi
biaya-biaya tidak langsung, seperti biaya kos, biaya hidup, biaya transportasi, biaya
buku referensi dan lain-lain. Kalikan itu dengan sekian tahun
masa kuliah anda.
Setelah anda
mengetahui, komponen biaya seperti diatas ini. Anda harus mengambil, sebuah
keputusan yang bijak. Kalau
kemampuan biaya tidak mencukupi untuk melanjutkan kuliah di luar kota. Saya
usulkan, sebaiknya anda melanjutkan kuliah di kota anda. Karena hal ini akan
menghemat (mengurangi) biaya diluar kampus seperti, kost, makan, transportasi,
dan lain-lain. Jadi,
pilihlah perguruan tinggi (kampus) yang ada di kota anda. Kalau harus kuliah di luar
kota, usahakan untuk tinggal di asrama mahasiswa (yang disediakan oleh kampus/ oleh
pemeritnah daerah). Atau
tanyakan kepada kakak senior mengenai “asrama mahasiswa”. Banyak asrama mahasiswa
ada di mana-mana, ini akan membantu anda dalam memilih tempat tinggal.
Persoalan biaya
(uang) adalah kendala “paling besar” yang dihadapi oleh mahasiswa Papua
(misalnya, di pulau Jawa). Banyak mahasiswa Papua, yang pintar tetapi kadang
lulus lebih dari 4 tahun untuk jenjang
D3 dan 5 tahun untuk jenjang S1. Jangan percaya dengan pernyataan senior “kalau kuliah banyak beasiswa” hal ini akan
membuat anda kesulitan. Memang benar, ada kampus-kampus tertentu yang
disediakan “beasiswa”. Memang, benar ada tetapi syaratnya harus punya indeks
prestasi kumulatif (IPK) lebih dari tiga koma.
Prospek
Setiap orang
setelah lulus kuliah, pasti mencari pekerjaan. Entah sebagai pegawai swasta
atau pegawai negeri sipil (PNS). Mencari tahu informasi, mengenai program studi
yang anda akan pilih dengan prospek pekerjaan adalah sangat baik dan awal yang
baik untuk menentukan masa depan yang cerah. Mengapa? Karena ada program studi yang tidak populer,
sepi peminat karena dianggap tidak menarik atau kurang memberikan harapan
pekerjaan dengan hasil yang memadai. Ada juga program studi yang selalu menjadi
favorit, walaupun banyak lulusannya yang menganggur. Baik karena kurangnya
lapangan pekerjaan atau pun terlalu banyaknya lulusan (Misalnya,
S.Sos, SH, S.IP). Bukan berarti tidak ada pekerjaan dengan titel seperti itu.
Tetapi ini kenyataan di Indonesia saat ini secara umum. Jurusan semacam ini,
selain biaya kuliah yang murah, menyelesaikan studi pun bisa kurang dari
standar kelulusan sarjana (-+3/4 tahun).
Saya ingatkan, tidak ada prediksi
yang benar 100%. Tetapi akan sangat berguna kalau anda bisa mengantisipasi
kondisi di masa depan. Kalau anda merasa tidak mampu melakukannya sendiri,
bertanyalah kepada orang tua, guru, teman, konsultan, atau siapapun. Jangan pertaruhkan
masa depan Anda karena ketidaktahuan. Sesudah
ketiga faktor di atas Anda pertimbangkan masak-masak, kini tiba saatnya Anda
memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan kriteria tersebut. Sediakan cukup
banyak waktu, karena lebih banyak faktor eksternal dan bersifat teknis yang
terlibat di sini.
Reputasi
Langka
selanjutnya, Anda harus
melihat reputasi PT yang Anda
ingin mendaftar. Reputasi adalah nama baik perguruan tinggi atas TRI-DHARMA PT
(Pendidikan, Pengajaran, dan Pengabdian
kepada Masyarakat).
Jangan terlalu terpancing kata-kata menarik dari brosur atau fasilitas gedung
yang mewah. Reputasi di
sini berarti PT yang bersangkutan secara umum dikenal sebagai PT yang baik,
memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusannya
pun tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Di Papua,
dengan adanya pemberlakuan Otonomi Khusus (OTSUS), hadir
(berdiri) pula banyak PT sampai di pelosok-pelosok. Bila Anda punya
kemampuan dana (biaya) yang cukup, penulis menyarankan, sebaiknya Anda melanjutkan
kuliah di luar kota atau kampung Anda.
Karena, reputasi PT yang baru berdiri itu, belum mampu untuk memenuhi standar
itu. Apalagi Anda Fresh Graduated (baru lulus
SMA). Atau misalnya, Anda sudah bekerja
di salah satu instansi. Dan Anda ingin
kuliah untuk kenaikan gaji atau pangkat. Kuliah di PT di kota Anda adalah pilihan
tepat. Tetapi, misalnya Anda
mendapat beasiswa tugas belajar, lebih baik Anda melanjutkan ke PT yang bergensi (Reputasinya Tinggi) sampai
di tingkat internasional seperti UGM, ITB, UII,
ITS, UNIBRAW, UNAIR dan lain-lain. Karena kampus-kampus seperti ini
mempunyai reputasi yang berstandar internasional. Dan Anda tidak
kesulitan dalam mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan Anda akan
dihargai dan disegani banyak orang.
Jalur
dan Jenjang Pendidikan
Pendidikan tinggi di Indonesia
mengenal dua jalur pendidikan, yaitu jalur akademik (jenjang sarjana S1) dan jalur profesional (jenjang
diploma D3).
Jalur akademik menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan (60% teori dan
40% praktek), sedangkan
jalur profesional menekankan pada penerapan keahlian (60% praktek
dan 40% teori). Lama waktu
(standar batas kelulusan Nasional)
untuk, jenjang sarjana S1 membutuhkan waktu paling
cepat “minimal” 8 semester (4 tahun).
Sedangkan untuk jenjang
diploma D3 paling cepat
(rata-rata) 6 semester (3
tahun). Kedua
jenjang pendidikan ini mempunyai, kelebihan dan kekurangan. Jenjang S1 lebih
memahami teoritis dan memperoleh gelar sarjana. Sementara, jenjang D3 lebih
menekankan pada penguasaan bidang keahlian tertentu. Dengan harapan setelah
lulus bisa mendapat pekerjaan dengan cepat. Dan memang, benar bahwa lulusan
diploma (D3), lebih cepat mendapat pekerjaan dari pada lulusan sarjana (S1).
Fasilitas
Pendidikan
Anda jangan
terlalu tertarik dengan penampilan gedung megah yang
ditampilkan dalam brosur atau poster. Selain, itu, penampilan gambar-gambar
orang (mahasiswa) melakukan praktikum komputer. Penampilan, gambar semacam ini tidak cukup untuk menjamin
berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Tetapi usahakan
mendapat informasi sebanyak mungkin, kepada kakak senior atau orang yang
berpengalaman. Fasilitas gedung memang penting, tetapi yang dimaksud dengan fasilitas
pendidikan seperti
laboratorium komputer, lab.
biologi, lab. bahasa, lab. studio,
bengkel, perpusatakaan, dan
lain-lain.
Karena, selama kuliah Anda tidak hanya dituntut untuk menguasai
wawasan keilmuannya saja, tetapi juga bagaimana menerapkannya di lapangan.
Apalagi bagi Anda
yang memilih kuliah di jalur pendidikan profesional
(diploma) yang lebih
bersifat aplikatif dan menekankan pada ketrampilan. Dan lebih jauh
dari itu bagi Anda
yang melanjutkan program studi “sains dan teknologi” fasilitas laboratorium
akan menentukan pengalaman Anda
dalam kuliah (praktek).
Tempat Tinggal (Kost/Asrama)
Kost, kamar-kamar kost yang disewakan adalah satu bangunan
dibagi-bagi atau petak-petak, sehingga beberapa kampung di sekitar kampus bisa
disebut sebagai kampung kost-kostan. Seperti di Klitren, Seturan, Mrican. Ukuran
kamar rata-rata 2,5x3 2x3 3x3, 3x4 4x4. Untuk standar harga tergantung dari
jarak ke kampus. Kalau letak kost itu dekat dengan kampus dipastikan bahwa
harga lebih mahal. Dana yang perlu Anda siapkan untuk membayar kost adalah
minimal satu juta lima ratus ribuh (Rp. 1.500.000,-) pertahun untuk kost putra.
Sedangkan untuk kost putri harga lebih mahal. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat
privasi serta fasilitas kamar dan kenyamanan dalam kost yang disediakan.
Kadang-kadang kost putri menjadi prioritas dalam menyediakan fasilitas
kost-kostan.
Asrama, banyak pemerintah daerah (PEMDA) baik provinsi maupun
kabupaten di Jawa dan luar Jawa bahkan di
Papua menyediakan asrama bagi mahasiswanya. Salah satunya
adalah pemerintah daerah Kabupaten Paniai Papua. Untuk saat ini Pemda Paniai
menyediakan fasilitas khusus putri, namun semua aturan yang ada dalam asrama
tetap menjadi tanggungjawab penghuni.
Bila Anda
mengambil keputusan untuk tinggal di asrama, karena dengan pertimbangan
keuangan/kekurangan biaya kost atau kontrak rumah. Perlu Anda pikirkan juga
tentang kenyamanan belajar dalam asrama. Anda bebas dari segalanya, misalnya
biaya listrik, telepon, atau biaya kost, tetepi perlu ingat juga bahwa
kewajiban Anda terhadap lingkungan sekitar.
Kegiatan
Studi di PT
Kegiatan di
Perguruan Tinggi (PT) meliputi, kuliah, kegiatan ilmiah, seminar, simposium,
diskusi panel, lokakarya, asitensi, kuliah kerja nyata (KKN), menyusun makalah,
praktikum, pembuatan laporan, pelaksanaan tugas, pembuatan rancangan, menempu
berbagai macam dan tingkat ujian. Anda yang memilih dan Andalah yang menentukan masa depan
Anda.
Penulis
Adalah Mahasiswa
Jurusan Teknik Elektro, Kuliah di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura-West
Papua dan Anggota
Media Online Kabar Mapegaa (MOKM)
0 thoughts on “Tips Memilih Perguruan Tinggi (PT)”