Uskup Timika Mgr. Jhon Sakllil, Pr Melakukan Penandatangan Prasasti Pengukuhan Stasi Puweta menjadi Paroki Kristus Terang Dunia dari Paroki Induk Santa Maria Imaculata Moanemani

NABIRE.(KM)- Usai melakukan penandatangan prasasti pengukuhan Stasi Puweta menjadi Paroki Kristus Terang Dunia dari Paroki Induk Santa Maria Imaculata Moanemani, belum lama ini di Dogiyai, ditempat yang sama, Wakil Bupati Dogiyai, Herman Auwe dan Uskup Timika Mgr. Jhon Sakllil, Pr. melakukan peletakkan batu pertama pembangunan susteran dan asrama putri Paroki Kristus Terang Dunia Puweta.

Peletakan batu pertama ini menghadirkan beberapa tokoh masyarakat, tokoh adat, pemilik hak ulayat, Dewan Paroki Kristus terang Dunia, beserta tokoh agama dari Gereja Kristen Protestan Klasis Kamu selatan, sebagai bentuk kerukunan umat beragama yang mayoritas agama kristen.

Sebelum melakukan peletakkan batu pertama pembangunan susteran dan asrama Putri Paroki Kristus terang Dunia ini, secara kusus melakukan doa singkat oleh Uskup Timika Mgr. Jhon Sakllil, Pr, dilanjut dengan pemberkatan disekitar areal lokasi pembangunan, dan acara Ebamukai (alas tikar) langsung dipimpin Uskup Timika dengan sumbangan dasar sebesar, Rp. 50.000.000, sementara sumbangan sukarela sebagai putra daerah Kamuu Selatan, Wakil Bupati Dogiyai Herman Auwe menyumbang Rp. 20.000.000, dilanjutkan dengan sumbangan sukarela secara terbuka oleh para umat Paroki Kristus Terang Dunia dan juga oleh para simpatan yang hadir pada acara pengukuhan dan peresmian Paroki Kristus Terang Dunia Puweta, Distrik Kamuu Selatan Kabupaten Dogiyai.

Ditempat yang sama, Uskup Jhon Sakllil menjelaskan bahwa selama puluhan tahun belakangan ini, umat Stasi Puweta merindukan kehadiran Paroki yang mandiri, yang terlepas dari paroki induk santa Maria Imaculata Moanemani, hanya belum waktunya, dan membutuhkan proses. Namun umat stasi Puweta telah berubah status menjadi Paroki Kristus terang Dunia yang mandiri ini dapat menambah beban dan tanggung jawab yang berat, sehingga diharapkan selalu bersatu menjalankan roda keagamaan untuk membina iman bagi umat di daerah ini.

“Dalam pemerintahan tentu ada pemekaran Distrik, pemekaran Kabupaten untuk memperpendak rentan pelayanan kesejahteraan bagi masyarakat, Namun bagi gereja juga perlu ada pemekaran Paroki, karena dengan dilakukan pemekaran paroki tentunya memperpendek pelayanan keimanan bagi umat didaerah yang jauh dari sentuhan agama,” ujar Uskup.

Sementara itu, soal anggaran Pembangunan susteran dan pembangunan asrama putri Paroki Kristus Terang Dunia ini belum disiapkan dari keuskupan Timika namun akan dilakukan kebijakkan dalam anggaran pembangunan, namun pembangunan ini, diharapkan adanya sumbangan dari Pemerintah Daerah dan sumbangan dari umat Paroki Kristus Terang Dunia Puweta.

Sementara itu, Wakil Bupati Dogiyai, Herman Auwe menyatakan bahwa atas pencipta lagit dan Bumi, Tuhan yang Maha Esa, meletakkan pertama di Paroki Kristus Terang Dunia Puweta untuk dapat membina iman akan kekristenan di daerah, sebab dengan pertumbuhan Iman tentunya terhindar dari segala macam kriminal oleh masyarakat Puweta.

“Saya letakkan Batu atas Nama Tuhan Yang Esa, sebagai simbol untuk menumbuhkan iman, sebab dengan iman yang baik dapat terhindar dari segala macam kriminalitas di daerah ini, terutama dengan mengkonsumsi miras, narkoba, boken home, pandangan perbedaan agama didaerah ini,” jelas Auwe.

Selain itu, ia juga meminta di daerah Distrik Kamu selatan Kabupaten Dogiyai, guna untuk mempercepat proses pembangunan di daerah ini, agar menjauhui segala macam pandangan yang membedakan antara agama Kristen katolik dan Kristen Protestan,” Tidak ada perbedaan, Namun bersatu membina kerukunan umat umat beragama di daerah ini.

Terkait dengan masalah anggaran akan ada kebijakkan bersama dari Pemerintah Daerah, dan disesuaikan dengan anggaran yang ada di Pemerintah Kabupaten Dogiyai, sebab pembangunan Dogiyai yang tuntas lebih cepat adalah harapan kita bersama,” kata Wakil Bupati Dogiyai.(Antara.Damianus)