BREAKING NEWS
Search

Pilih Mana? Antara Niat Jahat dan Baik demi Masyarakat Papua

 Oleh, Yulianus Nawipa
 
Kepentingan Politik.Ist
Opini, (KM)--Banyak praktek-praktek yang dilakukan di bumi Papua oleh elit penguasa-penguasa yang menimbulkan banyak pertanyaan, apakah ide mereka balik semuanya itu? baiklah kalau idenya itu membangun sesuatu yang baik, tetepai bagaimana kalau ide-iedenya itu hanya memcari kepentingan semata.

Setiap orang (Penguasa) harus mengukur diri masing- masing bahwa dalam dirinya niat apa yang dimiliki selama, tugas dan kepercayaan yang sedang dia tekuni demi kelangsungan hidup manusia papua di  tanah Papua.

Adanya Ide-ide yang terus dimunculkan oleh segelincir peguasa di Papua, yang membingungkan masyarakat , salah satu contonhnya kita dapat melihat bahwa adanya perjuangan meminta daerah pemekaran baru, seperti Pemekaran Provinsi Baru, Pemekaran Kabupaten Baru dan pemekaran- pemekaran kecil lainnya. Niat untuk meminta pemekaran daerah baru itu, berdasarkan kemauan masyakat setempat atau hanya mencari jabatan tertinggi oleh peguasa-pegusa - peguasa Papua?

Bila Mengikuti perkembangan media, terkait maraknya pemekaran dan rencana isu pemekaran baru di Papua sejak diterbitkannya UU otsus Papua no. 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Hingga kini, nampaknya sudah tidak murni lagi untuk mensejahterakan rakyat,  tapi lebih pada  kepentingan elite politik. Indikatornya terlihat dari perkembangan pembangunan di sebagian besar kabupaten dan kota pemekaran baru. 

Pemekaran atau lahirnya DOB, yang semetinya harus  didukung administrasi yang matang, persiapan sumber daya manusia yang baik serta beberapa hal lainnya. Tetapi pemekaran baru di Papua bertolak belakang dari UU tentang syarat-syarat pemekaran, dan hampir semua pemekaran baru di Papua tidak memenuhi syarat yang ditentukan UU, tetapi hanya kepentingan elite politik belaka untuk mendapatkan jabatan dan tidak menutup kemungkinan tidak lain adalah untuk mendapatkan dana otonomi khusus yang berjumlah triliunan yang selama ini masyarakat mengeluhkan dan tidak perna menentu ke masyarakat. 

Berbagai masalah dan konflik vertikal dan orizontal pun tidak luput dari setiap daerah pemekaran baru di Papua. Karena daerah yang baru dimekarkan bukan untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat, hanya oleh segelintir elite yang mengajukan permohonan dengan berbagai alasan dan data yang tidak benar dan sebenarnya tidak layak untuk dimekarkan sehingga masyarakt kecil pun jadi korban. Akibatnya berbagai konflik antar keluarga, suku dan kelompok pun kerap terjadi.

ini dilihat di sisi pemekaran, ada abanyak persoalan-persoalan yang terus terjadi di Papua. Adanya Niat untuk melakukan apa saja tentu terlaksana baik namun menjadi pertanyaan adalah niat apa?  dan untuk siapa?

Niat itu sendiri ada dua hal yang terpentng yakni niat baik untuk melakukan demi masyarakat Papua dan niat jahat untuk melakukan kepentingan pribadi atasnamakn rakyat. tentunya, bagi yang melakukan niat baik , akan mendapatkan hasil yg baik sesuai karyanya seperti cara bicara diatur terhadap manusia agar org lain senang didengar, orang yang melakukan kesan baik ,saling mendukung, saling melengkapi dalam hal apa saja,dll.

Selanjutkan bagi yang melakukan niat jahat tentu hasil karyanya akan mendapatkannya seperti orang Papua asli menjual orang Papua hanya mencari kepentingan pribadi dan kepentingn pemerintah. kepentingan politik oelh para peguasa menciptakan masalah serius diamana orang  Papua asli membunuh orang Papua tanpa alasan hanya kepentngan sesaat. orang-orang seperti itu, dikatan sebagai penghianat manusia di tanah papua.

melihat  kedua hal ini yang terjadi  di tanah Papua, yang paling banyak adalah niat jahat (kepentinagan Politik)  dibanding niat baik (Membangun Papua ) di tanah Papua. 

Oleh karena itu, Jagan jadikan masyarakat Papua menjadi korban atas kepentingan Pribadi maupun kepentingan segelincir peguasa di Papua dan jangan atasnamakan rakyat untuk melakukan sesuatu yang tidak menguntukan bagi rakyat Papua. Ciptakan niat baik untuk membagun Papua dan Manusia Papua di Tanah Papua, tinggalkan semua niat buruk yang menguntungkan pihaknya sendiri sedangkan rakyatnya menderita. Untungnya apa apa melakukan jahat, itu sama saja memenjarakan generasi penerus bangsa dan tanah Papua di hari esok yang akan datang.

Utamakan Kepentingan bersama dibandinkan kepentingan sendiri. Tidak ada makna baik dalam memuaskan diri dan kelompok.

Penulis Adalah Alummi Yogyakrta



TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Pilih Mana? Antara Niat Jahat dan Baik demi Masyarakat Papua