 |
| (Foto dok, Ist/KM) |
Opini, (KM). Hari ini di Honiara, kepulauan Solomon Island ada pertemuan Pasific Island Development Forum (PIDF). Sedangkan Melanesia Spehad Group untuk menyusun United Liberation Movement West Papua (ULMWP) menjadi anggota penuh dari pengamat. Begitu pula dalam pertemuan itu delegasi Indonesia menjadi anggota tidak tetap di MSG.
Ada apa di balik keterlibatan Pemerintah Indonesia di Pasific Selatan khusunya di MSG? Padahal semenjak Belanda menjajah Papua, warga Papua bebas ikut pertemuan dengan warga Pasifik dalam South PasifiK Comition Forum sejak 1947 sampai dengan 1962. Bayangkan sudah lima belas tahun orang Nederlans Nieuw Guinea (Papua) berpartisipasi menjadi bagian dari persaudaraan di Pasifik Selatan.
Hubungan ini terputus sejak 1962 sampai dengan 2014, dimana-mana orang Papua ikut menjadi peserta dan pengamat dalam pertemuan MSG di Kaledonia baru dan Honiara, Solomon Island. Sebuah penantian panjang untuk duduk bersama dengan saudara serumpun Melanesia di Pasifik Selatan.
Tak heran, kalau ada warga Papua bangga dan senang bisa ikut bergabung dalam keluarga besar Melanesia di Pasifik Selatan. Di saat yang ber samaan Pemerintah Indonesia juga hadir dengan ide baru Melanesia Indonesia. Upaya ini kata Menkopolhukam Luhut B. Panjahitan untuk menghambat pergerakan separitisme Papua Barat di MSG.
Padahal, hubungan negara-negara dengan Pasifik Selatan sudah lama terus bangun dan akhirny terputus. Sebuah penantian panjang untuk kembaali menjadi keluarga besar di Pasifik Selatan. Paling tidak kembalinya anak hilang dari Samudera Pasifik akan membuat semua mata terbuka.
Kawan, Jangan lupakan saudara-saudara kita di Papua dan Maluku. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Kami akan selalu dan terus memperjuangkan hak-hak demokratik rakyat Papua Barat, salut buat mereka yang telah menggores catatan baru dalam sejarah gerakan pembebasan Nasional Papua Barat. (Natanael L/KM)
(Aliansi Rakyat Timor-Leste untuk Kemerdekaan Papua)
A Luta Continua, Terus Berjuang
Sumber: Dinding Facebook, Natanael Lobato
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Indonesia Ilegal di Papua”