Spanduk yang terpampang dengan tertulis “RAKYAT PASUNDAN ANTI GERAKAN PAPUA MERDEKA” Di depan kampus Universitas Padjadjaran "Unpad" (Foto: EM/ KM) |
Bandung,
(KM) - Mahasiswa
Papua yang mengeyam
pendidikan di Bandung, Jawa Barat menemukan spanduk yang
terpampang dengan tertulis “Rakyat Pasundan Anti Gerakan Papua Merdeka” di depan kampus Universitas padjadjaran (Unpad) Bandung, Jumat (05/08/16).
Mahasiswa
Papua bukan, baru kali ini mengalami yang mengstigma kepada mereka (Mahasiswa
Papua) di Bandung. Namun, hal serupa tersebut terjadi pada tahun 2014 lalu depan lampu
merah di jalan parayangan yang tidak jauh dari kampus penerbangan Nurtanio. Tulisan yang sama terpampang di tempat demikian.
Lepas
dari itu, hari Selasa tanggal 02 Agustus 2016 para
Reaksionel Organisasi Masyarakat Sipil (ORMAS) yang diberi nama adalah “Pemuda
Mandiri Peduli Rakyat Indonesia” (PMPRI) melakukan aksi didepan Gedung Merdeka
Asia-Afrika. Aksi para reaksionel Ormas yang diberi nama ”Pemuda Mandiri Peduli
Rakyat Indonesia” (PMPRI) ini berketabrakan dengan aksi “Solidaritas Rakyat
Untuk Demokrasi (SORAK).
Oleh
karenanya, terpaksa kami yang tergabung di dalam “Solidaritas Rakyat Untuk Demokrasi” melakukan aksi di depan gedung Pikiran
rakyat, (tidak jauh dari gedung Asia-Afrika) setelah 2 jam lewat dari jam aksi unjuk rasa
yang telah di edarkan oleh koordinator lapangan SORAK. Ini hanya sebuah statment atau taktik untuk membungkam ruang demokrasi
di seluruh Nusantara terutama di Papua,” Kata Yoga, yang juga adalah koorlap aksi SORAK.
Ada
8 tuntutan dalam aksi mereka alias Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia
“PMPRI” pada 02 Agustus adalah sebagai berikut:
Rakyat
dan wilayah Provinsi Jawa Barat adalah bagian dari NKRI menolak keras segala
bentuk aktivitas yang mengarah pada tindakan makar dan separatis yang menginginkan terjadinya desintegrasi
bangsa dan menanggu stabilitas keamanan serta kedaulatan NKRI
Pancasila
adalah RUH, UUD 1945 adalah jiwa, NKRI adalah raga seluruh rakyat Indonesia.
Pertahankan
keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sabang sampai merauke.
Waspadai
kepentingan Negara-Negara asing yang memporakporandakan kedaulatan NKRI.
Basmi
dan Bubarkan Organisasi Papua merdeka atau pergerakan separatis lainnya beserta
organisasi-organisasi pendukung yang
merongrong kondusifitas dan keutuhan NKRI.
Mendukung
TNI dan POLRI melakukan tindakan prefentif dan represif pada gerakan perorangan
ataupun kelompok yang terindikasi dan mengarah pada tindakan yang berpotensi
menjadi penyebab disintegrasi bangsa
Tindak
tegas Negara-Negara asing yang men-support kegiatan separatisme di Indonesia.
Rakyat
Indonesia yang tergabung dalam LSM PMPR Indonesia berkomitmen untuk turut berpartisipasi
aktif dalam mempertahankan kedaulatan negara kesatuan republik indonesia dengan
semangat sumpah pemuda.
Kedelapan
poin diatas adalah Tuntutan aksi oleh PMPRI,
yang dimintai selebaran saat sebelum dilakukan aksi oleh Wartawan media
ini.
Setelah menghubungi
kepada (W-K) terkait situasi saat
ini, Ia menjelaskan “Kapolda Jawa Barat menginstruksikan untuk seluruh Universitas
yang ada di Bandung agar mendata Mahasiswa/i asal Papua dan kirimkan ke Kapolda
''Kami menilai hal Ini adalah salah suatu menstigmakan agar Mahasiswa/i menjadi trauma dalam
aktivitas belajar maupun aktivitas luar kampus. Segera bertanggung jawab dan
memberikan jaminan hidup kepada mahasiswa/i Papua di tanah Pasundan.
Apakah Kapolda Jawa
Barat adalah dinas kependudukan/
staktistik di Bandung ? Tanyanya W-K.
Lanjut W-K, Para reaksionel Ormas yang diberi nama ”Pemuda
Mandiri Peduli Rakyat Indonesia” (PMPRI) STOP mengatas namakan Rakyat Pasundan, Karena
segenap rakyat pasundan tak perna mau melarang kami untuk bicara papua merdeka
mereka malahan mendukung. Kata WK.
Pewarta : Admin
Editor : 04/Red/PO/KM
0 thoughts on “Mahasiswa Papua di Bandung Temukan Spanduk “Rakyat Pasundan Anti Gerakan Papua Merdeka””