Suku
Amungme adalah suku yang berkulit hitam,
rambut kriting, yang terdapat di pegunungan tengah berdekatan dengan Kabupaten
Mimika. pada zaman sekarang, suku Amungme selalu diperhatikan oleh PT.
Freeport, Pemerintah, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Namun demikian,
tidak setiap individu yang diperhatikan, akan tetapi, yang diperhatikan ialah
pihak-pihak pemerintah yang berwenang atau mereka yang memunyai suatu usaha
yang besar, baik dari bidang usaha bisnis sampai pada usaha yang kecil. Hal
ini, sangat memprihatinkan bagi Suku Amungme, apabila kita melihat kehidupan
mereka sangat sulit, jika tidak diberi bantuan dalam bentuk Rupiah.
Dengan
demikian, suku Amungme sangat sulit untuk mendeteksi hidup mereka. Begitupun
juga dengan kehidudupan seorang Pelajar Amungme yang bersekolah jauh dari
negerinya, ia meninggalkan orang tuanya dan merantau di negerinya orang, yaitu
daerah Kokonao.
Kehidupan seorang pelajar
Amungme ini, sangat sulit untuk mendeteksi dalam hidupnya. Ia selalu merasa
putus asa. Namun, ia tidak begitu patah semangat dalam menjalani hidupnya. Ia
anaknya biasa-biasa saja, tetapi perjuangannya sangat membuat orang terharu
terhadap dia. Ia adalah Alminus Uamang, umurnya 15 tahun, hidupnya di daerah
Kokonao, kecamatan Kokonao, kabupaten Mimika.
Dalam menjalani hidupnya,
pada masa di bangku SMP, ia selalu memegang satu prinsip dalam hidupnya yaitu
“Hidup untuk Sesama, dan Mati untuk Sesama”. Dalam kehidupannya ia selalu
berusaha dan ingin mencoba dengan sesuatu hal yang belum diketahui oleh dirinya
sendiri maupun oleh orang lain. Kemudian, untuk memunjulkan sebuah keinginan,
itu berasal dari sebuh hati dan pikiran yang kecil. Namun ia akan terus
bertumbuh, bertumbuh, bertumbuh dan terjadilah sebuh keinginan yang sangat
besar.
Hidupnya selalu
berkeinginan untuk membantu, menolong, dan membagi dengan orang lain. Dalam hal
ini, ia selalu berusaha dengan semaksimal mungkin demi masyarakat Papua.
Kemudian, orang ini boleh dikatakan Pejuang Pelajar yang sangat besar.
Namun demikian, harapan
yang di cita-citakan oleh Alminus Uamang telah menjadi abu. Jahatnya malaikat,
mengapa ia membawa pergi jauh dari diriku. Memang sangat benar, hidup dan mati di tangan Tuhan. Namun, jahatnya
malaikat ia pergi begitu saja tanpa pamit dengan orang yang di sayangi dan di
cintai.(Suara Agadide)
0 thoughts on “Biografical and Personality Feature Usaha Pelajar Amungme Demi Masyarakat, Namun Wafat”