Aksi 1 Mei AMP dan KNPB Siap Akan Mediasi Rakyat Papua

Jakarta(KM)--Pemuda – pemudi, rakyat penjaga tanah Papua Barat yang akan di mediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan para mahasiswa - mahasiswi yang akan di mediasi oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Se- Jawa siap akan melakukan aksi serentak secara Nasional (1 Mei 2014) hari aneksasi Papua kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

KNPB belum lama ini telah mengeluarkan seruan aksi nasional ditandatangani oleh ketua umum KNPB Viktor Yeimo. Dalam seruan KNPB menyeruhkan seluruh pengurus Wilayah maupun konsulat KNPB, agar pada tanggal 1 Mei 2014 segera memediasi rakyat dalam aksi internasional, memperingati dan menolak aneksasi Indonesia diatas teritori West Papua.

 Setiap pengurus wilayah dan konsulat KNPB mendapatkan tekanan dan penangkapan sewenang – wenang serta sebagian tidak memberikan izin dari pihak aparat guna melarang melaksanakan kegiatan menjelang 1 Mei 2015. 

KNPB dihubungi melalui pesan elektronik bahwa aparat keanaman adalah para tamu di bangsa kami, maka kami tak akan mundur selangkah pun. Kami tetap akan memediasi rakyat Papua, hingga hari pembebasan.

Dalam rangkan hari aneksasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) juga telah menyeruhkan rapatkan barisan setiap komite kota, bangkit untuk melawan pengisapan dan penindasan, hancurkan Imperialisme, lawan kolonialisme dan hapus militerisme. Pada aksi tahun ini AMP mengusung dengan thema “1 Mei 1963 Awal Pemusnaan Rakyat Papua. Hak Menentukan Nasip Sendiri Solusi Bagi Rakyat Papua”. 

Kata pengurus AMP 100% yang menentukan bangsa Papua terlepas dari penindasan dan pengisapan/ (PAPUA MERDEKA); hanyalah orang asli Papua, Hanya mahasiswa Papua, Hanya Perempuan Papua, hanya petani Papua, Hanya Nelayan Papua, dan Hanya Masyarakat Adat Papua itu sendiri. 

Aksi serentak akan dilaksanakan yakni KNPB di setiap konsulat di tujuh wilayah adat di Papua sesuai kondisi daerahnya, sedangkan AMP di setiap komite kota basis AMP seperti KK Malang, KK Surabaya, KK Yogyakarta, KK Semarang, KK Bandung, KK Jakarta, KK Bogor. (Marinus Gobai/KM)