![]() |
Foto AKPER Nabire setelah Pembekalan/ Foto:Dok Pribadi/KM |
Jakarta,(KM)--Banyaknya
130 mahasiswa dan mahasiswi 40 diantaranya putri dan 90 lainnya putra yang
kuliah semester VI di Akademi Keperawatan ( AKPER ) Nabire, sedang berlangsung
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta timur.
Sebelum kami diberangkatkan dari Nabire ke Jakarta, kami diwajibkan untuk melunasi uang PKL sebesar Rp 11 juta per/orang. Termasuk uang ongkos pulang pergi,” jelas Melianus Bobii, Salah satu mahasiswa Akper Nabire, Kepada www.kabarmapegaa.com , Jumat (03/04/2015 ).
Melianus Menjelaskan, Sebelumnya pihak kampus membebangi dan menagi kepada para mahasiswa untuk uang Praktek Kerja Lapangan dengan jumlah uang sebesar Rp 22 juta/orang.
Namun, karena para Dosen mengingat kebanyakan mahasiswa termasuk saya yang latar belakangan pendapatan orang tua kami yang sangat minim dan tidak mampu untuk membiayai sebesar 22 juta ini, maka pihak kampus mengambil jalan alternative untuk mengurangi beban biaya kami. Sehingga 11 juta akan kami menyusul setelah kami pulang ke tempat study kami alias di Nabire, tutur Bobii.
Lanjut Bobii menceritakan, Setelah kami sampai di Jakarta, Dosen pembimbing kami di bagi dalam 5 kontrakan besar untuk menginap selama praktek berlangsun. Kami praktek di Jakarta paling lama 1 bulan kemudian setelah itu, akan kami kembali ke Nabire .
Kami sangat senang dengan adanya PKL ini, karena kami menimbah ilmu secara mendalam melalui metode pelayanan yang sesunggunya, agar supaya nantinya kami akan kembali mengabdi bersama masyarakat Papua.; tuturnya.(Mateus.A Tekege/KM)
Sebelum kami diberangkatkan dari Nabire ke Jakarta, kami diwajibkan untuk melunasi uang PKL sebesar Rp 11 juta per/orang. Termasuk uang ongkos pulang pergi,” jelas Melianus Bobii, Salah satu mahasiswa Akper Nabire, Kepada www.kabarmapegaa.com , Jumat (03/04/2015 ).
Melianus Menjelaskan, Sebelumnya pihak kampus membebangi dan menagi kepada para mahasiswa untuk uang Praktek Kerja Lapangan dengan jumlah uang sebesar Rp 22 juta/orang.
Namun, karena para Dosen mengingat kebanyakan mahasiswa termasuk saya yang latar belakangan pendapatan orang tua kami yang sangat minim dan tidak mampu untuk membiayai sebesar 22 juta ini, maka pihak kampus mengambil jalan alternative untuk mengurangi beban biaya kami. Sehingga 11 juta akan kami menyusul setelah kami pulang ke tempat study kami alias di Nabire, tutur Bobii.
Lanjut Bobii menceritakan, Setelah kami sampai di Jakarta, Dosen pembimbing kami di bagi dalam 5 kontrakan besar untuk menginap selama praktek berlangsun. Kami praktek di Jakarta paling lama 1 bulan kemudian setelah itu, akan kami kembali ke Nabire .
Kami sangat senang dengan adanya PKL ini, karena kami menimbah ilmu secara mendalam melalui metode pelayanan yang sesunggunya, agar supaya nantinya kami akan kembali mengabdi bersama masyarakat Papua.; tuturnya.(Mateus.A Tekege/KM)
0 thoughts on “Mahasiswa Akper Nabire, Melaksanakan PKL Di Jakarta”