BREAKING NEWS
Search

Wanita Harus Berpikir Kedepan

Oleh: Agustian Tatogo (Berdasarkan refleksi Maria Magdalena Butu, seorang wanita muda Papua kuliah di Salatiga)

 
Foto : Maria Doc/KM
         Berpikir kedepan adalah sebuah impian yang dicita-citakan oleh semua orang termasuk impian seorang wanita (perempuan). Suatu hal yang menjadi pertanyaan adalah kenapa perempuan Papua takut berpikir kedepan? Faktor apa saja yang menghambat perkembangan serta cara berpikir kedepan dari seorang perempuan Papua? Perempuan Papua akan berkembang dan ada harapan kedepan apabila perempuan harus dihargai, didengarkan oleh siapa saja.

         Seorang perempuan muda, Maria Butu namanya, membagikan pengetahuan tentang bagaimana peran perempuan kedepan. Seorang wanita sebagai kodrat Allah harus dihargai agar mereka berpikir jauh kedepan tentang hidup dan kehidupan. Selain memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, perempuan juga memiliki watak serta karakter yang dapat menjadi contoh bagi orang lain. Perempuan Papua harus bisa menandingi para perempuan di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Untuk itu, perempuan tidak hanya sebagai pelengkap kaum adam, tetapi juga harus memimpin dalam segala bidang.
Banyak perempuan yang memiliki pengetahuan tinggi namun karena salah memilih pasangan hidup maka pasangan hidup itu akan memperhambat harapan sebagai seorang wanita kedepan. Memang kita sebagai wanita, kita berkerja untuk rumah tangga, namun dalam kehidupan gender, seorang wanita juga harus dijunjung tinggi.

          Maria berkisah “Saya sendiri menyesal dan kadang berpikir bagaimana kita mempergunakan seorang wanita”. Dia juga membagikan pengetahuannya kepada teman-teman Papua yang kuliah di bidang kesehatan di Salatiga. Sebagai seorang wanita yang menggeluti di bidang kesehatan, mereka harus belajar baik untuk mempersiapkan diri ketika bekerja di Papua. Di Papua, pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit sangat minim. Bahkan suatu ketika ada pasien yang harus ditangani oleh tim medis, namun para medis justru memperlambat penanganan, maka Maria justru turun tangan, bekerja melayani pesien yang sedang sakit.

          “Intinya, saya lebih suka melayani orang dari pada saya dilayani” kata Maria. Kalimat itu ada kesamaan dengan ajaran Tuhan Yesus. Yesus datang ke dunia untuk melayani umat manusia. Pelayanan akan kesehatan di Papua menjadi tugas mulia. “Ketika perempuan Papua bekerja, melayani masyarakat dengan hati maka kesehatan di Papua akan berkembang” katanya.Kita sebagai kakak bagi adik- adik yang sedang belajar di tinggkat bawah termasuk sekolah- sekolah. Kita harus mendorong, mendidik serta memotivasi mereka agar mereka menjadi lebih berpengetahuan akan jati diri mereka sebagai seorang perempuan Papua. Terimakasih karena anda telah berbagi pengetahuanmu kepada saya dan teman- teman Mee di Asrama Deiyai Yogyakarta.(Manfred/KM)



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Wanita Harus Berpikir Kedepan