BREAKING NEWS
Search

YLSM Paniai Desak Segera Bentuk KPP- HAM Paniai Berdarah.


Servius Kedepa Ketua Umum Yayasan Lembaga Swdaya Masyarakat ( YLSM) Paniai/ Foto: Dok/Pribadi/KM

Paniai,(KM)-- Hingga kini belum jelas proses penuntasan penyelesaian tragedi Paniai berdarah baik hasil investigasi Komnas HAM RI maupun pihak aparat maka desakan bentuk KPP-HAM datang dari Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat (YLSM) di Paniai

Ketua Umum YLSM, Servius Kedepa dihubungi  www.kabarmapega.com melalui surat kabar elektornik sabtu, (4/4/2015) mengatakan, kasus Paniai berdarah itu kasus yang serius maka mohon selesaikan kasus tersebut dengan serius pula sesuai keinginan dan tuntutan keluarga korban di Paniai.

Dalam pers release diterima pembunuhan masal terus berlangsung di Papua Barat, salah – satu bukti nyata adalah kasus Paniai berdarah dilakukan dengan sistem penembakan kilat dan terencana yang telah dipraktekan oleh TNI dan POLRI di Enarotali- Paniai, 8 Desember 2014 lalu. 

Tragedi Paniai berdarah makin hari makin tidak jelas proses pengungkapan dari lembaga hak asasi manusia dan pihak aparat baik TNI maupun pemerintahan Indonesia maka bersama keluarga korban dan Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat (YLSM) Paniai “ mendesak DPRD Paniai dan DPRP segera menyurati Komnas HAM RI dan Presiden untuk bentuk KPP HAM guna penyelesaikan kasus akan terarah untuk proses pengungkapannya karena hingga kini kasus ini belum juga ada kejelasannya”. 

Selain ini, tanggapan isu otopsi di wacanakan menurut YLSM otopsi untuk upaya pemindahan mayat dari lapangan Karel Gobai ke Toputo Dagi (tempat pemakaman orang meninggal) Enarotali. 

Dengan ini keluarga korban bersama YLSM Paniai tidak akan memberikan izin untuk membongkar kembali empat kuburan yang disemayamkan di lapangan Karel Gobay. 

Dua alasan penolakan yaitu : 1. Segi Adat-Istiadat yang berlaku di suku Mee. Mayat yang sudah dikuburkan tidak boleh digali atau bongkar kembali dalam bentuk alasan apapun karena bertentangan adat istiadat setempat. Mayat telah disemayamkan di tempat peristiwa di lapangan sepak bola Karel Gobai. 2. Waktu Otopsi Telah Lambat.

Pada tanggal 10 Desember 2014 lalu, keempat korban telah melakukan Visum di tangani langsung oleh Dokter Agus, direktur RSUD Madi- Paniai.

Keluarga korban sudah berikan waktu selama 3 hari untuk para petinggi negara termasuk Presiden Jokowidodo, Komnas HAM datang hadir ke Enarotali menemui keluarga korban sekaligus melihat mayat korban tidak hadir.

Sejak 8 Desember 2014 hingga 4 April 2015 ini, bagian tubuh apa yang masih belum busuk dalam mayat di dalam tanah? jasadnya pasti sudah tiada di peti janazah. Mungkin yang ada hanya tulang-tulang saja. Apakah projektilnya masih bisa terlekat di tulang-tulang untuk ditentukan jenis amunisinya? 

Hasil Investigasi sebelumnya pihak Komnas HAM RI tidak memberikan titik terang maka Komnas HAM RI diduga datang ke Enarotali untuk tegakkan kepentingan politik NKRI di Pulau Papua tambahnya.(Marinus Geitogo  Gobai/KM)



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “YLSM Paniai Desak Segera Bentuk KPP- HAM Paniai Berdarah.