Ilustrasi Motivation |
Oleh: Frans Yube Pigai
Ketika memori luka batin-ku ini terputar kembali, maka hidup-ku terasa tak dekat. Memandang pembuat luka sebagai iblis pembunuh. Rasanya, ingin membunuh pencipta luka agar Ia tidak terus menjadi pencipta luka lagi. Ya, kalau bukan menjauhkannya lebih baik membunuhnya.
Menghilangkan rasa terpukulnya kisah luka batin, justru kita pelajari nilai rasa keberasilan dan keselamatan bagi diri kita sendiri, dengan nilai pengetahuan moral, agama, filsafat, etika, estetik, dan budaya ada pada anak jalanan. Kalau maun belajar, dengarlah dan bergaullah bersama mereka, karena mereka buku kehidupan dan keselamatan bagi diri setiap manusia yang hidup di dunia ketakutan ini.
Buku kehidupan ada pada kesabaran diri manusia, menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan. Kehidupan ibarat sebuat pensil dan busur anak panah yang harus di runcingkan, agar kehidupan manusia akan terarah menjadi lebih baik dan lebih menghasilkan buah yang lebih matang.
Buah yang melimpah, membuahi suatu keberuntuan dalam diri manusia dan tidak ada keraguan hidup dala menjalani sebuah proses kehiduan yang lebih berguna dan bermanfaat yang tumbuh dalam setiap diri manusa di muka bumi ini. Ketika manusia memikirkan bagaimana untuk menghilangkan rasa luka batin hidup yang terputar dari sebuah kisah hidup seseorag pahit yang dialami oleh setiap manusia, menjadi kisah pengalaman yang terputar dari luka batin hidup manusia.
Kisah hidup adalah pengalaman pahit yang terputar dari luka batin yang menyedihkan bagi hidup manusia. Pengalaman itu menjadi motivasi diri untuk membangkitkan diri seseorang, agar kisah ini menjadi arah kemajuan diri, sehingga diri bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitar kita.
Penulis hanya menyampaikan kisah seputar pengalaman hidup di kota study Surabaya bersama senioritas saya, keluarga besar IPMANAPADODE. Hanyalah pengalaman yang saya bisa dapat yaitu berupa motivasi-motivasi yang saya terima dari senioritas saya. Hal itu menjadi dorongan hidup bagi diri saya, dalam sebuah pedidikan yang saya jalani selama dau (2) semester ini di Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO) Surabaya dan keikutsertaan saya dalam organisasi IPMANAPADODE Surabaya juga akan membentuk karakter diri pribadi saya dari motivasi dan berbagai teori maupun praktek yang saya terima dari senioritas saya di kota study Surabaya. Hanya sepata kata yang saya bisa ucapkan yaitu kata “terima kasih buat senioritas saya”.
Pengalaman yang saya dapatkan ini adalah pengalaman dorongan hidup bagi diri saya, untk lebih berperan aktif dalam sebuah pendidikan maupun keikutsertaan dalam organisasinya.(Frans/KM)
Surabaya_Wisma Pana’s (WP), Jumat, 15 Mei 2015
0 thoughts on “Motivasi Senioritas IPMANAPANDODE Surabaya, Menjadi Dorongan Hidup Dalam Diri”